Tafsir Ayat Poligami dalam Alqur’an Menurut Syaikh Muhammad Ali As-Shobuni.

Syaifulloh, Mr (2017) Tafsir Ayat Poligami dalam Alqur’an Menurut Syaikh Muhammad Ali As-Shobuni. Undergraduate thesis, Universitas Islam Negeri Kiai Haji Achmad Siddiq Jember.

[img] Text
Mr. Syaifulloh_082 122 025.pdf

Download (3MB)

Abstract

Dalam diskursus hukum Islam, persoalan poligami merupakan salah satu wacana yang selalu menarik untuk diperbincangkan dan diperdebatkan. Perdebatan tentang masalah poligami ini selalu berujung pada ketidaksepakatan. Setidaknya memunculkan tiga pandangan dalam hal ini. Pertama, pandangan yang membolehkan poligami secara longgar. Sebagian penganut pandangan ini menganggap poligami sebagai sunnah, yaitu mengikuti apa yang dilakukan Nabi Muhammad Saw. Salah satu mufassir yang turut menyoroti persoalan poligami pada periode kontemporer adalah Muẖammad Άlî Al-Shâbûnî. Di antara buah karya beliau yang terkenal dan banyak dijadikan kajian adalah Tafsir Rawai’ul Bayan Tafsir Ayatil Ahkam. Tafsir karya Άlî al-Shâbûnî ini merupakan tafsir yang yang dihimpun dari berbagai kitab tafsir besar secara rinci, ringkas, kronologis dan sistematis dengan menggunakan bahasa yang mudah dan lugas sehingga dapat mempermudah umat muslim pada masa sekarang dalam memahami ayat-ayat al-Qur’an. Fokus penelitian ini adalah: Bagaimana penafsiran Άlî Al-Shâbûnî terhadap ayat Poligami dalam kitab Rawai’ul Bayan? Bagaimana metode penafsiran Ali Al-Shabuni tentang ayat poligami? Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk menjelaskan penafsiran dan Metodologi Penafsiran Muhammad Bin Άlî Bin Jamîl Al-Shâbûnî tentang ayat poligami dalam kitab tafsir Rawai’ul Bayan. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif dengan jenis penelitian pustaka (Library Research). Sedangkan teknik pengumpulan data yang digunakan adalah menghimpun dan mencari literatur beserta mengklasifikasikan berdasarkan konten dan jenisnya. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif. Kesimpulan dari penelitian ini yaitu: a. Ali Al-Shabuni menafsirkan ayat poligami dalam surat an-Nisa’ ayat 1-4 bahwa berpoligami hukumnya boleh (Mubah), sama bolehnya seperti perintah makan dan minum dengan syarat harus adil, apabila tidak bisa berlaku adil, maka hanya boleh satu saja. b. Metodologi penafsiran yang digunakan al-Shâbûnî dalam menafsirkan ayat poligami adalah menghimpun “khusus ayat-ayat Ahkam” dengan metode maudhu’i (tematik) dan berorientasi rasio (bî al-Ra’yi), menggunakan metode analitis (tahlîli) dan bercorak Adabi Mushafi. c. Saran dalam penelitian ini di antaranya : 1) Harus menggali sumber data yang lebih banyak lagi seputar poligami. 2) Tambahkan gagasan yang lebih luas mengenai poligami dari berbagai tokoh dan ulama’. 3) Perlunya melihat poligami dari sisi kultural, psikologi, dan beberapa disiplin yang lain agar supaya penelitian ini mampu diadaptasikan ke dalam konteks lokal kebudayaan kita.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Subjects: 22 PHILOSOPHY AND RELIGIOUS STUDIES > 2204 Religion and Religious Studies > 220403 Islamic Studies
Divisions: Fakultas Ushuluddin, Adab dan Humaniora > Ilmu Al-Qur'an dan Tafsir
Depositing User: Ms Retno Amelia
Date Deposited: 17 Mar 2023 01:53
Last Modified: 17 Mar 2023 01:53
URI: http://digilib.uinkhas.ac.id/id/eprint/20515

Actions (login required)

View Item View Item