Hasbullah, Mr. (2015) Praktik Gadai yang Diakhiri Kepemilikan Dalam di Dusun Onjur Desa Sempolan Kecamatan Jember Perspektif Hukum Islam. Undergraduate thesis, Universitas Islam Negeri Kiai Haji Achmad Siddiq Jember.
Text
Mr. Hasbullah_083 112 111.pdf Download (4MB) |
Abstract
Gadai merupakan salah satu bentuk transaksi pinjam meminjam dengan menyertakan barang jaminan. Pemberian barang jaminan bertujuan untuk menjaga kepercayan antara kedua belah pihak yang bertransaksi. Namun kenyataan yang terjadi di Dusun Onjur, selain barang jaminan berfungsi sebagai perantara untuk menjaga kepercayaan kedua belah pihak, barang gadai juga dimanfaatkan sebagai salah satu bentuk persyaratan dalam transaksi gadai yang dilakukan dan tak jarang pula barang jaminan beralih kepemilikan kepada penerima gadai karena orang yang menggadaikan tidak mampu melunasi hutangnya hingga masa gadai berakhir. Oleh karena itu transaksi gadai yang diakhiri kepemilikan ini akan menarik jika ditinjau dari persepektif hukum Islam. Fokus masalah yang diteliti dalam skripsi ini adalah: 1) Bagaimana praktik gadai yang dilakukan masyarakat Dusun Onjur Desa Sempolan Kecamatan Silo Kabupaten Jember ? 3) Bagaimana perspektif hukum Islam terhadap praktik gadai yang diakhiri kepemilikan di dusun Onjur desa Sempolan kecamatan Silo kabupaten Jember ? Tujuan penelitian ini adalah : 1) Untuk mendeskripsikan praktik gadai yang biasa dilakukan masyarakat dusun Onjur desa Sempolan kecamatan Silo kabupaten Jember. 2) Untuk mendeskripsikan perspektif hukum Islam terhadap praktik gadai yang diakhiri kepemilikan di dusun Onjur desa Sempolan kecamatan Silo kabupaten Jember. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualatitaif dengan analisis deskriptif, dengan menganalisis gadai yang diakhiri kepemilikan di dusun Onjur desa Sempolan kecamatan Silo kabupaten Jember guna mengidentifikasi permasalahan tersebut. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan wawancara, observasi, dokumenter dan studi kepustakaan. Hasil dari penelitian ini adalah: 1) Praktik gadai yang diakhiri kepemilikan diawali dengan proses pencarian dan negosiasi, kemudian proses penandatangan perjanjian. Dalam perjanjian gadai menyebutkan jumlah hutang (biaya) gadai dan jangka waktu gadai, dilanjutkan serah terima antara kedua belah pihak. Pada saat masa gadai berjalan orang yang menggadaikan biasanya meminta tambahan hutang dan perpanjangan jangka waktu, sehingga mengakibatkan jumlah hutang membengkak dan masa gadai bertambah lama. Kemudian pada saat masa gadai berakhir status barang jaminan berpindah kepemilikannya kepada murtahin karena rahin tidak mampu melunasi hutangnya hingga masa akhir masa gadai. 2) Analisis hukum Islamnya, praktik gadai yang diakhiri kepemilikan di Dusun Onjur belum bisa dibenarkan kesesuaiannya dengan hukum Islam, karena dalam praktik tersebut ditemukan adanya beberapa perbedaan yang tidak sesuai dengan teori rahn. Yakni adanya persyaratan pemanfaatan marhun oleh murtahin dan persyaratan untuk menjual marhun jika rahin tdak mampu melunasi hutangnya pada akhir masa gadai
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Subjects: | 18 LAW AND LEGAL STUDIES > 1801 Law > 180127 Mu'amalah (Islamic Commercial & Contract Law) > 18012705 al-Rahn (Pergadaian) |
Divisions: | Fakultas Syariah > Hukum Ekonomi Islam |
Depositing User: | Ms Diva Magang |
Date Deposited: | 17 Mar 2023 08:55 |
Last Modified: | 17 Mar 2023 08:55 |
URI: | http://digilib.uinkhas.ac.id/id/eprint/20543 |
Actions (login required)
View Item |