Waria Dalam Perspektif Hadis

Mohlis, Mr. (2016) Waria Dalam Perspektif Hadis. Undergraduate thesis, Universitas Islam Negeri Kiai Haji Achmad Siddiq Jember.

Text Mr. Mohlis_082122027.pdf Download (2MB)

Abstract

Waria merupakan makhluk Tuhan yang dikatakan sebagai makhluk jenis ketiga yang statusnya-pun masih sangat dipertanyakan, meskipun sebenarnya di masa Rasulallah Saw dan Sahabat keberadaannya sangat dihargai. Lain halnya dengan masa sekarang yang keberadaannya selalu dimarjinalkan tanpa ada fasilitas-fasilitas yang sama dengan manusia lainnya, baik itu dari pendidikan, politik, maupun hukum. Diakui atau tidak, problem waria di masa Rasulallah tidak se kompleks saat ini, yang mana jenis waria semakin bertambah seiring berkembangnya sosial masyarakat. Ada yang namanya transeksual, transvetis dan hermafrodit. yang diantaranya tidak dikenal di masa Rasulallah Saw. yaitu yang transvetis. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengakomodasi problem waria yang selama ini kurang begitu diperhatikan, dan bahkan dikucilkan. Ada yang berdalih atas nama Agama, sehingga menjadi penting dalam penelitian ini untuk mencantumkan taks-teks hadis dan pendapat para ulama terkait waria, sehingga akan menjadi jelas bahwa agama tidak sepenuhnya melaknat waria. Metode dari penelitian ini adalah dengan menggunakan Maudhu’i, yaitu menghimpun hadis-hadis yang berkenaan dengan tema kemudian dijelaskan. Adapun jenis penelitiannya adalah Library Research yaitu dengan mengumpulkan data dan informasi, baik itu dari buku, jurnal, dokumen, artikel dan lainnya yang berbasis ilmiyah. Hasil dari penelitian ini adalah bahwa ada beberapa dari teks-teks hadis yang kuwalitasnya bisa kita jadikan hujjah dan ada juga yang sekalanya dlo’if sehingga tidak bisa untuk dijadikan hujjah. Adapun yang sudah dibahas oleh ulama, itu hanyalah merupakan problem yang masih terikat dengan kondisi dimana Rasulallah hidup (tidak sepenuhnya mengeksplor hadis-hadis yang sesuai dengan zamannya), sehingga contoh dari para ulama tersebut dalam upaya kontekstualisasi masih belum sepenuhnya bisa dijadikan referensi, sehingga kita selaku masyarakat yang hidup di masa sekarang bisa lebih kontekstual.

Actions (login required)

View Item