Konsep Istighfar Dalam Al-Qur’an Dan Implikasinya Dalam Realitas Sosial Menurut Penafsiran Hamka Dalam Tafsir Al-Azhar

Aswira, Ms. (2017) Konsep Istighfar Dalam Al-Qur’an Dan Implikasinya Dalam Realitas Sosial Menurut Penafsiran Hamka Dalam Tafsir Al-Azhar. Undergraduate thesis, Universitas Islam Negeri Kiai Haji Achmad Siddiq Jember.

[img] Text
Ms. Aswira_082 132 048.pdf

Download (9MB)

Abstract

Manusia tidak ma’sum dari kesalahan dan dosa. Hal ini karena tabi’at sebagai manusia, yakni tidak luput berbuat salah dan lupa. Juga dikarenakan musuh manusia yang banyak. Misalnya, nafsu yang ada di dalam jiwanya, yang selalu menghiasi dan mengajaknya kepada keburukan. Salah satu cara untuk menutupi kelupaan dan kesalahan adalah dengan ber-istighfar (memohon ampu kepada Allah SWT). Istighfar adalah sesuatu yang sangat penting dalam kehidupan manusia setiap harinya, khususnya kaum muslimin, akan tetapi masih banyak sekali dikalangan kaum muslimin tidak memposisikan istighfar sebagai sesuatu yang sangat penting. Fokus penelitian ini adalah: 1) Bagaimana konsep istighfar dalam AlQur’an menurut Hamka dalam Tafsir Al-Azhar? 2) Bagaimana implikasi konsep istighfar dalam realitas sosial menurut Hamka dalam Tafsir Al-Azhar? Tujuan penelitian ini adalah: 1) Mendeskripsikan konsep istighfar dalam Al-Qur’an menurut Hamka dalam Tafsir Al-Azhar. 2) Mendeskripsikan implikasi konsep istighfar dalam realitas sosial menurut Hamka dalam Tafsir Al-Azhar. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif dengan jenis penelitian pustaka (library reserarch), yang menampung data primer berupa Tafsir Al-Azhar sebagai sumber utama, serata data sekunder berupa kitab-kitab tafsir maupun refrensi yang berkaitan. Sedangkan analisis data menggunakan conten analisis dan deskriptif analisis sebagaimana yang sudah dijelaskan pada bab sebelumnya. Penelitian ini memperoleh kesimpulan bahwa: Pertama, konsep istighfar dalam Al-Qur’an menurut Hamka dalam Tafsir Al-Azhar; istighfarnya orang yang mempersekutukan Allah SWT. harus diikuti dengan mengucapkan dua kalimat syahadat dan melakukan amal shaleh, bagi orang munafik istigfarnya tidak diterima meskipun Rasulallah yang memintakan ampun, istighfarnya para Nabi ialah sebagai pelindung, bagi seorang mu’min karena iman dan takwa segera dia sadar karena kebesaran Tuhannya, lalu dia memohon agar diberi ampun. Kedua, implikasi konsep istighfar dalam realitas sosial menurut Hamka dalam Tafsir AlAzhar adalah orang yang ber-istighfar atas kesalahan selama ini diiringi dengan taubat. Hidup akan menjadi lapang, bahagia, dilipat gandakan hartanya, keturunan yang sambung-bersambung dan rizki tak disangka-sangka.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Subjects: 22 PHILOSOPHY AND RELIGIOUS STUDIES > 2204 Religion and Religious Studies > 220403 Islamic Studies
Divisions: Fakultas Ushuluddin, Adab dan Humaniora > Ilmu Al-Qur'an dan Tafsir
Depositing User: Ms Diva Magang
Date Deposited: 20 Mar 2023 07:23
Last Modified: 20 Mar 2023 07:23
URI: http://digilib.uinkhas.ac.id/id/eprint/20635

Actions (login required)

View Item View Item