Peran Kyai dalam Membentuk Adab Santri di Pesantren Ahlul Irfan Al Kholily Langkap Bangsalsari Jember.

Raihanah, Ms. (2019) Peran Kyai dalam Membentuk Adab Santri di Pesantren Ahlul Irfan Al Kholily Langkap Bangsalsari Jember. Undergraduate thesis, Universitas Islam Negeri Kiai Haji Achmad Siddiq Jember.

[img] Text
Ms. Raihanah_T20153084.pdf

Download (51MB)

Abstract

Kyai memiliki peran pemimpin, pendidik, dan pengendali sosial dalam membina adab santri dan masyarakat sekitar. Kyai mengarahkan santri-santrinya memiliki kepribadian yang baik berupa sifat jujur dan malu sebagai dasar pembelajaran menjadi santri yang beradab. Sebagaimana yang dilakukan oleh Kyai Abdul Hamid Ahmad selaku pengasuh pesantren Ahlul Irfan Al Kholily yang mewajibkan santriwati memakai niqob (cadar) setiap kegiatan pesantren dengan tujuan menanamkan pada diri mereka rasa malu dan ketika santri melanggar peraturan pesantren maka Kyai memberi nasehat kepada mereka untuk mengakui kesalahan sebagai bukti kejujuran mereka kepada Allah. Fokus penelitian yang dalam penelitian ini ialah meliputi : 1) Bagaimana peran kyai sebagai pemimpin dalam membentuk sifat jujur dan malu santri di pesantren Ahlul Irfan Al Kholily 2) Bagaimana peran kyai sebagai pendidik dalam membentuk sifat jujur dan malu santri di pesantren Ahlul Irfan Al Kholily 3) Bagaimana peran kyai sebagai pengendali sosial dalam membentuk sifat jujur dan malu santri di pesantren Ahlul Irfan Al Kholily. Untuk mengidentifikasi fokus penelitian tersebut, maka pada penelitian ini menggunakan metode kualitatif, pendekatannya menggunakan jenis studi kasus. Sesuai dengan jenis penelitian tersebut pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara, dan dokumentasi. penentuan subyek penelitian menggunakan porposive sedangkan untuk pengecekan keabsahan data menggunakan triangulasi sumber dan teknik. Hasil penelitiannya adalah: 1) Peran Kyai sebagai pemimpin dalam membentuk sifat jujur dan malu santri di pesantren Ahlul Irfan Al Kholily dengan melakukan 4 fungsi manajemen di antaranya yaitu: a) Perencanaan: Kyai mewajibkan ustadz-ustadzah berperilaku baik sebagai suri tauladan bagi santri, Kyai merencanakan kegiatan keagaamaan di pesantren, Kyai membuat peraturan pesantren bersama ustadz-ustadzah. b) Pengorganisasian: Kyai melalui musyawarah memberikan tugas kepada ustadz-ustadzah sebagai pendamping dalam pembelajaran, pengamalan, dan pengujian, Kyai dibantu ustadz- ustadzah mengorganisasikan santri senior sebagai pemantau kegiatan sehari-hari santri. c) Pelaksanaan: pelaksanaan dimulai dengan penerapan terlebih dahulu pada ustadz-ustadzah dan pengurus, adanya pemantauan dari uztadz-ustadzah dan pengurus di lingkungan pesantren, adanya perhatian dari ustadz-ustadzah dan pengurus kepada perilaku seharihari santri. d) pengevaluasian: Kyai memberikan mandat pada ustadz-ustadzah untuk melakukan ujian lisan pada santri dengan menyesuaikan perilaku santri sehari-hari, Kyai memberikan reward kepada santri teladan di akhir tahun, dan Kyai memberikan ketentuan punisment sesuai tingkat pelanggaran. 2) Peran Kyai sebagai pendidik dalam membentuk sifat jujur dan malu santri di pesantren Ahlul Irfan Al Kholily yaitu : a) Sebagai Muallim: Kyai mengajarkan kitab salaf dan mengarahkan santri untuk berperilaku yang sesuai dengan tatanan hidup yang lebih baik dan Kyai mengontrol tingkah laku santri. b) Kyai sebagai uswah : Kyai sebagai figur bagi santri dalam kehidupan, Kyai mewajibkan ustadz-ustadzah berperilaku yang baik sebagai contoh bagi santri, dan Kyai mewajibkan ustadz-ustadzah sholat berjamaah, disiplin, tidak terlambat mengajar, dan tepat janji. c) Kyai sebagai Pemberi Mauidzah: Kyai Memberi nasehat, motivasi, dan mengarahkan kepada perilaku positif, dan Kyai menindak tegas pada santri yang tidak mau berubah. dan 3) Peran kyai sebagai pengendali sosial dalam membentuk sifat jujur dan malu santri di pesantren Ahlul Irfan Al Kholily. a) Kyai sebagai pengendali di pesantren: Kyai menekankan santri agar sholat berjamaah, disiplin, berbicara dengan jujur, dan berprilaku sopan kepada siapapun, Kyai menekankan kepada santri untuk memiliki sifat malu kepada Allah yaitu dengan menjauhi perbuatan yang membuat Allah murka. b) Kyai sebagai pengendali di masyarakat: Kyai mengingatkan, menasehati, dan mewanti masyarakat tidak meninggalkan sholat, selalu hadir pada majlis ilmu dan menganjurkan masyarakat untuk datang kepada orang ahli agama yang dapat menuntun mereka kepada kehidupan yang beradab.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Subjects: 22 PHILOSOPHY AND RELIGIOUS STUDIES > 2204 Religion and Religious Studies > 220403 Islamic Studies
Divisions: Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan > Pendidikan Agama Islam
Depositing User: Ms Diva Magang
Date Deposited: 20 Mar 2023 07:32
Last Modified: 20 Mar 2023 07:32
URI: http://digilib.uinkhas.ac.id/id/eprint/20715

Actions (login required)

View Item View Item