Sikap Santri Terhadap Kesetaraan Gender Dalam Pendidikan Di Pondok Pesantren Salafiyah Safi’iyah Ashariyah Curah Lele Balung Jember

Reni, Melen Dwi Kusuma (2017) Sikap Santri Terhadap Kesetaraan Gender Dalam Pendidikan Di Pondok Pesantren Salafiyah Safi’iyah Ashariyah Curah Lele Balung Jember. Undergraduate thesis, Universitas Islam Negeri Kiai Haji Achmad Siddiq Jember.

[img] Text
Melen Dwi Kusuma Reni_084 131 036.pdf

Download (3MB)

Abstract

Gender adalah pandangan atau keyakinan yang dibentuk mesyarakat tentang seorang perempuan atau laki-laki bertingkah laku maupun berfikir. Kesetaraan gender adalah suatu keadaan dimana laki-laki dan perempuan sama-sama menikmati status, kondisi, atau kedudukan yang setara, sehingga terwujud secara penuh hak-hak laki-laki dan perempuan, potensinya bagi pembangunan di segala aspek kehidupan berkeluarga, berbangsa dan bernegara. Pondok pesantren adalah gabungan antara kalimat pondok dan pesantren. Istilah, pondokberasal dari kata funduk, dari bahasa arab yang berarti rumah penginapan atau hotel, akan tetapi di dalam ke-pesantren-an indonesia. khususnya pulau jawa, lebih mirip dengan pemondokan dalam lingkungan padepokan, yaitu perumahan sederhana yang di petak-petak dalam bentuk kamar-kamar yang merupakan asrama bagi santri. Fokus kajian pada penelitian ini adalah 1) Bagaimana sikap santri terhadap kesetaraan akses dalam pendidikan di pondok pesantren Salafiyah Safi’iyah Ashariyah Curah Lele Balung Jember 2) Bagaimana sikap santri terhadap kesetaraan partisipasi dalam pendidikan di pondok pesantren Salafiyah Safi’iyah Ashariyah Curah Lele Balung Jember Tujuan penelitian ini adalah 1) Untuk mendeskripsikan sikap santri terhadap kesetaraan akses dalam pendidikan di pondok pesantren Salafiyah Safi’iyah Ashariyah Curah Lele Balung Jember 2) Untuk mendeskripsikan sikap santri terhadap kesetaraan partisipasi dalam pendidikan di pondok pesantren Salafiyah Safi’iyah Ashariyah Curah Lele Balung Jember Pendekatan penelitian ini menggunakan kualitatif deskriptif fenomenologis dengan jenis penelitian field research. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Analisa data menggunakan analisis model interaktif dengan tiga langka yaitu reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Keabsahan data menggunakan trianggulasi sumber dan metode. Hasil penelitian ini: 1) sikap santri terhadap kesetaraan akses dalam pendidikan di anggap tidak perlu tinggi-tinggi dikarenakan kodrat dari seorang perempuan iyalahmelayani suami dan mengurus kebutuhan di dapur, sehingga di anggap tidak perlu bekerja karena laki-lakilah yang harus mencari nafkah untuk keluarganya kelak. Adapun akses pendidikan dalam hal jarak di pondok tersebut lumayan jauh dari lokasi pesantren dan juga perempuan di anggap rebih rentan dari pada laki-laki. Untuk itu santri laki-laki di bebaskan dari berbagai aturan misalnya saja untuk keluar pondok setelah magrib dan di beri kesempatan untuk memperoleh pendidikan seluas-luasnya. Dan sebaliknya untuk perempuan sangat sulit sekali untuk memperoleh kesempatan dalam hal apapun. 2) sikap santri terhadap kesetaraan partisipsi dalam pendidikan di pondok tersebut sudah berjalan karena adanya keikutsertaan santri perempuan untuk mengikuti musyawarah untuk kemajuan pondok pesantren. Dan tidak hanya di dominasi oleh kaum laki-lakisaja tetapi santri perempuan juga ikut serta. Memang tidak semua santri perempuan ikut mengeluarkan argumennya karana mereka beranggapan meskipun ikut bersuara, tetap saja pendapat santri laki-laki yang di terima . tapi semua santri perempuan juga menerimanya terhadap keputusan yang nantinya di tetapkan oleh pengasuh pondok pesantren.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Subjects: 13 EDUCATION > 1303 Specialist Studies In Education > 130308 Gender, Sexuality and Education
Divisions: Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan > Pendidikan Agama Islam
Depositing User: Ms Retno Amelia
Date Deposited: 27 Mar 2023 06:53
Last Modified: 27 Mar 2023 06:53
URI: http://digilib.uinkhas.ac.id/id/eprint/21019

Actions (login required)

View Item View Item