Motif Anak Punk Membentuk Komunitas Kreatif Di Dusun Dukuhsia Rambigundam.

Sofia, Yana Ayu (2017) Motif Anak Punk Membentuk Komunitas Kreatif Di Dusun Dukuhsia Rambigundam. Undergraduate thesis, Universitas Islam Negeri Kiai Haji Achmad Siddiq Jember.

[img] Text
YANA AYU SOFIA_082 134 008.pdf

Download (25MB)

Abstract

Dunia remaja penuh dengan ajang keingintahuan, artinya anak remaja ingin selalu mencoba hal-hal baru sebagai bentuk eksistensi dalam dunia pergaulan. Pergaulan remaja yang tidak terarah akan mengakibatkan salah pergaulan sehingga akan memunculkan banyak istilah dalam dunia masyarakat, seperti sampah masyarakat, tukang pembuat rusuh atau pembuat onar dan lain sebagainya. Diantara komunitas yang paling mencolok dan terjadi dikalangan masyarakat saat ini adalah berkeliarannya anak punk, yang seharusnya kurang sedap dipandang mata. Fokus penelitian yang diteliti dalam skripsi ini adalah: 1) Apa motivasi anak-anak punk Dukuhsia membentuk komunitas?. 2) Mengapa anak putus sekolah di Dusun Dukuhsia berkreasi seni?. 3) Apa alasan anak putus sekolah di Dukuhsia masuk dan keluar komunitas? Tujuan penelitian ini adalah: 1) Untuk mendeskripsikan apa motivasi anak-anak punk Dukuhsia membentuk komunitas. 2) Untuk mendeskripsikan mengapa anak putus sekolah di Dusun Dukuhsia berkreasi seni. 3) Untuk mendeskripsikan apa alasan anak putus sekolah di Dukuhsia masuk dan keluar komunitas. Penelitian ini menggunakan pendekatan yang bersifat kualitatif deskriptif dengan jenis penelitiannya adalah studi kasus. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan wawancara, observasi dan dokumentasi. Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Teknik keabsahan data dalam penelitian ini menggunakan triangulasi sumber, teknik atau metode, member check dan diskusi sejawat. Hasil dari penelitian ini adalah: 1) Motivasi Anak-anak Punk Menikmati Hura-Hura Di Jalan, diantaranya: a. Mereka bisa hidup bebas, b. Anak punk bisa berkarya dengan kesukaannya sendiri tanpa ada paksaan, c. Mereka memiliki kreatifitas dengan membuat kerajinan tangan, d. Bisa mendapakan uang sendiri. 2) Beragam usia masuknya anak muda dalam komunitas Punk Dusun Dukuhsia antara lain: a. Usia belia antara 14-16 tahun, b. Usia remaja 17-19 tahun, c. Usia tidak terbatas. 3) Beberapa faktor yang membuat anak punk keluar dari komunitas Punk Dusun Dukuhsia, diantaranya adalah: a. Merantau ke kota lain, b. Menuntut ilmu ke Pesantren (mondok), c. Menikah.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Subjects: 13 EDUCATION > 1301 Education Systems > 130101 Continuing and Community Education
Divisions: Fakultas Dakwah dan Komunikasi > Pengembangan Masyarakat Islam
Depositing User: Ms Diva Magang
Date Deposited: 27 Mar 2023 07:02
Last Modified: 27 Mar 2023 07:02
URI: http://digilib.uinkhas.ac.id/id/eprint/21044

Actions (login required)

View Item View Item