Problematika Pendidikan Pondok Pesantren Salaf di Pondok Pesantren Misbahul Ulum Desa Sukojember Kecamatan Jelbuk Kabupaten Jember.

Lutfi, Moh. (2017) Problematika Pendidikan Pondok Pesantren Salaf di Pondok Pesantren Misbahul Ulum Desa Sukojember Kecamatan Jelbuk Kabupaten Jember. Undergraduate thesis, Universitas Islam Negeri Kiai Haji Achmad Siddiq Jember.

[img] Text
Moh. Lutfi_084121215.pdf

Download (4MB)

Abstract

Pasang surut peran pesantren sempat terjadi baik karena faktor internal maupun eksternal. Pesantren dari waktu ke waktu terus mengalami perubahan. Meskipun intensitas dan bentuknya tidak sama antara satu dan yang lainnya, perubahan itu berdampak jauh bagi keberadaban, peran dan pencapaian tujuan pesantren. Dalam kondisi semacam itu, pendidikan di pesantren yang sering disebut sebagai pendidikan khas Indonesia berbasis menjadi pendidikan yang mengarah kepada formalisme sehingga keberartian peran luhur yang dulu pernah diembannya mulai dipertanyakan. Situasi seperti itu tidak hanya didiamkan oleh pesantren, sejumlah penyesuaian dirumuskan dan dilaksanakan. Ada yang mengambil model kembali ke perawatan tradisi dan ada pula yang memilih pembaruan. Dan diantara dua pilihan itu, ada pula pesantren yang mengambil jalan tengah diantara keduanya. Pondok Pesantren Misbahul Ulum merupakan pondok pesantren salaf yang memilih tetap melaksakan tradisi pendidikan khas pesantren dan melakukan pembaruan sesuai dengan perkembangan di era globalisasi ini. Penerapan kurikulum dan metode pengajaran yang diberlakukan berdasarkan tradisi pesantren salaf yakni kurikulum yang bertumpu pada pengasuh dan metode wetonan, sorogan dan musyawarah sebagai ciri khasnya. Namun dalam penerapan sistem pendidikan salaf, Pondok Pesantren Misbahul Ulum mengalami permasalahan yang disebabkan oleh pihak pesantren itu sendiri (ustadz, pengurus dan santri). Berdasarkan latar belakang tersebut, maka fokus penelitian dalam penelitian ini adalah Bagaimana problematiaka pendidikan pendidikan pondok pesantren salaf di Pondok Pesantren Misbahul Ulum Desa Sukojember Kecamatan Jelbuk Kabupaten Jember. Sedangkan tujuan penelitiannya adalah mendeskripsikan tentang problematiaka pendidikan pendidikan pondok pesantren salaf di Pondok Pesantren Misbahul Ulum Desa Sukojember Kecamatan Jelbuk Kabupaten Jember. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif kualitatif dengan subjek penelitian menggunakan purposive sampling dan metode pengumpulan data dengan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Sedangkan analisis data yang digunakan adalah Reduksi Data, penyajian data, dan verification. Untuk menguji keabsahan data, peneliti menggunakan triangulasi sumber dan metode. Adapun hasil penelitiannya adalah: 1) problematika yang dihadapi oleh pesantren dalam pengembangan kurikulumnya yaitu tidak semua pengajar (ustadz) bisa membuat kurikulum sendiri melainkan pengasuh yang menentukannya. Oleh sebab itu, para pengajar hanya bisa pasrah menerima digilib.iain-jember.ac.id—digilib.iain-jember.ac.id—digilib.iain-jember.ac.id—digilib.iain-jember.ac.id—digilib.iain-jember.ac.id—digilib.iain-jember.ac.id ix keputusan pengasuh meskipun pengajar tersebut merasa tidak mampu menjalankan keputusan dari pengasuh. Dengan demikian para pengajar (ustadz) tidak bisa mengembangkan keilmuan dan pengetahuannya berdasarkan kemampuannya sendiri melainkan terus mengikuti perintah dan keputusan pengasuh. 2) Dalam penerapan metode wetonan permasalahan yang muncul adalah ketidak puasan santri dalam mengaji karena kebanyakan dari para santri tidak memahami betul pembahasan yang disampaikan oleh kyai atau ustadz yang mengajar. Sebab dalam metode ini, hampir sama sekali tidak ada diskusi antara guru dan santri. 3) penerapan metode sorogan juga mengalami permasalahan. Permasalahannya santri-santri yang ikut pengajian dengan metode ini merasa lebih aktif daripada ustadznya yang mengajar. Terkadang pula ada santri yang bertanya kepada ustadznya dengan tujuan menguji kemampuan dari ustadz tersebut. Jika ustadznya tidak mampu menjawab maka santri tersebut menertawakan ustadznya. Sedangkan bila ustadznya bisa menjawab, maka santri tersebut terus memberikan pertanyaan-pertanyaan yang dapat membuat ustadznya tidak bisa menjawab. 4) dan dalam penerapan metode musyawarah permasalahan yang dihadapi oleh Pondok Pesantren Misbahul Ulum, yakni saat pembahasan masalah dalam musyawarah ini santri lebih sering menggunakan dalil ‘aqli bukan dalil naqli. Akibatnya terjadi perdebatan antara santri dengan santri, santri dengan pegurus (ustadz) dan bahkan pengurus dengan pengurus.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Subjects: 22 PHILOSOPHY AND RELIGIOUS STUDIES > 2299 Other Philosophy and Religious Studies > 229999 Philosophy and Religious Studies not elsewhere classified
Divisions: Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan > Pendidikan Agama Islam
Depositing User: Ms Diva Magang
Date Deposited: 31 Mar 2023 06:29
Last Modified: 31 Mar 2023 06:29
URI: http://digilib.uinkhas.ac.id/id/eprint/21428

Actions (login required)

View Item View Item