Insiyah, Zulfa (2019) Kesetaraan Hak dan Kewajiban Suami-Istri Perspektif Musdah Mulia dalam Konteks Pembaharuan Hukum Keluarga Islam di Indonesia. Masters thesis, Institut Agama Islam Negeri Jember.
Text
Zulfa Insiyah_0839116019.pdf Download (3MB) |
Abstract
Kata Kunci: Kesetaraan, Hak dan Kewajiban, dan Hukum Keluarga Kehadiran Islam di tengah-tengah umat manusia ditujukan untuk mengangkat derajat kaum mustadh‟afin, seperti fakir miskin, budak dan perempuan yang mengalami diskriminasi dalam pemenuhan hak-haknya. Meski Islam mengajarkan kesetaraan kepada umatnya, akan tetapi realitanya di masyarakat masih banyak sekali pengkerdilan, pendiskriminasian serta penindasan kepada kaum lemah tersebut, khususnya kaum perempuan. Ironisnya, kasus-kasus yang terjadi pada mereka (kaum perempuan) adalah sumbernya berasal dari keluarga. Ternyata perundang-undangan yang dibuat oleh Negara, khususnya tentang masalah hukum keluarga dianggap kurang cakap dan mapan dalam memberikan ketegasan terkait penindasan terhadap kaum perempuan. Akhirnya, kaum feminis seperti Musdah Mulia angkat bicara untuk menentang kekerdilan dan ketidakadilan terhadap pemenuhan hak-hak perempuan. Perempuan terus saja diposisikan sebagai makhluk nomer dua setelah laki-laki, dan kaum laki-laki terus saja merasa bahwa dirinya makhluk superior dari perempuan. Karena disinyalir hukum keluarga (lebih tepatnya KHI) tidak mampu mengcover permasalahan ini, maka Musdah Mulia dan Tim Pokja merumuskan pembaharuan dalam bidang hukum keluarga untuk mengembalikan hak dan kewajiban laki-laki dan perempuan pada tempat yang sebenarnya. Fokus permasalahan yang menjadi penelitian peneliti adalah: 1) Bagaimana Konsep Kesetaraan Hak dan Kewajiban Suami-Istri dalam Keluarga Perspektif Musdah Mulia?; 2) Bagaimana Hak dan Kewajiban Suami-Istri yang diusung Musdah Mulia dalam Konteks Pembaharuan Hukum Keluarga di Indonesia? beserta tujuannya adalah: 1) Mengeksplorasi dan mendeskripsikan Pemikiran Musdah Mulia tentang Kesetaraan Hak dan Kewajiban Suami-Istri dalam Keluarga. 2) Berupaya menjelaskan konsepsi hak dan kewajiban suami-istri yang disusung Musdah Mulia dalam konteks pembaharuan hukum keluarga Islam di Indonesia. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan jenis penelitian library research, tekhnik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan tekhnik dokumentasi dengan mengumpulkan data-data yang berhubungan dengan penelitian, tekhnis analisis data menggunakan analisis deskriptif, serta menguji keabsahan data dengan metode triangulasi sumber. Hasil penelitian ini, yakni: (1) Kesetaraan hak dan kewajiban suami-istri dalam keluarga menurut Musdah Mulia adalah menempatkan posisi sejajar antara suami-istri seputar perannya dalam keluarga. Oleh karena itu, pemaknaan kata „qawwam‟ menurut Musdah bukanlah sesuatu yang mutlak disandingkan kepada semua suami, hanya suami yang memiliki kualifikasi tertentu yang bisa masuk kategori „qawwam‟. Jika suatu saat suami memang tidak bisa menunaikan tanggung jawabnya, maka kata „qawwam‟ bisa diperuntukkan kepada seorang istri. (2) Konsep kesetaraan suami-istri dalam konteks pembaharuan hukum keluarga menurut Musdah Mulia adalah perlu mengadakan dekonstruksi dalam hukum Islam khususnya pada regulasi Undang-undang perkawinan. Karena menurut Musdah, regulasi UU perkawinan, khususnya Kompilasi Hukum Islam dianggap kurang mapan dalam menjawab permasalahan-permasalahan seputar pernikahan. Oleh karena itu, Musdah Mulia dan Tim Pokja merumuskan regulasi baru yang diberi nama Counter Legal Draft-KHI. Kehadiran draft ini diharapkan akan mampu mengganti pasal-pasal dalam KHI yang dinilai bias gender dengan pasal-pasal yang mengandung kesetaraan, keadilan dan kemaslahatan bagi makhluk yang bernama perempuan.
Item Type: | Thesis (Masters) |
---|---|
Subjects: | 18 LAW AND LEGAL STUDIES > 1801 Law > 180113 Family Law |
Divisions: | Program Magister > Hukum Keluarga |
Depositing User: | Ms Maulida Agustiningsih |
Date Deposited: | 02 Jun 2021 02:29 |
Last Modified: | 02 Jun 2021 02:29 |
URI: | http://digilib.uinkhas.ac.id/id/eprint/2198 |
Actions (login required)
View Item |