BUMNU dapat memasok kebutuhan pokok masyarakat dengan harga yang lebih terjangkau dan menjalin hubungan baik dengan para pedagang di daerah sekitarnya
Jember, Jawa Timur (ANTARA) - Pengamat ekonomi Universitas Islam Negeri KH Achmad Shiddiq (UIN KHAS) Jember Muhammad Fauzinudin Faiz mengatakan Badan Usaha Milik Nahdlatul Ulama (BUMNU) yang sudah beroperasi di Kabupaten Jember, Jawa Timur berpotensi dapat menjadi pengendali inflasi pasar."BUMNU dapat memasok kebutuhan pokok masyarakat dengan harga yang lebih terjangkau dan menjalin hubungan baik dengan para pedagang di daerah sekitarnya," katanya di Jember, Kamis.
Menurut dia, BUMNU diprediksi banyak pengamat akan menjadi kekuatan ekonomi baru tingkat lokal sehingga memiliki efek makro dalam mengurangi konsentrasi pusat-pusat ekonomi di titik tertentu.
"Dengan penyebaran BUMNU nantinya di banyak titik arus distribusi perekonomian diharapkan bisa mengurangi biaya transportasi dan distribusi sehingga konsumen akhir dapat mendapatkan harga yang lebih terjangkau," katanya.
Jelang Ramadhan, lanjut dia, biasanya sering terjadi kenaikan harga bahan makanan karena tingginya permintaan dari masyarakat yang mempersiapkan menu sahur dan berbuka puasa, juga meningkatnya kesadaran berbagi dengan orang lain dalam bulan tersebut.
"Setelah Ramadhan pun, Lebaran juga menjadi momentum kenaikan harga bagi semua komoditas. Aksi para pedagang yang menaikkan harga-harga secara sepihak juga memicu inflasi temporal yang setiap tahun pasti terjadi," katanya.
Hal ini tentu akan menjadi kesempatan besar bagi BUMNU untuk "menjadi pahlawan" dalam membantu mengendalikan harga pasar dan menunjukkan bahwa BUMNU benar-benar hadir untuk masyarakat.
"BUMNU sebagai badan usaha milik organisasi sosial-keagamaan dapat berpotensi sebagai pengendali inflasi lokal dengan berbagai upaya, namun pengendalian inflasi melibatkan banyak sektor," ucap Ketua Ketua Lembaga Infokom dan Publikasi NU Jember itu.
Secara keseluruhan, lanjutnya, peran BUMNU sebagai pengendali inflasi lokal dapat membantu mengurangi fluktuasi harga barang dan jasa di wilayah tertentu, tetapi hal itu masih tergantung pada kondisi dan lingkungan bisnis yang ada.
"BUMNU dapat menjalin kerja sama dengan pihak terkait seperti distributor bahan makanan untuk memperoleh pasokan bahan makanan yang cukup dan terjangkau serta menjaga stabilitas harga bahan makanan di pasar," ucap dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN KHAS Jember itu.
Baca juga: PBNU: Badan Usaha Milik NU di Jember jadi percontohan se-Indonesia
Baca juga: Dukung kemandirian ekonomi, ID FOOD dan NU usung toko BUMNU grosir
Baca juga: Alissa Wahid canangkan gerakan kemandirian ekonomi di BUMNU Jember
Pewarta: Zumrotun Solichah
Editor: Ahmad Buchori
COPYRIGHT © ANTARA 2023
Komentar