Hak Ijbar Wali Mujbir Pada Anak Perempuan Perspektif Kiai Pesantren di Jember

Ramadhan, Iqbal (2023) Hak Ijbar Wali Mujbir Pada Anak Perempuan Perspektif Kiai Pesantren di Jember. Undergraduate thesis, Universitas Islam Negeri Kiai Haji Achmad Siddiq Jember.

[img] Text
Skripsi Iqbal_S20191030_Hukum Keluarga_Hak Ijbar Wali Mujbir Pada Anak Perempuan Perspektif Kiai Pesantren di Jember (2).pdf

Download (3MB)

Abstract

ABSTRAK

Muhammad Iqbal Ramadhan, 2022: Hak ijbar Wali Mujbir Pada Anak Perempuan Perspektif Kiai Pesantren di Jember.

Kata Kunci: Hak ijbar, Wali Mujbir, Anak Perempuan, Kiai Pesantren

Penelitian dalam skripsi ini dilatar belakangi oleh adanya hak ijbar yang terjadi di masyarakat dan pondok pesantren. Namun dalam pemberian hak ijbar bagi seorang wali kepada anak perempuan, masih banyak yang tidak mengetahui batasan-batasan dan pelaksanaan hak ijbar yang benar secara konstruksi fikih. Sehingga, dibutuhkannya pendapat kiai pesantren yang ahli dalam fikih. Berangkat dari konteks penelitian ini maka peneliti tertarik melakukan penelitian terkait hak ijbar wali mujbir pada anak perempuan dengan menggali pendapat kiai pondok pesantren di Jember.
Fokus penelitian dalam penelitian ini adalah: 1) Bagaimana pandangan kiai pesantren pada batasan-batasan hak ijbar wali mujbir terhadap anak perempuan ? 2) Bagaimana pandangan kiai pesantren pada pelaksanaan hak ijbar wali mujbir terhadap anak perempuan ?.
Tujuan penelitian ini adalah: 1) Mendeskripsikan pandangan kiai pesantren pada batasan-batasan hak ijbar wali mujbir terhadap anak perempuan. 2) Mendeskripsikan pandangan kiai pesantren pada pelaksanaan hak ijbar wali mujbir terhadap anak perempuan
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dan termasuk ke dalam jenis penelitian lapangan (field research). Teknik yang digunakan berupa wawancara dan dokumentasi. Sedangkan teknik analisis data menggunakan deskriptif kualitatif dengan urutan langkah reduksi, paparan data dan penarikan kesimpulan.
Hasil dari penelitian dapat diketahui bahwa: 1) Batasan-batasan hak ijbar wali mujbir menurut para kiai adalah terpenuhinya syarat ijbar (Pertama, harus tidak ada kebencian yang nyata antara anak dan ayah. Kedua, Ayah harus menikahkan anak perempuan dengan lelaki yang sekufu. Ketiga, calon suami harus mampu memberi mas kawin dengan mahar mitsli. Keempat, harus tidak ada kebencian dzahir batin antara calon istri dan calon suami) dan syarat iqdam (Pertama, maharnya tidak kurang dari mahar mitsli. Kedua, mas kawinnya secara kontan. Ketiga, mas kawinnya berupa mata uang negara). Jikalau tidak terpenuhi maka ada konsekuensi hukum yang berdampak pada tidak sahnya pernikahan dan rusaknya pernikahan. 2) Pandangan para kiai pada pelaksanaan hak ijbar sah-sah saja untuk diterapkan, asalkan syarat-syaratnya terpenuhi dengan baik dan tujuannya untuk menjaga anak perempuan dari hal-hal keharaman (adanya maslahat). Akan tetapi, pandangan para kiai pada pelaksanaan konsep ijbar wali dalam hukum positif di Indonesia, tidak bisa diterapkan dikarenakan bertentangan dengan KHI pada pasal 16 ayat (1) dan pasal 17 ayat (2).

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Subjects: 18 LAW AND LEGAL STUDIES > 1801 Law > 180113 Family Law
Depositing User: Muhammad Iqbal Ramadhan
Date Deposited: 12 May 2023 08:12
Last Modified: 12 May 2023 08:12
URI: http://digilib.uinkhas.ac.id/id/eprint/23483

Actions (login required)

View Item View Item