Problematika Majelis Sholawat Tradisional Musik Jember (STMJ)Rusyda Dalam Melakukan Dakwah Bagi Remaja Di Desa Karangpring Sukorambi jember.

Mu'arofah, Siti (2021) Problematika Majelis Sholawat Tradisional Musik Jember (STMJ)Rusyda Dalam Melakukan Dakwah Bagi Remaja Di Desa Karangpring Sukorambi jember. Undergraduate thesis, Universitas Islam Negeri Kiai Haji Achmad Siddiq Jember.

Text Siti Mu’Arofah_D20161053.pdf Download (9MB)

Abstract

Shalawat Tradisional Musik Jember (STMJ) Rusyda merupakan salah satu majelis dakwah yang eksis di kecamatan Sukorambi. Sebagaimana pendahulunya, majelis dakwah ini didirikan untuk menjalan kan misi dakwah di kalangan masyarakat Sukorambi, utamanya para remaja desa di sana. Majelis ini melaksanakan kegiatan rutinnya setiap malam Rabu secara anjangsana dengan menggunakan alat-alat yang tradisional yaitu berbahan dasar bambu. Sebagai majelis dakwah yang dibilang masih muda dengan misi dakwah yang besar, tentu ada beberapa kendala dan persoalan dalam menjalankan dakwahnya, terutama upaya menjalankan dakwahnya di kalangan remaja yang terus dikembangkan dalam mengatasinya. Fokus penelitian yang diteliti dalam skripsi ini adalah 1) Apa tantangan Majelis Sholawat Tradisional Musik Jember (STMJ) Rusyda dalam berdakwah kepada remaja? 2) Bagaimana langkah yang dilakukan Majelis Sholawat (STMJ) Rusyda dalam menghadapi tantangan dakwah bagi remaja? Adapun tujuan dari dilakukannya penelitian ini adalah 1) mengetahui dan mendeskripsikan tantangan Majelis Sholawat Tradisional Musik Jember (STMJ) Rusyda dalam berdakwah kepada remaja. 2) mengetahui dan mendeskripsikan langkah yang dilakukan Majelis Sholawat (STMJ) Rusyda dalam menghadapi tantangan dakwah bagi remaja Metode yang dipakai dalam penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif. Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kualitatif deskriptif. Sementara untuk teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi, wawancara langsung serta online dan dokumentasi. Peneliti menggunakan triangulasi sumber dalam uji keabsahan data yang diperoleh. Dalam penelitian ini diperoleh kesimpulan 1) Tantangan Majelis Sholawat Tradisional Musik Jember (STMJ) Rusyda dalam berdakwah terhadap remaja adalah, kondisi masyarakat khususnya remaja disana yang awalnya lebih senang nongkrong dan menghabiskan sepanjang malam dengan hal-hal kurang bermanfaat, kini kegiatan tersebut perlahan berkurang seiring aktifnya mereka dalam kegiatan sholawat. Untuk kendalanya sendiri tidak begitu menjadi masalah, penyampaian pesan dakwah kepada remaja oleh majelis tersebut dinilai dapat diterima dengan baik dan memunculkan banyak hal positif. Seperti banyaknya dukungan dan apresiasi masyarakat sekitar. Terutama karena personil STMJ Rusyda sendiri didominasi oleh anak muda yang tentunya bersemangat dalam menyerukan dan mengembangkan dunia sholawat. 2.) Langkah dalam mengatasi problematika dakwah terhadap remaja yang dilakukan oleh Majelis Sholawat Tradisional Musik Jember (STMJ) Rusyda ada beberapa cara diantaranya melakukan kerjasama dengan LDNU kabupaten Jember dalam mengisi tausyah setiap minggunya. Cara ini menjadi efektif karena penyampaian pesan dakwahnya dilakukan di tengah-tengah acara sebelum penutupan. Sehingga, tidak ada yang terlewatkan atau terburu-buru untuk pulang. Lalu menggunakan peralatan musik yang unik. Dalam hal ini majelis sholawat STMJ Rusyda mendesain bambu menjadi alat musik yang menarik perhatian. Selain itu juga dengan mengadakan sistem arisan. Karena didominasi oleh para remaja, tentunya mereka sangat antusias karena adanya arisan bergilir. Mereka menganggap itu adalah tabungan yang ketika mereka mendapat uang tersebut mereka merasa bahagia. Sering mengikuti even baik di tingkat desa maupun di kecamatan. Hal itu juga membuat para personil lebih kreatif dalam bermusik dan berkreasi lagu-lagunya.

Actions (login required)

View Item