Makna ila' dalam QS. Al-Baqarah ayat 224-227 Perspektif Semiotika Ferdinand de Saussure

Maulidatul, Maghfiroh (2023) Makna ila' dalam QS. Al-Baqarah ayat 224-227 Perspektif Semiotika Ferdinand de Saussure. Undergraduate thesis, UIN KH AACHMAD SHIDDIQ JEMBER.

[img] Text
Skripsi Maulidatul Maghfiroh U20191042_pdf

Download (4MB)

Abstract

Īlā' adalah sumpah suami untuk tidak menggauli istrinya selama masa waktu yang ditentukan ( Empat puluh hari). Dalam Al Qur'an surat Al Baqarah ayat 224-227 yang mana menerangkan tentang sumpah dan īlā'. Peneitian ini bertujuan untuk menggali atau menjelaskan mengenai sumpah īlā' yang disertai dengan tanda (semiotika) menurut Ferdinand De Saussure agar bisa dimengerti ayat manakah yang menjelaskan tentang sumpah īlā'. Oleh karenanya penulis membuat tanda (semiotika menurut Ferdinand De Saussure) pada surat Al Baqarah ayat 224-227.
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan jenis studi pustaka. Teknik pengumpulan data menggunakan metode kepustakaan. Kemudian, teknik analisis data ini menggunakan analisis-semiotika. Penelitian yang bersifat analisis dalammemaparkan data yan diperoleh dari kepustakaan. Dengan metode ini akan dideskripsikan dan dijelaskan secara rinci mengenai makna ayat-ayat sumpah īlā' yang kemudian dianalisis kajian semiotika teori Ferdinand de Saussure.
Hasil akhir dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa dalam kajian semiotika Ferdinand de Saussure kata īlā' memiliki penanda yaitu kata īlā' dan petanda yang menggambarkan yaitu sumpah suami untuk tidak menggauli istrinya selama waktu yang ditentukan atau empat bulan. Para Ulama' sepakat bahwa jika seorang suami meninggalkan istrinya dalam waktu lebih dari empat bulan, tidak juga disebut dengan īlā', kecuali kalau dia bersumpah dengan kalimat Allah yang jelas bersabda "Bagi orang-orang yang meng- īlā' istri-istri mereka….". Makna kata tersebut adalah bahwa orang-orang yang menyumpahi istrinya, sedangkan dengan sambungannya "meninggalkan" itu sendiri tidak disebut dengan sumpah. Oleh karena itu ada hubungannya dengan masalah wajib kafarat dan istrinya tidak tertalak karena ditinggalkan. Implikasi pemaknaan īlā' melaui semiotika Ferdinand de Saussure Sumpah īlā' yaitu sumpahnya suami untuk tidak menggauli istri. sumpah itu terjadi secara akal tidak mungkin terjadi kalau tidak ada perkara sampai suami enggan untuk tidak menggauli istrinya. Bisa jadi perkara tersebut dikarenakan istri membantah, bisa jadi istri kurang uang sehingga protes, bisa jadi istri tidak mau di atur dan lainya.

Kata Kunci : Sumpah īlā', Semiotika, Ferdinand de Saussure

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Subjects: 22 PHILOSOPHY AND RELIGIOUS STUDIES > 2204 Religion and Religious Studies > 220403 Islamic Studies
Divisions: Fakultas Ushuluddin, Adab dan Humaniora > Ilmu Al-Qur'an dan Tafsir
Depositing User: Ms Maulidatul Maghfiroh
Date Deposited: 09 Jun 2023 07:22
Last Modified: 09 Jun 2023 07:22
URI: http://digilib.uinkhas.ac.id/id/eprint/24071

Actions (login required)

View Item View Item