TINJAUAN HUKUM ISLAM DAN HUKUM POSITIF TERHADAP FENOMENA KAWIN TANGKAP DALAM BUDAYA MASYARAKAT KEPULAUAN SAPEKEN KABUPATEN SUMENEP (Studi Kasus Kepulauan Sapeken Kabupaten Sumenep)

Anshary, Moh. Faiq Rafiul Anshary (2023) TINJAUAN HUKUM ISLAM DAN HUKUM POSITIF TERHADAP FENOMENA KAWIN TANGKAP DALAM BUDAYA MASYARAKAT KEPULAUAN SAPEKEN KABUPATEN SUMENEP (Studi Kasus Kepulauan Sapeken Kabupaten Sumenep). Undergraduate thesis, UIN KH Achmad Siddiq Jember.

[img] Text
MOH. FAIQ RAFIUL ANSHARY - WATERMAK.pdf

Download (15MB)

Abstract

ABSTRAK
Moh. Faiq Rafiul Anshary, 2023 : Tinjauan Hukum Islam Dan Hukum Positif
Terhadap Fenomena Kawin Tangkap Dalam Budaya Masyarakat Kepulauan
Sapeken Kabupaten Sumenep (Studi Kasus Kepulauan Sapeken, Kab. Sumenep).
Kata Kunci : Hukum islam, Hukum Positif, Kawin Tangkap, Kepulauan
Sapeken.
Kawin Tangkap di Kepulaan Sapeken merupakan Perkawinan yang
dilakukan secara cepat dan paksaan. Kawin tangkap yang dilakukan di Kepulauan
Sapeken akibat perbuatan mesum yang dilakukan anak yang masih di bawah umur
dan kepergok atau terbukti melakukan sesuatu yang dilarang oleh agama dan
melanggar norma-norma yang sudah ditetapakan dalam masyarakat.
Fokus penelitian dalam skripsi ini adalah : 1)Bagaimana proses Kawin
Tangkap di masyarakat Kepulauan Sapeken ? 2)Bagaimana perspektif hukum
islam dalam Kawin Tangkap di masyarakat Kepulauan Sapeken ? 3)Bagaimana
pandangan hukum positif dalam Kawin Tangkap dimasyarakat Kepulauan
Sapeken?
Metode penelitian yang digunakan peneliti adalah penelitian kualitatif
yang menggunakan penelitian hukum emperis. Teknik pengumpulan data yang
dilakukan dalam penelitian ini adalah observasi, wawancara dan dokumentasi.
Kemudian untuk analisis data terhadap penelitia kualitatif dalam penelitian ini
dilakukan secara deskriptif normatif dan dilakukan secara bertahap sampai tuntas.
Kesimpulan yang dapat diambil dalam penelitian ini bahwa : 1) proses
Kawin Tangkap di Kepulauan Sapeken. Adapun proses Kawin Tangkap di
Kepulauan Sapeken yaitu a) timbul rasa kecurigaan masyarakat, b) pengawasan
atau penyidikan, c) penangkapan, d) pemanggilan pihak keluarga atau orag tua, e)
pemanggilan ustad dan f) menikahkan. 2) dalam Hukum Islam Kawin Tangkap di
Kepulauan Sapeken sudah memenuhi syarat dan rukun pernikahan dalam islam
meskipun pernikahannya dilakakukan pernikahan dibawah tangan atau nikah sirih,
maka pernikahannya dikatakan sah menurut agama apabila sudah memenuhi
syarat dan rukun pernikahannya. 3) sedangkan dalam tinjaun Hukum Positif
terhadap Kawin Tangkap yaitu perkawinan yang dilakukan secara sirih atau
pernikahan dibawah tangan maka pernikahan dinyatakan tidak sah menurut
negara. Dalam pasal 5 ayat 1 KHI bahwasanya pernikahan umat islam wajib dan
harus dicatat untuk ketertiban pernikahannya dalam masyarakat.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Subjects: 18 LAW AND LEGAL STUDIES > 1899 Other Law and Legal Studies > 189999 Law and Legal Studies not elsewhere classified
Divisions: Fakultas Syariah > Hukum Keluarga
Depositing User: Man Perpustakaan Moh. Faiq Rafiul Anshary
Date Deposited: 14 Jun 2023 06:48
Last Modified: 14 Jun 2023 06:48
URI: http://digilib.uinkhas.ac.id/id/eprint/24177

Actions (login required)

View Item View Item