Implikasi Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 46/PUU-VIII/2010 Terhadap Pewarisan Anak Li’an Akibat Pengingkaran Ayah Perspektif Hukum Islam dan KHI

Mizan, Muhammad Khoirul (2023) Implikasi Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 46/PUU-VIII/2010 Terhadap Pewarisan Anak Li’an Akibat Pengingkaran Ayah Perspektif Hukum Islam dan KHI. Undergraduate thesis, UIN KH Achmad Siddiq Jember.

[img] Text
Muhammad Khoirul Mizan-S20191170.pdf

Download (913kB)

Abstract

Muhammad Khoirul Mizan, 2023: Implikasi Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 46/PUU-VIII/2010 Terhadap Pewarisan Anak Li’an Akibat Pengingkaran Ayah Perspektif Hukum Islam dan KHI.

Kata Kunci: waris, anak li’an, Putusan MK nomor 46/PUU-VIII/2010

Li’an adalah tuduhan suami kepada istrinya telah melakukan perbuatan zina akan tetapi tidak dapat mendatangkan saksi. Salah satu dampak dari li’an mengakibatkan status anak menjadi anak luar kawin. Peralihan anak menjadi anak luar kawin mengakibatkan anak hanya memiliki hubungan perdata dengan ibu dan kerabat ibunya sesuai dengan pasal 43 ayat 1 UUP. Hal ini kemudian timbul putusan MK No. 46/PUU-VIII/2010 yang berisi bahwa anak luar kawin dapat memiliki hubungan perdata dengan ayahnya apabila dapat dibuktikan melalui teknologi, putusan MK tersebut banyak timbul stigma masyarakat yang menerima dan menolak terhadap putusan tersebut dikarenakan keumuman pada frasa anak luar kawin.
Dari latar belakang tersebut muncul beberapa fokus penelitian yaitu: 1) Bagaimana status hak waris anak li’an dalam tinjauan perspektif fikih.? 2) Bagaimana status hak waris anak li’an dalam tinjauan perspektif Kompilasi Hukum Islam?, dan 3) Bagaiman implikasi dari putusan MK nomor 46/PUU-VIII/2010 terhadap anak akibat li’an?.
Tujuan penelitian ini adalah: 1) Untuk mendeskripsikan status hak waris anak li’an dalam tinjauan perspektif fikih. 2) Untuk mendeskripsikan status hak waris anak li’an dalam tinjauan perspektif Kompilasi Hukum Islam. 3) Untuk menganalisa terhadap implikasi putusan MK nomor 46/PUU-VIII/2010 terhadap anak akibat li’an.
Penelitian ini merupakan penelitian kepustakaan yang tergolong dalam penelitian hukum normatif, dengan pendekatan perundang-undangan dan pendekatan konseptual. Adapun mengenai teknik pengumpulannya bersumber pada data sekunder yang berupa bahan hukum primer, sekunder dan tersier.
Simpulan pada penelitian ini bahwa 1) Status waris anak li’an hanya mendapatkan bagian dari ibu dan keluarga ibunya sedangkan yang didapatkan ibu setelah anak meninggal terdapat perbedaan pendapat. Pendapat pertama ibu mendapatkan bagiannya dan sisa dari hasil pembagian. Kedua, ibu mendapatkan bagiannya dan dan sisa harta diberikan kepada kerabat laki-laki yang terdekat. Ketiga, ibu mendapatkan bagiannya dan sekaligus sebagai ashabah. 2) Status waris anak li’an diatur dalam pasal 162 KHI yang menerangkan bahwa anak li’an dinasabkan kepada ibunya, sehingga berdampak pada hubungan waris hanya dari ibunya saja. Adapun terkait bagian yang diperoleh ibu dari anak li’an tidak disebutkan lebih jelas dalam KHI. 3) adanya putusan MK nomor 46/PUU-VIII/2010 merubah anak luar kawin mendapatkan hubungan keperdataan dengan ayah biologisnya yang dapat dibuktikan dengan adanya teknologi. Hal ini tidak berimplikasi terhadap anak li’an karena maksud dari anak luar kawin pada putusan tersebut ditujukan pada pernikahan secara siri, dan maksud dari hubungan keperdataan tidak sampai pada hubungan waris.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Subjects: 18 LAW AND LEGAL STUDIES > 1801 Law > 180113 Family Law
18 LAW AND LEGAL STUDIES > 1801 Law > 180128 Islamic Family Law > 18012812 Ila', Li'an, Dhihar
18 LAW AND LEGAL STUDIES > 1801 Law > 180128 Islamic Family Law > 18012816 Mawaris (Inheritance)
Divisions: Fakultas Syariah > Hukum Keluarga
Depositing User: Mr Muhammad Khoirul Mizan
Date Deposited: 27 Jun 2023 07:37
Last Modified: 27 Jun 2023 07:37
URI: http://digilib.uinkhas.ac.id/id/eprint/24614

Actions (login required)

View Item View Item