MAKNA HILĀL DALAM AL-QUR’AN (Studi Pendekatan dengan Semantik Toshihiko Izutsu)

Rohmah, Salva Aribah (2023) MAKNA HILĀL DALAM AL-QUR’AN (Studi Pendekatan dengan Semantik Toshihiko Izutsu). Undergraduate thesis, UIN KH Achmad Siddiq Jember.

[img] Text
Salva Aribah Rohmah_U20181104.pdf

Download (6MB)

Abstract

ABSTRAK

Salva Aribah Rohmah, 2023: Makna Hilāl Dalam Al-Qur’an (Studi Pendekatan dengan Semantik Toshihiko Izutsu)
Kata Kunci : Hilāl, Semantik, Toshihiko Izutsu
Hilāl mempunyai posisi penting dalam sistem penanggalan Hijriah yang didasarkan pada siklus penampakan Bulan. Kajian tentang hilāl di Indonesia dalam banyak aspek sangat minim sehingga tidak heran jika perbedaan dalam menetapkan awal bulan Hijriah masih dan akan terus terjadi karena hilāl merupakan penentu awal bulan. Untuk menggali makna dan perbedaan lebih mendalam mengenai hilāl, penulis menggunakan analisis penafsiran metode semantik perspektif Toshihiko Izutsu. Dengan pendekatan semantik diharapkan adanya kejelasan mengenai derivasi hilāl sesuai dengan petunjuk Al-Qur’an.
Fokus penelitian dalam skripsi ini adalah: 1) Apa makna dasar dan makna relasional kata hilāl yang terkandung dalam Al-Qur’an? 2) Bagaimana aspek sinkronik dan diakronik kata hilāl yang terkandung dalam Al-Qur’an? 3) Bagaimana welthanshauung kata hilāl yang terkandung dalam Al-Qur’an?
Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif dengan motode penelitian pustaka (library research). Penelitian ini merupakan penelitian tafsir Al-Qur’an dengan pendekatan linguistik. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui makna bulan dari kata hilāl menurut Al-Qur’an dalam perspektif semantik.
Hasil penelitian ini dapat disimpulkan, 1) Semantik Toshihiko Izutsu adalah berusaha membuat Al-Qur’an menginterpretasikan konsepnya dengan mengeksplorasi data-data yang berasal dari Al-Qur’an serta berbicara untuk dirinya sendiri. 2) Hilāl itu sendiri adalah penampakan bulan dengan mata telanjang yang paling awal terlihat menghadap bumi setelah bulan mengalami konjungsi. 3) Makna dasar kata hilāl adalah bulan sabit. Makna relasional melalui analisis sintagmatik yang berkaitan dengan beberapa sistem kata yaitu hilāl dalam penentuan awal bulan dan hilāl sebagai penunjuk waktu bagi manusia. Makna relasional melalui analisis paradigmatik berkaitan dengan kata Hisab, Rukyat al-hilāl dan Bulan Sabit. Berdasarkan kajian historis, kata hilāl pada periode pra Qur’anik ada tiga tipe ayat Al-Qur’an yaitu ayat yang menyebutkan secara eksplisit kata hilāl atau derivasinya, ayat yang berkaitan dengan hilāl namun dalam teks tidak tertulis kata tersebut dan ayat tentang penentuan awal bulan. Kemudian pada periode Qur’anik mempunyai sistem dalam kata tentang hilāl dengan memilah menjadi hilāl dalam kajian tafsir ulama salaf dan hilāl dalam kajian tafsir ulama khalaf. Kemudian periode pasca Qur’anik pengembangan dan perluasan makna hilāl dilakukan oleh para mufassir Indonesia dan Astronomi. Adapun Welthanschauung kata hilāl dalam Al-Qur’an adalah membentuk sistem kosa kata yang keseluruhannya berkaitan dengan fenomena alam semesta.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Subjects: 22 PHILOSOPHY AND RELIGIOUS STUDIES > 2203 Philosophy > 220315 Philosophy of Religion
Divisions: Fakultas Ushuluddin, Adab dan Humaniora > Ilmu Al-Qur'an dan Tafsir
Depositing User: Ms Salva Aribah Rohmah
Date Deposited: 10 Jul 2023 07:48
Last Modified: 10 Jul 2023 07:48
URI: http://digilib.uinkhas.ac.id/id/eprint/26018

Actions (login required)

View Item View Item