TRADISI MELEKAN TUTOK ISUK PADA PUASA MUHARRAM DI PONDOK PESANTREN DARUL FALAH BK 14 OKU TIMUR SUMATERA SELATAN (Studi Living Hadis)

NIKMAH, ULFATUN (2023) TRADISI MELEKAN TUTOK ISUK PADA PUASA MUHARRAM DI PONDOK PESANTREN DARUL FALAH BK 14 OKU TIMUR SUMATERA SELATAN (Studi Living Hadis). Undergraduate thesis, UIN KHAS JEMBER.

[img] Text
ULFATUN NIKMAH_DIGILIB.pdf

Download (2MB)

Abstract

Ulfatun Nikmah, 2023: Tradisi Melekan Tutok Isuk Pada Puasa Muharram Di Pondok Pesantren Darul Falah BK 14 OKU Timur Sumatera Selatan (Studi Living Hadis)
Kata Kunci: Puasa Muharram, Melekan Tutok Isuk, Living Hadis.
Puasa Muharram adalah puasa sunah yang diamalkan oleh Nabi Muhammad SAW karena terinspirasi dari umat Yahudi saat itu berpuasa ‘Asyura (bertepatan tanggal 10 pada bulan Muharram). Dari penjalasan umat Yahudi tersebut Nabi mensyariatkan puasa ‘Asyura kepada para sahabat dengan sedikit memberi perubahan dengan menambah satu hari sebelumnya atau satu hari setelahnya dengan tujuan menyelisihi puasa ‘Asyura yang dilakukan oleh umat Yahudi. Dari beberapa pondok pesantren yang berada di wilayah BK 16 puasa Muharram hanya dilakukan pada tanggal sembilan dan sepuluhnya saja atau biasa disebut dengan puasa Tasu’a dan ‘Asyura. Sedangkan yang dilakukan oleh santri putri pondok pesantren Darul Falah cukup unik yang mana santri berpuasa mulai dari tanggal satu sampai sepuluh Muharram dengan melakukan tradisi melekan tutok isuk pada malam satu Muharram. tradisi melekan tutok isuk hanya sebagai proses yang harus dilalui oleh santri untuk mengamalkan puasa Muharram di mana diyakini memberikan manfaat baik secara individu maupun kelompok, hal ini sesuai dengan Ijazah yang telah diberikan oleh Abah Nyai Muhammad Nur Fuadi.
Fokus penelitian dalam penelitian ini adalah 1) bagaimana praktik tradisi melekan tutok isuk pada puasa Muharram di pondok pesantren Darul Falah BK 14 OKU Timur Sumatera Selatan, 2) bagaimana dasar hadis tradisi melekan tutok isuk pada puasa Muharram di pondok pesantren Darul Falah BK 14 OKU Timur Sumatera Selata, 3) bagaimana faktor yang mempengaruhi tradisi melekan tutok isuk pada puasa Muharram di pondok pesantren Darul Falah BK 14 OKU Timur.
Metode penelitian yang menggunakan jenis penelitian kualitatif dengan cara analisis deskriptif, menggunakan pendekatan fenomenologi Edmund Husserl. Pengumpulan data melalui wawancara, lapangan, dan dokumentasi. Analisis data yang digunakan reduksi data, penyajian data dan menarik kesimpulan. Teknik keabsahan data pada penelitian ini menggunakan tehnik triangulasi.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: 1). Praktik tradisi melekan tutok isuk, dimulai dari ba’da magrib sampai menjelang subuh dengan tidak diperbolehkan tidur yakni dengan diikuti beberapa kegiatan (membaca doa akhir dan awal tahun sebanyak tiga kali, pembuatan jajan, shalat malam, serta santri saling tukar menukar jajan. 2) Ada dua dasar hadis yang digunakan sebagai sumber rujukan puasa Muharram yakni hadis dhaif tetapi untuk fadhoilull para ulama’ mayoritas memperbolehkan untuk diamalkan dan hadis yang diriwayatkan oleh Imam Muslim sebagai penguat hadis pertama. 3). Diungkapkan bahwa ada dua faktor yang mempengaruhi santri dalam mengamalkan puasa Muharram yakni faktor internal (timbul dari diri sendiri) dan faktor eksternal (dipengaruhi oleh orang lain).

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Subjects: 22 PHILOSOPHY AND RELIGIOUS STUDIES > 2204 Religion and Religious Studies > 220403 Islamic Studies
Divisions: Fakultas Ushuluddin, Adab dan Humaniora > Ilmu Hadits
Depositing User: Ms Ulfatun Nikmah
Date Deposited: 12 Jul 2023 07:29
Last Modified: 12 Jul 2023 07:29
URI: http://digilib.uinkhas.ac.id/id/eprint/26688

Actions (login required)

View Item View Item