Implementasi fatwa no 17/dsn-mui/ix/2000 tentang sanksi atas nasabah mampu yang menunda pembayaran di bmt nu cabang tegalsiwalan kabupaten probolinggo

Auliya, Choirini Abdillah and Rumawi, Rumawi (2023) Implementasi fatwa no 17/dsn-mui/ix/2000 tentang sanksi atas nasabah mampu yang menunda pembayaran di bmt nu cabang tegalsiwalan kabupaten probolinggo. Lex Economica Journal, 1 (1). pp. 15-30.

[img] Text
3 - Published Version
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial Share Alike.

Download (28kB)
Official URL: https://lexeconomicajournal.uinkhas.ac.id/index.ph...

Abstract

This research is based on the DSN-MUI Fatwa regarding the imposition of sanctions on customers who commit financing delay problems. Sanctions in the form of fines, according to the DSN Fatwa, are only applied to customers who deliberately delay payments. While those who cannot afford it can be given relief by rescheduling installment payments. The focus of the research in this study are: 1) How is the implementation of sanctions for wealthy customers who delay payments at BMT NU, Tegalsiwalan Branch, Probolinggo Regency? 2) Is the application of sanctions at BMT NU Tegalsiwalan Branch, Probolinggo district in accordance with Fatwa No. 17/DSN-MUI/IX/2000 concerning sanctions for able customers who delay payments? The results of the study prove that 1) Sanctions for able customers who delay payments at BMT NU Tegalsiwalan Branch are carried out strictly by means of the first warning in the form of a warning letter sent 3 times with a period of 7 days. Both fines, fines in the form of money that have been agreed between the two parties, namely the BMT NU and the customer. The three foreclosures will be auctioned off to cover unpaid installments. 2) The application of financing sanctions at BMT NU Tegalsiwalan Branch, Probolinggo Regency is in accordance with DSN-MUI Fatwa No. 17/DSN-MUI/IX/2000 concerning sanctions for able customers who delay payments, where customers who deliberately delay installment payments will be subject to sanctions in the form of fine in the amount of money according to the initial loan agreement.

Penelitian ini berdasar pada Fatwa DSN –MUI tentang pemberian sanksi kepad nasabah yang melakukan permasalahan penundaan pembiayaan. Pemberian sanksi berupa denda, menurut Fatwa DSN hanya diterapkan pada nasabah yang sengaja menunda pembayaran. Sedangkan yang tidak mampu dapat diberikan keringanan dengan penjadwalan kembali pembayaran angsuran. Fokus penelitian dalam penelitian ini adalah: 1) Bagaimana implementasi sanksi bagi nasabah mampu yang menunda pembayaran di BMT NU Cabang Tegalsiwalan Kabupaten Probolinggo ? 2) Apakah penerapan sanksi di BMT NU Cabang Tegalsiwalan kabupaten Probolinggo sudah sesuai dengan Fatwa No 17/DSN-MUI/IX/2000 Tentang sanksi atas nasabah mampu yang menunda pembayaran? Hasil Penelitian membuktikan bahwa 1) Sanksi bagi nasabah mampu yang menunda pembayaran di BMT NU Cabang Tegalsiwalan dilakukan secara tegas dengan cara yang pertama teguran berupa surat peringatan yang dilayangkan sebanyak 3 kali dengan jangka waktu tempo 7 hari. Kedua denda, denda berupa uang yang telah disepakati antara kedua belah pihak yaitu pihak BMT NU dan pihak nasabah. Ketiga penyitaan jaminan yang akan dilelang untuk menutupi angsurannya yang belum terbayar. 2) Penerapan sanksi pembiayaan di BMT NU Cabang Tegalsiwalan Kabupaten Probolinggo sudah sesuai dengan Fatwa DSN-MUI No 17/DSN-MUI/IX/2000 tentang sanksi atas nasabah mampu yang menunda pembayaran, dimana nasabah yang dengan sengaja menunda pembayaran angsuran akan dikenakan sanksi berupa denda sejumlah uang sesuai dengan kesepakatan awal pinjaman.

Item Type: Article
Subjects: 18 LAW AND LEGAL STUDIES > 1899 Other Law and Legal Studies > 189999 Law and Legal Studies not elsewhere classified
Divisions: Fakultas Syariah > Hukum Ekonomi Islam
Depositing User: Rumawi Rumawi
Date Deposited: 05 Sep 2023 06:31
Last Modified: 05 Sep 2023 06:31
URI: http://digilib.uinkhas.ac.id/id/eprint/28459

Actions (login required)

View Item View Item