Pandangan Hakim Terhadap Pelaksanaan Isbat Nikah Perkawinan Anak di bawah Umur ditinjau dari Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2019 Tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 Tentang Perkawinan. (Studi Kasus Penetapan Pengadilan Agama Banyuwangi Nomor: 0714/Pdt.P/2022/PA.Bwi)

Syawali, Muhammad Rifqi (2023) Pandangan Hakim Terhadap Pelaksanaan Isbat Nikah Perkawinan Anak di bawah Umur ditinjau dari Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2019 Tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 Tentang Perkawinan. (Studi Kasus Penetapan Pengadilan Agama Banyuwangi Nomor: 0714/Pdt.P/2022/PA.Bwi). Undergraduate thesis, UIN Kiai Haji Achmad Siddiq Jember.

[img] Text
Skripsi Rifqi Syawali.pdf

Download (5MB)

Abstract

Dalam melakukan perkawinan, manusia harus menggunakan aturan-aturan yang sesuai dengan kepercayaannya, sehingga perkawinan tersebut dapat terlaksanakan secara sah tanpa ada pertentangan antar kedua belah pihak. Adanya masyarakat yang mengawinkan anaknya di bawah tangan padahal usianya masih di bawah batas umur melaksanakan perkawinan, sehingga yang terjadi banyak anak muda tidak memiliki status kuat dalam perkawinannya. Dengan begitu hal yang dilakukan yakni dengan mendaftarkan diri melaksanakan permohonan isbat nikah.
Fokus penelitian yang diteliti di antaranya: 1) Bagaimana pandangan hakim dalam pelaksanaan isbat nikah anak di bawah umur 2) Bagaimana Pandangan hukum mengenai pelaksanaan isbat nikah bagi anak di bawah umur ditinjau dari Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2019 Tentang Perkawinan
Penelitian ini menggunakan jenis metode penelitian studi kasus (case studi), yaitu suatu penelitian yang mendalam tentang individu, kelompok, organisasi, dan program kegiatan dalam waktu tertentu. Pendekatan yang dilakukan dengan menggunakan deskriptif kualitatif. Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan dalam skripsi ini yakni wawancara dan dokumentasi. Sedangkan analisis data menggunakan reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan.
Hasil dari penelitian ini adalah (1) Dalam permasalahan ini salah satu alasan kenapa hakim menetapkan permohonan isbat nikah ini disebabkan dengan merujuk pada kemaslahatan anak, kemudhratan yang akan timbul pada anak itu sendiri dari pada dia melakukan zina berlarut larut. (2). isbat nikah tidak di jelaskan secara eksplisit dalam undang-undang nomor 16 Tahun 2019 Tentang Perkawinan. Meski dalam Undang- Undang Perkawinan tidak dijelaskan namun pada pasal 2 terdapat konsep isbat nikah.
Dengan adanya kasus permohonan isbat nikah perkawinan anak di bawah umur ini penulis menyarankan: 1) pemerintah harus memberikan regulasi yang sangat ketat terhadap pernikahan anak di bawah umur. 2) pihak-pihak terkait harus lebih memberikan edukasi kepada masyarakat khususnya generasi muda mengenai akibat dan dampak pernikahan di bawah umur.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Subjects: 18 LAW AND LEGAL STUDIES > 1801 Law > 180113 Family Law
18 LAW AND LEGAL STUDIES > 1801 Law > 180122 Legal Theory, Jurisprudence and Legal Interpretation
Depositing User: Muhammad Rifqi Syawali
Date Deposited: 14 Nov 2023 04:01
Last Modified: 14 Nov 2023 04:01
URI: http://digilib.uinkhas.ac.id/id/eprint/29354

Actions (login required)

View Item View Item