HERMENEUTIKA SUBJEKTIVIS: STUDI ATAS HERMENEUTIKA AL-QUR’AN FARID ESACK

najmatul ulya, nurun (2018) HERMENEUTIKA SUBJEKTIVIS: STUDI ATAS HERMENEUTIKA AL-QUR’AN FARID ESACK. Undergraduate thesis, Universitas Islam Negeri Kiai Haji Achmad Shiddiq Jember.

[img] Text
Nurun Najmatul Ulya_082 142 024.pdf

Download (3MB)

Abstract

Al-Qur’an merupakan wahyu yang diturunkan Allah untuk menjadi petunjuk dan solusi terhadap berbagai permasalahan yang dialami masyarakat Hijaz sekitar 1400 tahun yang lalu harus senantiasa relevan digunakan umat Islam kapan dan dimanapun, sebagaimana sifatnya yang sha>lih li kulli zama>n wa maka>n. Berbagai metode penafsiranpun hadir dan terus berkembang untuk menggali pesan-pesan yang terdapat di dalamnya. Sayangnya rerata produk penafsiran yang dihasilkan hanya sekedar mengungkapkan makna ayat-ayat secara teoritis, tidak untuk menjawab problem yang dialami oleh umat Islam secara langsung. Selain itu, prasyarat yang harus dimiliki penafsir sangat ketat sehingga menafsirkan al-Qur’an tidak dapat dilakukan oleh semua kalangan. Untuk itu, Farid Esack, seorang Muslim dari Afrika Selatan menggunakan metode hermeneutika dalam menafsirkan al-Qur’an agar al-Qur’an dapat memberikan jalan keluar terhadap konteks penindasan yang dilakukan oleh rezim apartheid di Afrika Selatan. Dengan metode hermeneutikanya, esack berasumsi bahwa tidak mungkin seorang penafsir dapat mengetahui maksud pengarang dan mendapatkan makna objektif al-Qur’an karena konteks penafsiran senantisa berbeda. Bila makna objektif dan syarat ketat bagi penafsir senantisa dipaksakan maka esensi al-Qur’an akan sulit untuk diaplikasikan dalam kehidupan. Untuk itulah kajian pustaka terhadap hermeneutika subjektivis Farid Esack dilaksanakan guna menelaah lebih lanjut pemikiran hermeneutikanya, dengan tiga rumusan masalah. Pertama, Bagaimana faktor sosio historis yang melatar belakangi pemikiran hermeneutika subjektivis Farid Esack?; kedua, Bagaimana konstruk pemikiran hermeneutika subjektivis Farid Esack; ketiga, Apa relevansi hermeneutika subjektivis Farid Esack bagi studi al-Qur’an kontemporer?. Untuk menjawabnya, kajian ini menggunakan pendekatan historis filosofis guna menganalisa latar belakang historis konsep hermeneutika Esack, landasan yang digunakan dalam perumusan hermeneutikanya hingga bentuk dan implikasi hermeneutika Subjektivis yang digagasnya. Kajian ini mendapatkan hasil bahwa latar belakang lahirnya hermeneutika subjektivis Farid Esack adalah realitas masyarakat kulit hitam Afrika Selatan yang mengalami penindasan oleh rezim apartheid, juga realitas penindasan yang disaksikannya selama Ia menempuh pendidikan di Pakistan terhadap kaum Hindu dan Kristen oleh kaum Muslim sebagai mayoritas. Adapun konsep hermeneutikanya dibangun dengan menggunakan teori fungsionalisme teks yang mengatakan bahwa suatu teks dianggap sebagai kitab suci bila ia berfungsi bagi orang yang meyakininya. Juga berdasarkan hermeneutika penerimaan yang berfokus terhadap proses pemaknaan terhadap teks bukan untuk mendapatkan makna pengarang. Esack memperkuat argumen hermeneutikanya dengan tiga konsep pewahyuan, yaitu (1) pewahyuan progresif/ progressive revelations (2) asba>b al-nuzu>l, dan (3) naskh. Selanjutnya Esack melakukan reinterpretasi terhadap al-Qur’an dengan menggunakan 7 kunci hermeneutika yang digagasnya vii terdiri dari takwa, tauhid, manusia (al-na>s), kaum tertindas (al-mustadh’afi>na fi al-ardh), keadilan (‘adl dan qisth), dan perjuangan (jihad). Ketujuh kunci tersebut kemudian digunakan untuk meninjau ulang konsep kawan dan lawan dalam perjuangan dengan kesimpulan al-Qur’an tidak mencegah kaum Muslim untuk bekerjasama dengan kaum lain demi menegakkan keadilan dan kebenaran.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Subjects: 22 PHILOSOPHY AND RELIGIOUS STUDIES > 2204 Religion and Religious Studies > 220403 Islamic Studies
Divisions: Fakultas Ushuluddin, Adab dan Humaniora > Ilmu Al-Qur'an dan Tafsir
Depositing User: Anak PSG
Date Deposited: 27 Nov 2023 06:46
Last Modified: 27 Nov 2023 06:46
URI: http://digilib.uinkhas.ac.id/id/eprint/29830

Actions (login required)

View Item View Item