PEMBERDAYAAN ANAK YATIM DI LEMBAGA YATIM MANDIRI CABANG JEMBER (STUDY LIVING QUR’AN SURAH AL-BAQARAH AYAT 83 DAN 220)

Fauzan, Ahmad (2020) PEMBERDAYAAN ANAK YATIM DI LEMBAGA YATIM MANDIRI CABANG JEMBER (STUDY LIVING QUR’AN SURAH AL-BAQARAH AYAT 83 DAN 220). Undergraduate thesis, IAIN JEMBER.

[img] Text
Ahmad Fauzan_U20151013.pdf

Download (5MB)

Abstract

Anak yatim piatu merupakan bagian dari kelompok yang masih bergantung pada orang lain yang lebih mapan (Dependent Children). Sehingga tidak dipungkiri bahwa lembaga atau yayasan sosial memiliki peran penting di dalam pengembagan dan pemberdayaan anak yatim tersebut. Pengembangan dan pemberdayaan tersebut dimaksudkan agar anak yatim piatu dapat hidup sejahtera dan memiliki masa depan yang lebih baik sebagaimana anak-anak lainnya yang tidak yatim/piatu. Berkaitan dengan pemberdayaan anak yatim, Yatim Mandiri Cabang Jember telah memainkan perannya dengan melaksanakan beberapa program pemberdayaan. Oleh karena itu, fenomena ini diangkat menjadi bahan penelitian oleh penulis. Rumusan masalah dalam penelitian ini meliputi : 1) Bagaimana makna anak yatim menurut Yatim Mandiri Cabang Jember?, 2) Bagaimana konsep pemberdayaan Anak Yatim di Yatim Mandiri Cabang Jember?, 3) Bagaimana Penafsiran QS. Al-Baqarah ayat 83 dan 220 tentang anak yatim dan kontribusinya terhadap konsep pemberdayaan anak yatim? Tujuan penelitian ini meliputi : 1) untuk mengetahui makna anak yatim menurut Yatim Mandiri Cabang Jember, 2) untuk mengetahui konsep pemberdayaan anak yatim di Yatim Mandiri Cabang Jember, 3) untuk mengetahui Penafsiran QS. AlBaqarah ayat 83 dan 220 tentang anak yatim dan kontribusinya terhadap konsep pemberdayaan anak yatim. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dan jenis penelitian deskriptif. Penentuan subyek penelitian/informan menggunakan purposive dan pengumpulan data menggunakan teknik observasi, wawancara dan dokumentasi. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa makna anak yatim menurut Yatim MandirI memiliki perbedaan dengan ma kna syar’iyah, dimana dalam pandangan Yatim Mandiri kategori baligh tidak dijadikan batas seorang anak masih dipandang yatim atau tidak. Melainkan yang menjadi tolak ukurnya adalah kemandirian dari anak yatim itu sendiri. Dalam konsep pemberdayaan Yatim Mandiri mengkonsep lima program pemberdayaan antara lain ; pemberdayaan pendidikan, pemberdayaan ekonomi, pemberdayaan kesehatan, program kemanusiaan dan program dakwah. Selanjutnya, kaitannya dengan penafsiran QS. Al-Baqarah ayat 83 dan 220 maka diperoleh kesimpulan bahwa dalam pengelolaan harta anak yatim tidak boleh dicampuradukan dengan harta wali yatim dengan tujuan mengambil keuntungan pribadi dan dalam proses pemberdayaan anak yatim maka perlu diajarkan nilai-nilai karakter baik antara lain nilai religius, nilai tanggung jawab, nilai peduli sosial, nilai kejujuran, dan nilai disiplin.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Subjects: 22 PHILOSOPHY AND RELIGIOUS STUDIES > 2204 Religion and Religious Studies > 220403 Islamic Studies
Divisions: Fakultas Ushuluddin, Adab dan Humaniora > Ilmu Al-Qur'an dan Tafsir
Depositing User: Anak PSG
Date Deposited: 12 Dec 2023 04:41
Last Modified: 12 Dec 2023 04:41
URI: http://digilib.uinkhas.ac.id/id/eprint/30176

Actions (login required)

View Item View Item