PESANTREN DAN IMPERIALISME MEDIA: PERLAWANAN TERHADAP HEGEMONI MEDIA DALAM MENGONSTRUKSI REALITAS ISU RADIKALISME-TERORISME DI INDONESIA

Muhibbin, Muhibbbin and Wazis, Kun and Choliq, Abdul (2019) PESANTREN DAN IMPERIALISME MEDIA: PERLAWANAN TERHADAP HEGEMONI MEDIA DALAM MENGONSTRUKSI REALITAS ISU RADIKALISME-TERORISME DI INDONESIA. [Laporan Penelitian] (Unpublished)

[img] Text (Laporan Penelitian DIPA IAIN Jember Tahun 2019 berjudul "Pesantren dan Imperialisme Media: Perlawanan terhadap Hegemoni Media dalam Mengonstruksi Realitas Isu Radikalisme-Terorisme di Indonesia" merupakan penelitian kualitatif Kolektif Dosen IAIN Jember)
Laporan_Penelitian_DIPA_2019-Muhibbin-Kun Wazis-Abdul Choliq.pdf

Download (3MB)

Abstract

Kekuatan media massa dalam mengonstruksi realitas isu radikalisme-terorisme
terhadap pondok pesantren di Indonesia memperteguh posisi media sebagai pemilik
tunggal agen realitas. Kemampuan media menawarkan realitas tentang dunia pesantren
yang dikaitkan dengan isu radikalisme-terorisme dengan pesantren telah ikut serta
membentuk wacana negatif atas dunia pesantren di nusantara. Imperialisme media dalam
bentuk penguasaan opini menjadikan pesantren semakin dicurigai sebagai lembaga
pendidikan yang berpotensi menyebarkan ajaran kekerasa.
Pada kenyataannya, pesantren melakukan perlawanan atas wacana-wacana negatif
yang semakin berkembang liar di tengah-tengah masyarakat. Respon kalangan pesantren
atas imperialisme opini media menunjukkan sikap yang khas dan menarik untuk diteliti,
terutama pondok pesantren yang memiliki media pesantren.
Fokus pertanyaan yang digali dari penelitian ini adalah terkait dengan bentuk
perlawanan media pesantren atas isu radikalisme-terorisme yang dikaitkan dengan
pesantren sebagaimana dikonstruksikan. Fokus penelitian juga mempertanyakan respon
kalangan pesantren, baik kyai, ustad, dan santri dalam menyikapi isu radikalisme�terorisme yang dikaitann dengan pesantren. Fokus berikutnya mengungkapkan tentang
model jurnalisme yang dibangun oleh kalangan pesantren dalam melawan isu
radikalisme-terorisme terhadap pondok peantren/.
Melalui penelitian kualitatif deskriptif kritis, peneliti mengungkapkan konstruksi
teks media pesantren Nurul Islam Jember, media pesantren Al Ishlah Bondowoso, media
pesantren Manarul Quran Lumajang, dan media pesantren Sidogiri Pasuruan. Keempat
media pesantren ini dapat merepresentasikan model jurnalisme pesantren dalam
mengonstruksikan perlawanan media atas isu negatif radikalisme-terorisme yang
dikaitkan dengan pesantren.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) bentuk perlawanan keempat media
pesantren dalam melawan isu radikalisme-terorisme terhadap pesantren dengan cara
mengalihkan isu negatif tersebut kepada berita dan opini positif tentang kiprah dunia
pesantren. Mendukung/ memihak sikap umat Islam yang menolak isu tersebut melalui
berita dan opini pada keempat media pesantren. Selain itu, menurunkan berita dan opini
pada media pesantren yang secara khusus menolak isu kekerasan. 2) respon komunitas
empat pesantren terhadap isu tersebut dilakukan dengan terus memberdayakan umat
melalui kegiatan pesantren, melakukan kegiatan yang menyentuh persoalan umat, dan
melakukan gerakan menulis sebagai tradisi pesantren. 3) model jurnalisme pesantren
yang ditawarkan keempat media adalah dengan memfokuskan pada penyampaian berita
dan opini yang berpihak kepada umat Islam.

Item Type: Laporan Penelitian
Subjects: 20 LANGUAGE, COMMUNICATION AND CULTURE > 2001 Communication and Media Studies > 200104 Media Studies
Divisions: Program Magister > Komunikasi dan Penyiaran Islam
Depositing User: Mr Kun Wazis
Date Deposited: 06 Oct 2021 02:07
Last Modified: 06 Oct 2021 02:07
URI: http://digilib.uinkhas.ac.id/id/eprint/3092

Actions (login required)

View Item View Item