Problematika Tawassul ( Pemahaman Hadits Tentang Tawassul Perspektif Muhammad bin „Alawi Al – Maliki )

YEFQI, MOHAMMAD (2023) Problematika Tawassul ( Pemahaman Hadits Tentang Tawassul Perspektif Muhammad bin „Alawi Al – Maliki ). Undergraduate thesis, UNIVERSITAS ISLAM NEGERI KIAI HAJI ACHMAD SIDDIQ JEMBER.

[img] Text
MOHAMMAD YEFQI.pdf

Download (15MB)

Abstract

ABSTRAK
Mohammad Yefqi. 2023, “Problematika Tawassul ( Pemahaman Hadits
Tentang Tawassul Perspektif Muhammad bin „Alawi Al – Maliki )”
Wasilah adalah jalan untuk mendekatkan diri kepaada Allah. Yang dalam
istilah „aqidah, disebut dengan Tawassul. Tawassul merupakan sarana beribadah
yang digunakan untuk mendekatkan diri kepada Allah. Secara bahasa, Tawassul
adalah permohonan dengan sungguh-sungguh, perntaraan, penengahan. Terkait
Tawassul ini mulai zaman dahulu hingga sekarang, jika dilihat dari cara atau
bentuk-bentuk dalam bertawassul ini masih menjadi titik perbincangan di
kalangan ulama, aliran, ataupun ormas – ormas islam.
Fokus penelitian ini diantaranya adalah : 1.) Bagaimana pendapat ulama
yang tidak membolehkan Tawassul ? 2.) Bagaimana pendapat ulama yang
membolehkan Tawassul ? 3.) Bagaiamana pendapat Muhammad bin „Alawi Al –
Maliki tentang Tawassul ?
Jenis penelitian ini termasuk jenis penelitian kepustakaan (Library
Research), adapun pendekatan penelitiannya mengguanakan pendekatan Ma‟anil
Hadits. Tekhnik pengumpulan data yang digunakan penulis adalah sebagai berikut
: 1.) mencari dan menghimpun berbagai referensi yang berkaitan dengan objek
penelitian. Kemudian mengklarifikasikan, menyeleksi, mengoreksi, dan
menginterpretasikan dalam bentuk data.
Hasil dari pada penelitian ini yaitu : Pendapat ulama yang membolehkan
tawassul diantaranya : 1.) hadits pertama, menurut Al-Mundziri, Al-Iroqi, Ibnu
Hajar, dan al-Hafidz Syarafuddin hadits ini tergolong hadits hasan. 2.) hadits
kedua, menurut Al-Hakim dan Al-Hafidz Syarafuddin hadits ini termasuk hadits
hasan. 3.) hadits ketiga, diriwayatkan oleh Anas bin Malik, hadits ini shahih,
karena salah seorang rowi dalam hadits ini tsiqat. 4.) hadits keempat, hadits ini
dinilai shahih oleh Muhammad bin „Alawi. Adapun pendapat ulama yang tidak
memperbolehkan tawassul antara lain : 1.) hadits pertama, menurut Al-Albani dan
Ibnu Hajar, hadits ini tergolong dha‟if. 2.) hadits kedua, menurut Adz-Dzahabi,
Ibnu Taimiyah, hadits ini tergolong maudhu‟. 3.) hadits ketiga, menurut Abu
Nu‟aim, Ath-Thabrani, Ibnu Addi, dan Ad-Daruqutni hadits ini termasuk hadits
dha‟if. 4.) Hadits yang keempat, menurut Al-Albani, hadits ini lemah. Adapun
pendapat Muhammad bin „Alawi Al-Maliki terhadap hadits tentang tawassul ini
yaitu : 1.) hadits yang pertama, menurut beliau hadits ini termasuk hadits shahih.
2.) hadits kedua, menurut beliau ( „Alawi ) hadits ini tergolong hadits shahih. 3.)
hadits yang ketiga diriwayatkan oleh Anas bin Malik, hadits ini dinilai shahih
oleh Muhammad bin „Alawi. 4.) hadits keempat, hadits ini dinilai shahih oleh
Muhammad bin „Alawi.
Kata kunci : Tawassul, Problematika, Perspektif

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Subjects: 22 PHILOSOPHY AND RELIGIOUS STUDIES > 2204 Religion and Religious Studies > 220403 Islamic Studies
Divisions: Fakultas Ushuluddin, Adab dan Humaniora > Ilmu Hadits
Depositing User: Mohammad Yefqi
Date Deposited: 29 Dec 2023 03:23
Last Modified: 29 Dec 2023 03:23
URI: http://digilib.uinkhas.ac.id/id/eprint/31292

Actions (login required)

View Item View Item