Nushūz dalam Al-Qur’an Perspektif Ibnu Kathir dan M. Quraish Shihab: Telaah Qs. Al-Nisā’ Ayat 34 dan 128

Sari, Ella Aulia (2023) Nushūz dalam Al-Qur’an Perspektif Ibnu Kathir dan M. Quraish Shihab: Telaah Qs. Al-Nisā’ Ayat 34 dan 128. Undergraduate thesis, Universitas Islam Negri Kiai Haji Achmad Siddiq Jember.

[img] Text
Ella Aulia Sari_U20191051.pdf

Download (1MB)

Abstract

Ella Aulia Sari, 2023: Nushūz Dalam Al-Qur’an Perspektif Ibnu Kathir Dan M. Quraish Shihab (Telaah Qs. Al-Nisā’Ayat 34 Dan 128)
Perselisihan seringkali terjadi dalam rumah tangga dikarenakan suami ataupun istri lalai dalam kewajiban serta tanggung jawabnya yang disebut dengan nushūz. Al-Qur’an menjawabnya dalam surat Al-Nisā’ayat 34 dan 128, namun terdapat perbedaan penyelesaian antara kedua ayat tersebut yang berkesan diskriminatif terhadap istri, dengan demikian penulis tertarik menganalisis term nushūz dengan perspektif ibnu kathir (klasik) dan M. Quraish shihab (kontemporer).
Jenis penelitian yang digunakan adalah kepustakaan (library research) dan metode muqaran yang bertujuan untuk membandingkan penafsiran terhadap nushūz pada QS. Al-Nisā’ ayat 34 dan 128 perspektif Ibnu Kathir dan M. Quraish Shihab, kemudian dianalisis menggunakan teori mubādalah (metode interpretasi Al-Qur’an yang berupaya mengintegrasikan perbedaan gender antara pria dan wanita). Dalam tafsir Ibn kathir dan Quraish Shihab tentang nushūz, keduanya memberikan pandangan terhadap tindakan yang harus diambil oleh suami ketika istrinya berbuat nushūz. keduanya menjelaskan tiga tahapan yang harus dilakukan: menasehati istri, pisahkan tempat tidur (tetap satu ranjang), pukulan yang tidak menyakitkan.
Dalam konsep mubādalah, interpretasi terhadap QS. Al-Nisā’ ayat 34 dan 128, merupakan penerapan praktis dari teori tersebut. Kedua ayat nushūz tersebut saling terkait. Solusi nushūz tergambarkan dalam QS. Al-Nisā’ ayat 128, yang dapat dijadikan norma dan prinsip untuk menanggapi situasi nushūz yang dijelaskan dalam QS. Al-Nisā’ ayat 34. Sebab kekerasan ataupun pemukulan sangat tidak dianjurkan dalam perspektif mubādalah karena hal tersebut bukan memperbaiki hubungan antara suami dan istri akan tetapi pemukulan akan melahirkan trauma, sakit hati dan kebencian.
Kata Kunci: Nushūz, Qirā’ah Mubādalah, Tafsir Muqaran

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Subjects: 22 PHILOSOPHY AND RELIGIOUS STUDIES > 2204 Religion and Religious Studies > 220403 Islamic Studies
22 PHILOSOPHY AND RELIGIOUS STUDIES > 2204 Religion and Religious Studies > 220405 Religion and Society
Divisions: Fakultas Ushuluddin, Adab dan Humaniora > Ilmu Al-Qur'an dan Tafsir
Depositing User: Ms Ella Aulia Sari
Date Deposited: 04 Jan 2024 02:17
Last Modified: 04 Jan 2024 02:17
URI: http://digilib.uinkhas.ac.id/id/eprint/31397

Actions (login required)

View Item View Item