Umi Riski, Amania (2023) PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP HAK MUTLAK AHLI WARIS AKIBAT SURAT WASIAT/TESTAMEN YANG MERUGIKAN AHLI WARIS (STUDI KOMPARASI BW & KHI). Undergraduate thesis, Universitas Islam Negeri Kiai Haji Achmad Siddiq Jember.
Text
Memey revisi sidang.pdf Download (1MB) |
Abstract
UMI RIZKI AMANIA, 2023 : “Perlindungan Hukum Terhadap Hak Mutlak Ahli Waris Akibat Surat Wasiat/Testamen Yang Merugikan Ahli Waris (Studi Komparasi BW & KHI)”
Kata Kunci : Warisan, Ahli Waris, Wasiat, Burgerlijk Wetboek, Kompilasi Hukum Islam
Pewaris dalam membuat surat wasiat haruslah selaras dengan aturan aturan waris yang telah ada dan ditetapkan sebelumnya. Ada beberapa pewaris menggunakan wasiat dengan merugikan hak mutlak ahli warisnya. Kasus seperti ini akan memberikan dampak yang merugikan untuk keluarga yang ditinggalkan.
Fokus penelitian yang digunakan pada skripsi ini ; 1). Bagaimana hak mutlak anak menurut Burgerlijk Wetboek dan Kompilasi Hukum Islam? 2). Bagaimana akibat hukum wasiat yang melanggar hak mutlak ahli waris? 3). Bagaimana perlindungan hak mutlak pada ahli waris akibat surat wasiat yang merugikan ahli waris menurut Burgerlijk Wetboek dan KHI?
Tujuan diadakannya penelitian ini untuk 1). Untuk mengkaji hak mutlak anak dalam Burgerlijk Wetboek dan KHI. 2). Untuk mengkaji dampak hak mutlak anak yang dilanggar dalam hukum wasiat. 3). Untuk mengkaji perlindungan hak mutlak ahli waris akibat surat wasiat yang merugikan ahli waris dalam Burgerlijk Wetboek dan Kompilasi Hukum Islam.
Metode penelitian adalah deskriptif. Jenis penelitian berupa yuridis normatif. Pendekatan penelitian menggunakan pendekatan perundang undangan (statute approach), pendekatan konsep (conseptual approach), pendekatan kasus (case approach) dan pendekatan komparatif (Komparatf approach).
Pada kesimpulannya 1). KUHPerdata mengatur hak mutlak anak adalah anak yang terlahir dari perkawinan yang sah, anak diluar kawin tetap diakui dan pembagian harta antara laki-laki dan perempuan sama, sedangkan dalam KHI hak mutlak anak ialah anak yang lahir dari perkawinan yang sah saja, dan harta yang akan didapat 2:1, anak laki-laki mendapatkan harga lebih besar dibandingkan anak perempuan. 2). Terdapat 2 akibat hukum yang akan timbul jika wasiat melanggar legitime portie, yang pertama batal demi hukum dengan sendirinya sehingga tidak memiliki kekuatan sejak awal mengikat dan yang kedua dapat dibatalkan, tergantung sikap legitimmaris. 3). Perlindungan hak mutlak ahli waris telah diatur dalam undang-undang KUHPerdata tentang legitime portie pasal 913 KUHPerdata, menjelaskan tentang bagian harta yang harus diberikan kepada ahli waris, dan juga diatur dalam KHI pewaris tidak boleh memberikan hartanya kepada orang lain melebihi batas 1/3 dari bagian hartanya.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Subjects: | 18 LAW AND LEGAL STUDIES > 1801 Law > 180113 Family Law |
Depositing User: | Amania Umi Rizki Amania |
Date Deposited: | 10 Jan 2024 07:26 |
Last Modified: | 10 Jan 2024 07:26 |
URI: | http://digilib.uinkhas.ac.id/id/eprint/31928 |
Actions (login required)
View Item |