Tinjauan Fiqih Muamalah terhadap Akad Dan Penerapan Sistem Pembagian Hasil Tangkapan Ikan Antara pemilik Perahu Dan Buruh Nelayan (Studi Kasus Di Desa Jatirejo Kecamatan Lekok Kabupaten Pasuruan)

Lailatul, Badriyah (2024) Tinjauan Fiqih Muamalah terhadap Akad Dan Penerapan Sistem Pembagian Hasil Tangkapan Ikan Antara pemilik Perahu Dan Buruh Nelayan (Studi Kasus Di Desa Jatirejo Kecamatan Lekok Kabupaten Pasuruan). Undergraduate thesis, Universitas Islam Negeri Kiai Haji Achmad Shiddiq Jember.

[img] Text
SKRIPSI LAILATUL BADRIYAH-SIDANG-1-2 (2).pdf

Download (21MB)

Abstract

Manusia adalah makhluk sosial yang secara alamiah berdiaspora dalam masyarakat, dan interaksi antara individu dalam bentuk muamalah (transaksi dan pertukaran) adalah kunci utama dalam menjalani kehidupan sosial. Muamalah merupakan bagian penting dalam kehidupan manusia dan diizinkan dalam Islam, kecuali jika ada dalil yang melarangnya. Prinsip-prinsip dalam muamalah, seperti larangan riba dan gharar, harus dihormati. Akad ijarah adalah salah satu bentuk transaksi dalam muamalah yang penting. Pemanfaatan sumber daya laut untuk memenuhi kebutuhan manusia adalah hal yang vital, terutama dalam konteks pertumbuhan populasi dan keterbatasan lahan daratan. Nelayan dapat dibagi menjadi dua kategori, yaitu nelayan pemilik perahu dan nelayan penggarap.
Adapun fokus penelitian ini adalah : 1) Bagaimana mekanisme akad atau perjanjian kerja antara pemilik perahu dan buruh nelayan? 2) Bagaimana penerapan pembagian hasil tangkapan ikan antara pemilik perahu dan buruh nelayan di tinjau dari fiqih muamalah di Desa Jatirejo Kecamatan Lekok Kabupaten Pasuruan? Penelitian ini menggunkanan kualitatif dalam metode penelitian ini, peneliti menjadi instrumen utama dalam pengumpulan dan analisis data. Analisis data dalam penelitian ini bersifat induktif. Hasil penelitian ini disajikan dalam bentuk deskripsi, laporan, dan uraian.
mekanisme akad atau perjanjian kerja antara pemilik perahu dan buruh nelayan di Desa Jatirejo adalah perjanjian lisan yang mengandalkan kepercayaan antara kedua belah pihak. Perjanjian ini termasuk dalam kategori akad ijarah atau sewa, di mana pemilik perahu menyewakan perahunya kepada buruh nelayan dengan syarat-syarat tertentu. Uang makan yang diberikan oleh pemilik perahu kepada buruh nelayan dianggap sebagai bagian dari kompensasi dalam akad ijarah tersebut. Tidak ada batas perjanjian waktu, dan akad ijarah selalu berakhir dengan pembagian hasil tangkapan ikan.
mekanisme kerja antara pemilik perahu dan buruh nelayan, terdapat pembagian hasil tangkapan ikan dengan prinsip 50%-50%, di mana separuh dari hasil penjualan ikan diberikan kepada pemilik perahu dan separuh lagi kepada buruh nelayan. Bagian yang diterima oleh buruh nelayan kemudian dibagi rata kepada semua anggota yang ikut dalam pencarian ikan. Selain itu, pemilik perahu bertanggung jawab atas perbaikan dan pemeliharaan perahu serta alat tangkapnya, termasuk biaya perbaikannya jika terjadi kerusakan. Sistem ini mencerminkan prinsip fiqih muamalah, yaitu akad ijroh, yang nilainya tergantung pada hasil tangkapan ikan.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Uncontrolled Keywords: Kata Kunci : Fiqih Muamalah, Akad ,Pembagian Hasil
Subjects: 18 LAW AND LEGAL STUDIES > 1801 Law > 180127 Mu'amalah (Islamic Commercial & Contract Law) > 18012710 al-Ijarah & al-Ju’alah (Sewa-menyewa & Kontrak Kerja)
Divisions: Fakultas Syariah > Hukum Ekonomi Islam
Depositing User: Miss Lailatul Badriyah
Date Deposited: 11 Jan 2024 02:12
Last Modified: 11 Jan 2024 02:12
URI: http://digilib.uinkhas.ac.id/id/eprint/31937

Actions (login required)

View Item View Item