Analisis Pemikiran Kh. Wahid Hasyim dan Muhammad Arkoun Tentang Relasi Islam dan Negara serta Relevansinya terhadap Konteks Indonesia

Huda, Nurul (2023) Analisis Pemikiran Kh. Wahid Hasyim dan Muhammad Arkoun Tentang Relasi Islam dan Negara serta Relevansinya terhadap Konteks Indonesia. Undergraduate thesis, UIN KH Achmad Siddiq Jember.

[img] Text
Nurul Huda_S20173081.pdf

Download (631kB)

Abstract

Nurul Huda. 2023: Analisis Pemikiran KH Wahid Hasyim dan Muhammad Arkon Tentang Relasi Islam dan Negara Serta Relevansinya Terhadap Konteks Indonesia
Kata kunci: Analisis, KH Wahid Hasyim, Muhammad Arkoun, Islam, negara, Indonesia.
Indonesia merupakan negara yang mayoritas penduduknya memeluk agama Islam, bahkan Indonesia tercatat sebagai negara nomor satu didunia. Keterlibatan agama dalam merespon berbagai masalah-masalah kehidupan sosial semakin jelas dan signifikan, termasuk dalam menempatkan hubungan yang memungkinkan antara Islam dan negara. Karena ini masalah agama dan negara menjadi problem yang sifatnya mendasar, oleh karena tidak mengherankan kalau pemikiran tentang Islam dan negara sudah dibahas sejak dahulu. Salah satu tokoh yang membahas tentang Islam dan negara adalah KH. Wahid Hasyim dan Muhammad Akoun.
Fokus masalah meliputi: 1) Bagaimana pemikiran KH. Wahid Hasyim tentang Islam dan negara? 2) Bagaimana pemikiran Muhammad Arkoun tentang Islam dan negara? 3)Bagaimana relevansi Pemikiran KH Wahid Hasyim dan Muhammad Arkoun tentang Islam dan negara dalam konteks Indonesia? Tujuan penelitian ini adalah untuk 1) mendeskripsikan pemikiran KH. Wahid Hasyim dan Muhammad Arkoun tetang agama dan negara. 2) mendeskripsikan pemikran Muhammad Arkoun tentang Islam dan negara. 3) Mendeskripsikan relevansi pemikiran KH Wahid Hasyim dan Muhammad Arkoun tentang Islam dan negara dalam konteks Indonesia
Jenis penelitian yang digunakan penulis ialah kepustakaan yang menggunakan teknik analisis yang bersifat deskriptif. Peneliti menelaah dan menggambarkan pemikiran KH Wahid Hasyim dan Muhammad Arkoun tentang relasi agama dan negara.
Penelitian ini mendapat kesimpulan: 1) pandangan KH Wahid Hasyim menggunakan kaidah dar al-mafasid muqaddam ala jalb al-mashalih; mendahulukan upaya menghindari bahaya atau kerusuhan daripada melaksanakan kemaslahatan yang lebih besar. 2) Pandangan Muhammad Arkoun berpendapat bahwa relasi Islam dan politik dapat didekati melalui dua pendekatan. Pertama, pendekatan historis yang konvensional yang bersifat deskriptif. Kedua, pendekatan pemikiran dan perenungan kembali tentang berbagai problematika dan kesulitan yang pernah muncul berkaitan dengan Islam dan politik. 3) Bangsa Indonesia mempunyai dasar negara yang digali dari pandangan hidup bangsa Indonesia sendiri dan brsumber dari kepribadian bangsa Indonesia, yakni Pancasila. Pancasila dalam kedudukannya sebagai dasar negara inilah yang sering disebut sebagai Dasar Falsafah negara (Philosofiche Grondslag). Selanjutnya yakni Agama diruang publik, Weber dalam Economy and Society yang mendiskusikan relasi agama dan politik dengan meningkatnya masalah legitimasi negara. Ia menawarkan tiga legitimasi dominasi, yaitu tradisional, karismatik, dan legal-rasional.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Subjects: 18 LAW AND LEGAL STUDIES > 1801 Law > 180108 Constitutional Law
18 LAW AND LEGAL STUDIES > 1801 Law > 180122 Legal Theory, Jurisprudence and Legal Interpretation
Divisions: Fakultas Syariah > Hukum Tata Negara
Depositing User: Mr. Nurul Huda
Date Deposited: 12 Jan 2024 08:43
Last Modified: 12 Jan 2024 08:43
URI: http://digilib.uinkhas.ac.id/id/eprint/32070

Actions (login required)

View Item View Item