Analisis Putusan Hakim Terhadap Pembebanan Akibat Talak Dalam Perkara Cerai Gugat Di Pengadilan Agama Rembang (Studi Kasus Putusan No 807/Pdt.G/2022/PA.Rbg.)

Nailil Qur'ani, Putri (2024) Analisis Putusan Hakim Terhadap Pembebanan Akibat Talak Dalam Perkara Cerai Gugat Di Pengadilan Agama Rembang (Studi Kasus Putusan No 807/Pdt.G/2022/PA.Rbg.). Undergraduate thesis, UIN KH. Achmad Shiddiq Jember.

Text (SK-015-HK-2024) Putri Nailil Qur'ani_S20191068.pdf - Accepted Version Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives. Download (1MB)

Abstract

Kata kunci: putusan hakim, pembebanan akibat talak, perceraian, cerai gugat.
Perceraian merupakan pemutusan tali perkawinan antara suami dan isteri. Dalam ranah kewenangan Pengadilan Agama perceraian dibagi menjadi dua, yaitu perkara cerai talak dan perkara cerai gugat. Dengan adanya dua pembedaan tersebut maka masing-masing dari jenis perkara cerai tersebut memiliki konsekuensi yang berbeda. Dalam perkara cerai talak berdasarkan Pasal 140 KHI, disebutkan bahwa bekas suami diwajibkan untuk memberikan nafkah mut’ah, nafkah madhiyah, nafkah iddah dan nafkah anak, sedangkan sejauh ini belum ada regulasi ataupun peraturan perundang-undangan yang mengatur mengenai kedudukan nafkah apabila jenis perkaranya yaitu perkara cerai gugat kecuali pada SEMA No.3 Tahun 2018. Hal ini dirasa cenderung diskriminatif pada perkara cerai gugat.
Fokus penelitian dalam skripsi ini adalah: 1) Apakah yang menjadi dasar hukum pertimbangan Hakim terhadap putusan Pengadilan Agama Rembang No. 807/Pdt.G/2022/PA. Rbg tentang pembebanan akibat talak dalam perkara cerai gugat? 2) Apakah pertimbangan Hakim dalam Putusan No. 807/Pdt.G/2022/PA. Rbg telah memenuhi alasan-alasan perceraian menurut hukum perkawinan di Indonesia?
Tujuan penelitian ini adalah: 1) Untuk mengkaji pertimbangan hakim dalam Putusan Pengadilan Agama Rembang No. 807/Pdt. G/2022/PA. Rbg tentang pembebanan akibat talak dalam perkara cerai gugat. 2) Untuk mengkaji apakah pertimbangan hakim dalam Putusan Pengadilan Agama Rembang No. 807/Pdt. G/2022/PA. Rbg telah memenuhi alasan-alasan perceraian menurut hukum perceraian.
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan penelitian Pendekatan Kasus (case approach), yaitu pendekatan penelitian yang dilakukan dengan cara melakukan telaah terhadap kasus-kasus yang dihadapi. Jenis penelitian dalam penelitian ini adalah Penelitian Pustaka (library research), yaitu suatu penelitian yang dilakukan dengan cara membaca dan menelaah sumber-sumber dari buku-buku, undang-undang dan rujukan lain yang berkaitan dengan penelitian ini. Dalam penelitian ini menggunakan metode pengumpulan data berupa bahan hukum, dimana bahan hukum yang dimaksud tersebut dibagi menjadi tiga, yaitu: bahan hukum primer, bahan hukum sekunder dan bahan hukum tersier. Sedangkan dalam Teknik pengumpulan data penulis menggunakan teknik pengumpulan data berupa studi dokumentasi, yaitu teknik pengumpulan data dengan cara mencari dan mempelajari data mengenai tema penelitian. Adapun dalam Teknik analisis data penulis menggunakan teknik deskriptif analisis.
Penelitian ini sampai pada simpulan bahwa berdasarkan pertimbangan hukum Hakim yang mengacu kepada SEMA No. 3 Tahun 2018 Hasil Pleno Kamar Agama, tidak menutup kemungkinan bagi Penggugat atau Isteri dalam perkara cerai gugat untuk mengajukan tuntutan nafkah, yaitu nafkah mut’ah, nafkah iddah, nafkah madhiyah dan nafkah anak selama isteri tersebut terbukti tidak nusyuz. Dan mengenai alasan-alasan terjadinya suatu perceraian dalam perkara ini telah sesuai dengan Pasal 39 angka (1) dan (2) Undang-undang Nomor 1 Tahun 1974 Tentang Perkawinan dan Pasal 19 huruf (f) PP Nomor 9 Tahun 1975 Tentang Pelaksanaan Undang-undang Nomor 1 Tentang Perkawinan jo. Pasal 116 huruf (f) Kompilasi Hukum Islam sehingga tuntutan dalam gugatan perceraian ini dinilai patut untuk dikabulkan.

Actions (login required)

View Item