Asadullah, Khotib (2015) Dinamika pemetaan waktu di Indonesia dan pengaruhnya terhadap validitas penentuan awal waktu sholat. Undergraduate thesis, IAIN Jember.
|
Text
Khotib Asadullah_NIM. 083071014.pdf Download (795kB) | Preview |
Abstract
Waktu yang umat manusia pergunakan sehari-hari sebagaimana yang ditunjukkan oleh jam dan arloji yang mereka pakai dan dipergunakan pada siaran radio dan televisi, didasarkan pada perjalanan matahari. Jika matahari terbit, maka bisa dikatakan bahwa hari pukul 06, jika matahari berkulminasi atas hari pukul 12, jika matahari terbenam hari pukul 18, dan jika matahari berkulminasi bawah hari pukul 24, atau boleh pula kita sebut pukul 00 bagi hari yang baru. Sebenarnya matahari bukanlah merupakan penjaga waktu yang sempurna. Hal itu disebabkan oleh karena jalannya tidak benar-benar rata, yaitu kadang-kadang ia agak cepat, kadang-kadang agak lambat. Keadaan itu dapat diketahui, bila kita ukur dengan jam biasa, misalnya yang digerakkan oleh per dan roda-roda yang bergigi. Akan ternyata bahwa masa di antara dua kali matahari berkulminasi, ada kalanya tidak tepat 24 jam; pada suatu hari lebih dan pada hari lain kurang dari 24 jam. Maka dari itu, ketika umat Islam melaksanakan ibadah sholat lima waktu terkadang lebih awal (sesuai dengan jam setempat) dan terkadang pula juga lebih akhir. Dan yang menjadi fokus kajian dalam penelitian ini adalah: 1) Bagaimana proses pemetaan waktu di Indonesia? 2) Bagaimana pengaruh dari pemetaan waktu terhadap ketepatan penetapan waktu sholat di wilayah Indonesia? 3) Bagaimana cara menentukan awal waktu dan membuat jadwal waktu sholat sesuai dengan waktu Indonesia? Tujuan dari penelitian ini adalah Untuk mendeskripsikan proses pemetaan waktu di Indonesia, untuk mendeskripsikan pengaruh pemetaan waktu terhadap waktu sholat di Indonesia, dan untuk mendeskripsikan cara menentukan awal waktu sholat dan pembuatan jadwal waktu sholat. Untuk mengidentifikasi permasalahan tersebut, penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian pustaka (library research). Sedangkan untuk analisa data yang diganakan yaitu analisa data kualitatif deskriptif dan content analysis. Dari hasil penelitian yang dilakukan, menunjukkan bahwa ada sembilan proses pemetaan waktu di wilayah Indonesia sebelum ditetapkan adanya 3 zona/wilayah waktu. Sedangkan dari pemetaan waktu itu sendiri sangat berpengaruh bagi masyarakat muslim yang ada di Indonesia dalam melakukan ibadah sholat lima waktu. Dan dalam menentukan awal waktu sholat membutuhkan: data lintang tempat, Meridian Pass, sudut waktu matahari awal waktu, Koreksi Waktu Daerah, dan ihtiyathi. Dari hasil penghitungan dan pembuatan jadwal waktu sholat, dapat dilihat bahwa adanya selisih waktu antara WIB, WITA, dan WIT.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | pemetaan waktu, waktu sholat |
Subjects: | 22 PHILOSOPHY AND RELIGIOUS STUDIES > 2204 Religion and Religious Studies > 220403 Islamic Studies |
Divisions: | Fakultas Syariah > Ahwal As-Syakhsyiyyah |
Depositing User: | Haryono Raiman |
Date Deposited: | 09 Apr 2019 03:41 |
Last Modified: | 09 Apr 2019 03:41 |
URI: | http://digilib.uinkhas.ac.id/id/eprint/330 |
Actions (login required)
View Item |