Fitria, Fira (2024) Tradisi Nyangkreb Dalam Penentuan Mahar Adat Pernikahan Di Desa Pegayaman Sukasada Buleleng Bali Perspektif Madzhab Syafi'i. Undergraduate thesis, UIN KH. Achmad Siddiq Jember.
Text (SK-019-HK-2024)
SKRIPSI FIRA.pdf - Accepted Version Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives. Download (3MB) |
Abstract
Fira Fitria, 2024, Tradisi Nyangkreb Dalam Penentuan Mahar Adat Pernikahan di
Desa Pegayaman Sukasada Buleleng Bali Perspektif Mazhab
Syafi‟i.
Kata Kunci: Tradisi Nyangkreb, Mahar, Mazhab Syafi‟i.
Buleleng Bali adalah suatu daearah yang memiliki banyak tradisi yang
salah satunya ialah tradisi nyangkreb dimana hingga saat ini masih dilestarikan di
desa Pegayaman Sukasada Buleleng Bali. Dalam tradisi nyangkreb ini dilakukan
proses tawar menawar ketentuan mahar, yang disusun acara permohonan untuk
memastikan pinangan pada perempuan, tentang maskawin, wali nikah, hari
pelaksanaan nikah dan tempat nikah.
Adapun fokus dari penelitian : 1) Bagaimana tradisi nyangkreb dalam
penentuan mahar adat pernikahan di desa Pegayaman Sukasada Buleleng Bali? 2)
Bagaimana tradisi nyangkreb dalam penentuan mahar adat pernikahan di desa
Pegayaman Sukasada Buleleng Bali Perpspektif Mazhab Syafi‟i?
Tujuan penelitian yaitu : 1) Ingin mengetahui tradisi nyangkreb dalam
penentuan mahar adat pernikahan di desa Pegayaman Sukasada Buleleng Bali. 2)
Ingin mengetahui tradisi nyangkreb dalam penentuan mahar adat pernikahan di
desa Pegayaman Sukasada Buleleng Bali Perspektif Mazhab Syafi‟i.
Jenis penelitian yang dipakai pada penelitian ini adalah penelitian empiris
dengan pendekatan kualitatif. Teknik analisis yang digunakan yaitu reduksi data,
penyajian data dan penarikan kesimpulan. Teknik pengumpulan data yang
digunakan yaitu melalui langkah wawancara dan dokumentasi.
Adapun hasil penelitian : 1) Nyangkreb merupakan proses tawar menawar
ketentuan mahar, yang disusun acara permohonan untuk memastikan pinangan
pada perempuan, tentang maskawin, wali nikah, hari pelaksanaan nikah dan
tempat nikah. Dalam konsep pelaksanaan nyangkreb itu dari pihak lelaki
membawa jajanan adat yakni jaje bantal, clorot, pasung dan jajanan adat lainnya.
2) Tradisi nyangkreb dalam perspektif madzhab Syafi‟i diperbolehkan adanya
tawar menawar secara musyawarah dengan tujuan untuk tercapainya kesepakatan
bersama.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Subjects: | 18 LAW AND LEGAL STUDIES > 1801 Law > 180113 Family Law |
Divisions: | Fakultas Syariah > Hukum Keluarga |
Depositing User: | Mis Fira Fitria |
Date Deposited: | 24 Jun 2024 07:47 |
Last Modified: | 17 Jul 2024 08:41 |
URI: | http://digilib.uinkhas.ac.id/id/eprint/33763 |
Actions (login required)
View Item |