Tinjauan Hukum Islam Terhadap Tdadisi Mayangi (Studi Kasus di Desa Puger Wetan Kecamatan Puger Kabupaten Jember)

VIA NAILATUL, HUSNA (2020) Tinjauan Hukum Islam Terhadap Tdadisi Mayangi (Studi Kasus di Desa Puger Wetan Kecamatan Puger Kabupaten Jember). Undergraduate thesis, Fakultas Syariah Jurusan Hukum Islam Progam Studi Hukum Keluarga (Al-Ahwal Al-Syakhsiyyah).

[img] Text
VIA NAILATUL HUSNA_083141095.pdf

Download (7MB)

Abstract

Via Nailatul Husna TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP TRADISI MAYANGI (Studi Kasus di Desa Puger Wetan Kecamatan Puger Kabupaten Jember) Tradisi Mayangi di Desa Puger Wetan merupakan tradisi yang turun temurun dari masyarakat Jawa kuno, hingga kini masih banyak dijumpai dalam kehidupan masyarakat Jawa, khususnya di Desa Puger Wetan Kecamatan Puger Kabupaten Jember. Sebagai masyarakat di Desa tersebut masih ada yang melakukan tradisi ini sebagai media untuk meruwat anak yang terkena Kala (anak sukerta) agar terhindar dari kesialan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan pelaksanaan tradisi Mayangi dan menganalisis tinjauan hukum islam terhadap tradisis Mayangi. Fokus masalah yang diteliti dalam skripsi ini adalah;(1) Bagaimana Mekanisme Pelaksanaan Tradisi Mayangi di Desa Puger Wetan Kecamatan Puger Kabupaten Jember? (2) Bagaimana Tinajuan Hukum Islam Terhadap Tradisi Mayangi? Tujuan penelitian ini adalah : 1). Untuk Mendeskripsikan Bagaimana Pelaksanaan Tradisi Mayangi yang Ada di Desa Puger Wetan Kecamatan Puger Kabupaten Jember. 2). Untuk Mendiskripsikan Bagaimana Tinjauan Hukum Islam Terhadap Tradisi Mayangi. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif dengan melakukan penelitian lapangan yang didukung oleh peneliti kepustakaan. Sumber data diperoleh dari hasil wawancara dengan narasumber (dalang dan tokoh masyarakat) dari serta hasil observasi. Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara, observasi, dan kepustakaan. Teknik analisis data menggunakan analisis kualitatif yang terdiri dari kegiatan reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan (verifikasi). Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Pelaksanaan tradisi Mayangi di Desa Puger Wetan Kecamatan Puger Kabupaten Jember biasanya dilakukan menjelang akan dilakukan pernikahan dan dilakukan ketikan anak sukerta sudah beranjak dewasa. Waktu pelaksanaan biasanya pada hari Selasa Kliwon di Bulan Suro. Pelaksanaan tradisi Mayangi ini bertujuan agar anak sukerta diberi keselamatan dalam kehidupan dan tradisi ini dilakukan untuk mensucikan diri. Tata cara tradisi Mayangi dilaksanakan dengan menggunakan sarana-sarana kembang tujuh rupa, psang, kain putih, selendang, jajan pasar, arang dan unggas; (2) tradisi Mayangi di Desa Puger Wetan Kecamatan Puger Kabupaten Jember dilatarbelakangi dengan adanya anak Sukerta, yang termasuk anak sukerta adalah anak ontang anting, anak yang terlahir kembar, anak yang terlahir tanpa ari-ari, dll. Kepercayaan orang jawa jika anak tersebut tidak di Mayangi maka akan menjadi mangsaan bethara kala atau akan mendapatkan kesialan selama hidupnya. Maka dari itu untuk menghindari itu semua masyarakat desa puger wetan melaksanakan tradisi mayangi untuk membebaskan anak Sukerta dari Kala (3) Pelaksanaan tradisi Mayangi termasuk Urf Shahih jika dilakukan sebagai bentuk rasa syukur kepada Allah SWT, ditujukan untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT, ditujukan sebagai lambang kesatuan sosial masyarakat dalam menjalin hubungan antar asyarakat, sebagai media bersedekah kepada masyarakat, serta tradisi ini digunakan sebagai media untuk berdakwah.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Subjects: 13 EDUCATION > 1399 Other Education > 139999 Education not elsewhere classified
Depositing User: m muhammad fadil
Date Deposited: 18 Apr 2022 04:00
Last Modified: 18 Apr 2022 04:00
URI: http://digilib.uinkhas.ac.id/id/eprint/3403

Actions (login required)

View Item View Item