Pengembangan Bahan Ajar Modul Berbasis Etnomatematika Pada Selametan Tumpeng Sewu di Desa Kemiren Kabupaten Banyuwangi.

Shinta Aktelia, Devin (2021) Pengembangan Bahan Ajar Modul Berbasis Etnomatematika Pada Selametan Tumpeng Sewu di Desa Kemiren Kabupaten Banyuwangi. Undergraduate thesis, Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Program Studi Tadris Matematika.

[img] Text
Shinta Aktelia Devin_T20177076.pdf

Download (20MB)

Abstract

Shinta Aktelia Devin, 2021: Pengembangan Bahan Ajar Modul Berbasis Etnomatematika Pada Selametan Tumpeng Sewu di Desa Kemiren Kabupaten Banyuwangi. Kata Kunci : Modul, Etnomatematika, Selametan Tumpeng Sewu. Etnomatematika adalah suatu studi tentang pola hidup, kebiasaan atau adat istiadat dari suatu masyarakat di suatu tempat yang memiliki kaitan dengan konsep-konsep matematika namun tidak disadari sebagai bagian dari matematika oleh masyarakat tersebut. Modul merupakan bahan ajar yang biasa digunakan dalam proses belajar secara individu. Salah satu budaya yang dapat dikembangkan ke dalam modul adalah upacara adat Tumpeng Sewu yang berasal dari Desa Kemiren Kabupaten Banyuwangi. Penelitian ini bertujuan untuk 1) Untuk mengetahui proses pengembangan bahan ajar modul berbasis etnomatematika pada Selametan Tumpeng Sewu di Desa Kemiren Kabupaten Banyuwangi, 2) Untuk mengetahui kevalidan bahan ajar yang berbasis etnomatematika pada Selametan Tumpeng Sewu di Desa Kemiren Kabupaten Banyuwangi, 3) Untuk mengetahui kepraktisan bahan ajar yang berbasis etnomatematika pada Selametan Tumpeng Sewu di Desa Kemiren Kabupaten Banyuwangi. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian Research and Development (R&D) atau pengembangan, dengan menggunakan model penelitian dan pengembangan ADDIE, dengan fokus pengembangan yaitu bahan ajar berupa modul matematika yang berbasis etnomatematika pada Selametan Tumpeng Sewu di Desa Kemiren Kabupaten Banyuwangi. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa: 1) Proses pengembangan Modul berbasis etnomatematika yang disesuaikan dengan model pengembangan ADDIE yaitu: (a) Tahap analysis (analisis), yang terdiri dari analisis kebutuhan, karakteristik siswa, dan etnomatematika. (b) Tahap desain, merupakan tahapan untuk merancang modul yang akan dikembangkan. (c) Tahap pengembangan, tahapan ini merupakan tahap realisasi produk. (d) Tahap implementasi, tahap uji coba terbatas untuk mendapatkan hasil kepraktisan produk. (e) Tahap evaluasi, merupakan tahap perbaikan setelah menerima saran, komentar, dan masukan dari validator, guru dan siswa. 2) Hasil yang diperoleh oleh validator ahli materi, ahli bahasa, dan ahli desain menunjukkan hasil valid. Dengan rincian skor penilaian yaitu ahli materi sebesar 97,14%, ahli bahasa sebesar 91,25%, dan ahli desain sebesar 84,29%. Didapat rata-rata kevalidan 90,89% dengan kriteria sangat valid, dan 3) hasil untuk kepraktisan untuk materi bangun datar dan aljabar diperoleh 80,62% untuk respon siswa skala kecil, 89,85% untuk respon siswa skala besar, dan 85,71% untuk respon guru. Sehingga didapat rata-rata kepraktisan sebesar 85,39% dengan kriteria sangat praktis.Kata Kunci : Modul, Etnomatematika, Selametan Tumpeng Sewu. Etnomatematika adalah suatu studi tentang pola hidup, kebiasaan atau adat istiadat dari suatu masyarakat di suatu tempat yang memiliki kaitan dengan konsep-konsep matematika namun tidak disadari sebagai bagian dari matematika oleh masyarakat tersebut. Modul merupakan bahan ajar yang biasa digunakan dalam proses belajar secara individu. Salah satu budaya yang dapat dikembangkan ke dalam modul adalah upacara adat Tumpeng Sewu yang berasal dari Desa Kemiren Kabupaten Banyuwangi. Penelitian ini bertujuan untuk 1) Untuk mengetahui proses pengembangan bahan ajar modul berbasis etnomatematika pada Selametan Tumpeng Sewu di Desa Kemiren Kabupaten Banyuwangi, 2) Untuk mengetahui kevalidan bahan ajar yang berbasis etnomatematika pada Selametan Tumpeng Sewu di Desa Kemiren Kabupaten Banyuwangi, 3) Untuk mengetahui kepraktisan bahan ajar yang berbasis etnomatematika pada Selametan Tumpeng Sewu di Desa Kemiren Kabupaten Banyuwangi. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian Research and Development (R&D) atau pengembangan, dengan menggunakan model penelitian dan pengembangan ADDIE, dengan fokus pengembangan yaitu bahan ajar berupa modul matematika yang berbasis etnomatematika pada Selametan Tumpeng Sewu di Desa Kemiren Kabupaten Banyuwangi. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa: 1) Proses pengembangan Modul berbasis etnomatematika yang disesuaikan dengan model pengembangan ADDIE yaitu: (a) Tahap analysis (analisis), yang terdiri dari analisis kebutuhan, karakteristik siswa, dan etnomatematika. (b) Tahap desain, merupakan tahapan untuk merancang modul yang akan dikembangkan. (c) Tahap pengembangan, tahapan ini merupakan tahap realisasi produk. (d) Tahap implementasi, tahap uji coba terbatas untuk mendapatkan hasil kepraktisan produk. (e) Tahap evaluasi, merupakan tahap perbaikan setelah menerima saran, komentar, dan masukan dari validator, guru dan siswa. 2) Hasil yang diperoleh oleh validator ahli materi, ahli bahasa, dan ahli desain menunjukkan hasil valid. Dengan rincian skor penilaian yaitu ahli materi sebesar 97,14%, ahli bahasa sebesar 91,25%, dan ahli desain sebesar 84,29%. Didapat rata-rata kevalidan 90,89% dengan kriteria sangat valid, dan 3) hasil untuk kepraktisan untuk materi bangun datar dan aljabar diperoleh 80,62% untuk respon siswa skala kecil, 89,85% untuk respon siswa skala besar, dan 85,71% untuk respon guru. Sehingga didapat rata-rata kepraktisan sebesar 85,39% dengan kriteria sangat praktis.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Subjects: 13 EDUCATION > 1399 Other Education > 139999 Education not elsewhere classified
Depositing User: muhammad fredi afan
Date Deposited: 29 Mar 2022 08:58
Last Modified: 29 Mar 2022 08:58
URI: http://digilib.uinkhas.ac.id/id/eprint/3444

Actions (login required)

View Item View Item