Putri, Anisa Maimuna (2024) Sidik Jari Dalam Al-Quran (Kajian Tafsir Ilmi dengan Pendekatan Metode STIFIn). Undergraduate thesis, UIN Kiai Haji Achmad Siddiq Jember.
Text (SK-011-IAT-2024)
skripsi niss sidang water.pdf - Accepted Version Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives. Download (13MB) |
Abstract
Pada era klasik, sebelum munculnya metode ilmiah modern, para ulama menganggap Al-Qur'an sebagai sumber informasi yang dapat diandalkan berdasarkan keyakinan mereka yang kuat dalam penafsirannya. Para cendekiawan kontemporer tidak hanya meyakini bukti-bukti Al-Qur'an dalam bidang ilmiah, tetapi juga menekankan dan berusaha menyelaraskannya dengan temuan-temuan ilmu pengetahuan modern. menentukan kepribadian seseorang, metode STIFIn diuji beserta melibatkan pemindaian sidik jari pada kesepuluh jari. Selanjutnya, sidik jari yang berisi data tentang komposisi struktur syaraf dievaluasi dan dihubungkan dengan belahan otak tertentu. Argumen dan bukti dari teks-teks shahih ditunjukkan untuk menjadi bukti yang sejajar dan tidak ada penyimpangan dari akidah. Dalam wacana ilmiah, para penelitian ilmiah juga telah mendukung dan dibuktikan dengan kajian ilmiah.
Metodologi penelitian ini termasuk dalam kategori penelitian kualitatif, yang melibatkan studi tentang kondisi objek yang alamiah dan mengandalkan peneliti sebagai instrumen utama. Para peneliti akan menggunakan jenis penelitian berupa penelitian kepustakaan.
Berdasarkan hasil yang telah diuraikan pada bagian penyajian data dan analisi tentang “Sidik jari dalam Al-Quran(Kajian Tafsir Ilmi dengan Pendekatan Metode STIFIn)” maka dapat diambil kesimpulan: 1) Zaghlul al-Najjar, dalam tafsirnya (tafsir ilmi), menjelaskan bahwa “bananah” merujuk pada ujung jari, dan di ujung setiap jari terdapat garis-garis yang dikenal sebagai sidik jari. 2) Terdapat korelasi antara pembacaan ayat 4 surah al-Qiyamah dalam Al-Quran dengan pengertian ilmiah tentang sidik jari. Dalam tafsir ilmi, kementerian agama menjelaskan bahwa sidik jari (ujung jari) memainkan peran penting dalam mengungkap semua tindakan yang telah dilakukan seseorang selama hidup mereka di yaum al-hisab. 3) Sebuah teknik yang dapat digunakan untuk memahami karakter seseorang dengan menggunakan sidik jari dikenal sebagai STIFIn, yang merupakan singkatan dari Sensing, Thinking, Intuting, Feeling, dan Insting dan merupakan bagian dari Mesin Kecerdasan(MK).
Kata Kunci: Sidik Jari,Tafsir Ilmi,STIFIn
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Subjects: | 22 PHILOSOPHY AND RELIGIOUS STUDIES > 2204 Religion and Religious Studies > 220403 Islamic Studies |
Divisions: | Fakultas Ushuluddin, Adab dan Humaniora > Ilmu Al-Qur'an dan Tafsir |
Depositing User: | Anisa Maimuna Putri |
Date Deposited: | 01 Jul 2024 04:19 |
Last Modified: | 01 Jul 2024 04:19 |
URI: | http://digilib.uinkhas.ac.id/id/eprint/34874 |
Actions (login required)
View Item |