Habiba, Churimatul (2024) Pelestarian Tradisi Barikan Di Desa Tegal Pongo Kecamatan Panggungrejo Kota Pasuruan Tahun 2018-2022. Undergraduate thesis, UNIVERSITAS ISLAM NEGERI KIAI HAJI AHMAD SIDDIQ JEMBER.
Text (SK-29-SPI-2024)
skripsi biba 31 mei 2024 fix (1).pdf - Accepted Version Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives. Download (3MB) |
Abstract
Churimatul Habiba, 2024, Pelestarian Tradisi Barian Di Desa Tegal Pongo
Kecamatan Panggungrejo Kota Pasuruan Tahun 2018-2022.
Tradisi barikan merupakan sebuah tradisi yang berkembang disuatu daerah yang
dilakukan untuk mendapatkan keselamatan dari bencana dengan cara bersyukur
kepada yang maha kuasa atas nikmat dan berkah yang diterima. Tradisi barikan di
Desa Tegal Pongo dikenal sebagai kegiatan syukuran yang dilaksanakan setiap
malam 17 Agustus untuk memperingati hari kemerdekaan sekaligus berdoa untuk
para pahlawan dan keselamatan desa. Inti dari pelaksanaan tradisi barikan, yaitu:
selametan dengan membaca tahlil yang dilakukan secara bersama-sama.
Mayoritas masyarakat Desa Tegal Pongo beragama Islam, tetapi masyarakat tetap
menjaga toleransi. Sehingga, masyarakat yang memeluk agama selain Islam tidak
merasa keberadaannya menjadi kelompok minoritas atau didiskriminasikan.
Terdapat dua fokus penelitian, yaitu: 1. Apa yang melatar belakangi munculnya
tradisi barikan yang terdapat di desa Tegal Pongo kecamatan Panggungrejo Kota
Pasuruan pada tahun 2018-2022, 2. Apa upaya pelestarian tradisi barikan yang
terjadi di Desa Tegal Pongo Kecamatan Panggungrejo Kota Pasuruan pada tahun
2018-2022. Tujuan Penelitian, yaitu: 1. Untuk mengetahui historitas tradisi
barikan yang terdapat di Desa Tegal Pongo Kecamatan Panggungrejo Kota
Pasuruan pada tahun 2018-2022, 2. Untuk menganalisis upaya pelestarian tradisi
barikan yang terjadi di Desa Tegal Pongo Kecamatan Panggungrejo Kota
Pasuruan pada tahun 2018-2022.
Penulis dalam penelitian ini penulis menggunakan metode penelitian sejarah,
yaitu: 1) heuristik atau pengumpulan sumber data sejarah yang dilakukan
berdasarkan waktu berupa sumber primer dan sumber sekunder, 2) verifikasi
yang berfungsi berbagai kritik atas sumber primer dan sekunder, 3) interpretasi
yang berfungsi untuk menafsirkan data yang diperoleh selama penelitian, dan 4)
historiografi yang berfungsi untuk menjelaskan hasil penelitian yang diperoleh
dilapangan.
Hasil penelitian menyatakan bahwa barikan merupakan aktivitas sosial budaya
dimana masyarakat makan bersama yang dilakukan di tempat terbuka, biasanya di
halaman atau tempat tertentu yang disakralkan dalam suatu masyarakat. Sebuah
tradisi jawa yang dikenal dengan barikan telah diturunkan secara turun temurun
oleh masyarakat, dalam acara barikan pada umumnya tumpeng atau makanan
dalam wadah nampan lalu dibagi dan dimakan bersama. Tujuannya untuk
memastikan bahwa acara tersebut berjalan lancer untuk memperoleh keadaan
selamat dan mendapatkan berkah dari yang maha kuasa. Upaya pelestarian tradisi
barikan sebagai suatu tradisi yang menyangkut kepentingan bersama, untuk itu
masyarakat perlu membuat sebuah pelaksanaan kegiatan desa dalam melestarikan
dan mempertahankan kegiatan tradisi barikan yang ada untuk menegakkan dan
melaksanakan kegiatan tersebut berkesinambungan, perlu untuk merubah sikap,
mental dan menanamkan kembali nilai-nilai tradisi dalam masyarakat.
Kata-kata Kunci: Tradisi, Barikan, Pelestarian
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Subjects: | 16 STUDIES IN HUMAN SOCIETY > 1608 Sociology > 160802 Environmental Sociology |
Divisions: | Fakultas Ushuluddin, Adab dan Humaniora > Sejarah Peradaban Islam |
Depositing User: | churimatul habiba sulhan |
Date Deposited: | 01 Jul 2024 06:51 |
Last Modified: | 01 Jul 2024 06:51 |
URI: | http://digilib.uinkhas.ac.id/id/eprint/34920 |
Actions (login required)
View Item |