Potret Kemajemukan Suku Tengger: Menelisik Interaksi Sosial Masyarakat Suku Tengger Di Desa Ngadisari Kecamatan Sukapuran Kabupaten Probolinggo (1973-2019)

Qomariah, Nurul (2024) Potret Kemajemukan Suku Tengger: Menelisik Interaksi Sosial Masyarakat Suku Tengger Di Desa Ngadisari Kecamatan Sukapuran Kabupaten Probolinggo (1973-2019). Undergraduate thesis, UIN KIAI HAJI ACHMAD SIDDIQ JEMBER.

[img] Text (SK-026-SPI-2024)
Skripsi Nurul Qomariah - watermak.pdf - Accepted Version
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives.

Download (3MB)

Abstract

Nurul Qomariah, 2024. Potret Kemajemukan Suku Tengger: Menelisik Interaksi Sosial Masyarakat Suku Tengger Di Desa Ngadisari Kecamatan Sukapura Kabupaten Probolinggo (1973-2019)
Kata Kunci: Suku Tengger, Kemajemukan, Toleransi
Penelitian ini membahas mengenai interaksi sosial masyarakat Suku Tengger desa Ngadisari tahun 1973-2019. Suku Tengger merupakan salah satu suku yang ada di Indonesia yang mendiami kawasan pegunungan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru di Jawa Timur. Suku Tengger yang mendiami desa Ngadisari yang terdiri dari masyarakat yang beragama Hindu dan Islam. Meski demikian, mereka hidup berdampingan secara damai dan menyatu dalam mempertahankan dan menjalankan tradisi adat yang berasal dari leluhur mereka.
Adapun fokus penelitian yaitu: (1) Bagaimana sejarah terbentuknya kemajemukan masyarakat Tengger desa Ngadisari tahun 1973-2019? (2) Bagaimana interaksi sosial masyarakat Tengger desa Ngadisari tahun 1973-2019? Tujuan dan manfaat dalam penelitian ini adalah untuk menjelaskan dan memberikan wawasan keilmuan mengenai sejarah terbentuknya kemajemukan masyarakat Tengger desa Ngadisari pada tahun 1973-2019. Selain itu untuk menjelaskan dan memberikan wawasan keilmuan mengenai interaksi sosial masyarakat Tengger desa Ngadisari pada tahun 1973-2019.
Penelitian ini menggunakan metode penelitian sejarah yang terdiri dari 5 tahapan, yakni pemilihan topik, heuristik, verifikasi sumber, intepretasi, historiografi. Verifikasi sumber dalam penelitian ini dengan cara melakukan wawancara terhadap pelaku sejarah dan penelusuran terhadap buku, artikel jurnal dan skripsi yang sama dengan tema penelitian. Adapun teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori interaksi sosial dan teori salad bowl untuk menjelaskan bagaimana suatu individu berinteraksi dengan individu maupun dengan kelompok dalam konteks masyarakat majemuk yang saling menghargai dan toleransi terhadap perbedaan.
Masyarakat Suku Tengger yang dikenal sebagai keturunan dari Rara Anteng dan Jaka Seger sebagai keturunan dari Kerajaan Majapahit dan menetap di daerah Tengger. Masyarakat suku Tengger sebelum tahun 1973 merupakan penganut agama Budo Tengger. Kemudian sejak tahun 1973 oleh Pemerintah Orde Baru melalui Parisada Hindu Buddha Jawa Timur masyarakat Tengger diformalkan sebagai menganut agama Buddha Mahayana yang tertuang dalam SK No. 00/PHB Jatim/Kept/III/73 dan berganti menjadi pemeluk agama Hindu. Kemudian dalam perkembangan masa selanjutnya, agama Islam masuk dan berkembang di desa Ngadisari. Adanya perbedaan bagi masyarakat Suku Tengger, bukan suatu hambatan untuk membangun kehidupan yang rukun dan harmonis. Selain itu, bentuk-bentuk interaksi seperti gotong royong, toleransi, kerjasama, partisipasi dalam tradisi adat maupun ekonomi, serta penghormatan terhadap perbedaan dalam lingkungan sekolah merupakan suatu modal utama untuk mencapai kehidupan yang damai dan harmonis meskipun memiliki keyakinan yang berbeda-beda.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Subjects: 20 LANGUAGE, COMMUNICATION AND CULTURE > 2002 Cultural Studies > 200205 Culture, Gender, Sexuality
20 LANGUAGE, COMMUNICATION AND CULTURE > 2002 Cultural Studies > 200209 Multicultural, Intercultural and Cross-cultural Studies
Divisions: Fakultas Ushuluddin, Adab dan Humaniora > Sejarah Peradaban Islam
Depositing User: Miss Nurul Qomariah
Date Deposited: 02 Jul 2024 03:01
Last Modified: 02 Jul 2024 03:01
URI: http://digilib.uinkhas.ac.id/id/eprint/35125

Actions (login required)

View Item View Item