Tafsir Lisan KH Musoddiq Fikri Farouq Tentang Merayankan Maulid Nabi Pada Surat Yunus Ayat 58

M., Muqimus Sunnah (2024) Tafsir Lisan KH Musoddiq Fikri Farouq Tentang Merayankan Maulid Nabi Pada Surat Yunus Ayat 58. Undergraduate thesis, UIN KH Achmad Siddiq Jember.

[img] Text
skripsi Muqimus Sunnah water mark.pdf - Accepted Version
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives.

Download (1MB)

Abstract

Muqimus Sunnah, 2023, Tafsir Lisan KH Musoddiq Fikri Farouq Tentang Maulid Nabi Pada Surat Yunus Ayat 58.
Kata kunci, Maulid Nabi, Tafsir Lisan
Penafsiran Fikri Farouq pada Surat Yunus ayat 58 memiliki perbedaan dengan ulama’ tafsir lain, yaitu terletak pada kata Raḥmah dimana banyak ulama' menafsirkan kata tersebut dengan al-Qur’an dan Islam, akan tetapi Fikri Farouq menafsirkan Raḥmah tersebut dengan Rasulullah, karena perbedaan tafsiran inilah yang kemudian menjadi alasan penulis untuk menelitinya.
Fokus masalah yang di teliti dalam skripsi ini ada dua: 1) Bagaimana tafsir Surat Yunus ayat 58 menurut Fikri Farouq?. 2) Bagaimana relasi kuasa pengetahuan penafsiran Fikri Farouq terhadap Surat Yunus ayat 58 terhadap pelaksanaan Maulid Nabi?. Tujuan penelitian ini adalah: 1) Memaparkan penafsiran Surat Yunus ayat 58 menurut Fikri Farouq. 2) Menguraikan unsur relasi kuasa pengetahuan penafsiran Fikri Farouq terhadap Surat Yunus ayat 58 terhadap pelaksanaan Maulid Nabi.
Sebagai pisau analisis untuk mencari permasalahan tersebut peneliti menggunakan analisis relasi kuasa pengetahuan Michel Foucould yang bersifat deskriptif analitis. adapun teknik pengumpulan ada yaitu dengan menggunakan mengumpulkan video tentang kajian Fikri Farouq atas Surat Yunus ayat 58 dan juga karya ulama' tafsir nusantara.
Penelitian ini memperoleh beberapa kesimpulan 1) Penafsiran Surat Yunus ayat 58 menurut Fikri Farouq dalam tafsir lisannya adalah Wabiraḥmatihî: dengan lahirnya Rasulullah. Fabidhalika falyafrahû: maka dengan hal tersebut hendaknya kalian bahagia, yakni dengan adanya Rasulullah hendaknya setiap orang harus gembira. Fikri Farouq memberikan penjelasan bahwa perayaan Maulid Nabi itu sebenarnya merupakan salah satu bentuk respon dari bahagia atas lahirnya Rasulullah. 2) Penafsiran Fikri Farouq ditinjau dari analisis relasi kuasa pengetahuan Michel Foucoult : pertama, Kekuasaan, Kekuasaan Fikri Farouq di dapatkan dari penafsirannya yang logis, sehingga dengan penafsiran yang logis tersebut bisa menggiring orang agar percaya pada penafsirannya. Kedua, pengetahuan yaitu Produksi wacana, Fikri Farouq memilih wacana yang sekiranya mudah di terima oleh khalayak yaitu mengambil dari al-Qur’an, dimana semua umat Islam meyakini kemurniannya. Pada akhirnya khalayak menganggap penafsiran tersebut menjadi suatu kebenaran. Setelah produksi wacana dilakukan kemudian mengidentifikasi wacana terpinggirkan, secara tidak langsung sebenarnya penafsiran Fikri Farouq sebenarnya meminggirkan wacana tentang pemahaman seseorang yang tidak memperbolehkan Maulid Nabi karena tidak pernah dilakukan oleh Rasulullah.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Subjects: 22 PHILOSOPHY AND RELIGIOUS STUDIES > 2204 Religion and Religious Studies > 220403 Islamic Studies
Divisions: Fakultas Ushuluddin, Adab dan Humaniora > Ilmu Al-Qur'an dan Tafsir
Depositing User: M Muqimus Sunnah
Date Deposited: 03 Jul 2024 01:46
Last Modified: 03 Jul 2024 01:46
URI: http://digilib.uinkhas.ac.id/id/eprint/35353

Actions (login required)

View Item View Item