Perintah Bershalawat dan Implikasinya Pada Remaja (Studi Living Qur’an Majelis Shalawat Syabab Kabupaten Situbondo)

Murtadho, Ali (2024) Perintah Bershalawat dan Implikasinya Pada Remaja (Studi Living Qur’an Majelis Shalawat Syabab Kabupaten Situbondo). Masters thesis, UIN Kiai Haji Achmad Siddiq Jember.

[img] Text (TS-012-SI-2024)
TESIS-ALI MURTADHO_Fix. (1).pdf - Accepted Version
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives.

Download (26MB)

Abstract

Murtadho, Ali, Chotib, Moch, Masrohatin, Siti. 2024. Perintah Bershalawat dan Implikasinya Pada Remaja (Studi Living Qur’an Majelis Shalawat Syabab Kabupaten Situbondo). Tesis. Program Studi Islam Pascasarjana Universitas Islam Negeri Kiai Haji Achmad Siddiq Jember.

Kata Kuci: Perintah Bershalawat, Implikasi, Living Qur’an, Majelis Shalawat Syabab

Tesisi ini berkaitan dengan perintah bershalawat sebagaimana yang terdapat dalam QS. Al-Ahzab ayat 56 yang selanjutnya ditinjau dari presepektif konsep urgensi dan implikasinya. Bertujuan yakni pertama untuk mendeskripsikan konsep perintah bershalawat dalam Islam pada Qs. Al-Ahzab ayat 56. Kedua untuk menganalisis implikasi kegiatan majelis shalawat syabab pada remaja di Kabupaten Situbondo.
Sebagai upaya untuk dapat memperoleh jawaban atas tujuan tersebut, maka peneliti menggunakan pendekatan kualitatif dalam memahami fenomena yang terjadi yang dialami oleh subjek penelitian dan data yang dihasilkan sesuai dengan penemuan di lapangan.
Jenis penelitian ini menggunakan living Qur’an yang bersifat keagamaan (religious research) dengan menempatkan agama sebagai system keagamaan, yakni sistem sosiologis yang mengamati suatu aspek organisasi sosial dan hanya dapat dikaji secara tepat jika karakteristik tersebut diterima sebagai tolak ukur. Jadi bukan meletakkan agama sebagai doktrin, tetapi agama sebagai gejala sosial.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pertama konsep perintah bershalawat dalam Islam pada QS. Al-Ahzab ayat 56 dengan adanya pengecualian kata yang terdapa dalam ayat tersebut, yang mana tidak ditemui kata perintah secara langsung sebagaimana ayat umumnya, namun secara jelas Allah SWT beserta para malaikatnya melaksanakan sholawat terhadap Nabi Muhammad SAW, sebagai seorang muslim meski tidak terdapat adanya kata perintah secara dzohir atau jelas namun berkaitan dengan perilaku yang Allah SWT laksanakan maka dalam hal tersebut mengandung perintah secara sir atau samar dengan pelaksanaan berkelanjutan sebagaimana yang terkandung dalam penggunaan fi’il mudhori pada kata sholawat. Kandungan dalam shalawat merupakan pujian atau kemuliaan kepada Nabi Muhammad SAW, seperti halnya doa atau dzikir kepada Allah SWT. Kedua, kegiatan Majelis Shalawat Syabab yang dilaksanakan oleh remaja di Kabupaten Situbondo berimplikasi positif secara signifikan yang dapat diketahui dari perilaku para jama’ah yang mayoritas latar belakang para anak geng motor yang mempunyai pengetahuan ilmu keagamaan yang minim, dengan pendekatan serta metode yang baik dalam kontruksi sosial para pendiri meliputi eksternalisasi (membolehkan shalawat yang diiringi nyanyian selama tujuannya dalam kebaikan), objektivikasi (berdampak positif terhadap perilaku para jama’ah) dan internalisasi (perubahan perilaku para jama’ah dalam keseharian dan beribadahnya).

Item Type: Thesis (Masters)
Subjects: 16 STUDIES IN HUMAN SOCIETY > 1604 Human Geography > 160401 Economic Geography
Divisions: Program Magister > Studi Islam
Depositing User: Men Ali Murtadho
Date Deposited: 03 Jul 2024 08:35
Last Modified: 11 Sep 2024 03:43
URI: http://digilib.uinkhas.ac.id/id/eprint/35496

Actions (login required)

View Item View Item