Internalisasi Nilai-Nilai Religius dalam Meningkatkan Kedisiplinan Peserta Didik di Madrasah Aliyah Negeri 2 Situbondo.

Hanifa, Moch Abu (2024) Internalisasi Nilai-Nilai Religius dalam Meningkatkan Kedisiplinan Peserta Didik di Madrasah Aliyah Negeri 2 Situbondo. Undergraduate thesis, UIN Kiai Haji Achmad Siddiq Jember.

Text SKRIPSI-MOCH ABU HANIFA WATERMARK.pdf - Accepted Version Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives. Download (2MB)

Abstract

Hanifa, Moch. Abu. 2024. Internalisasi Nilai-Nilai Religius dalam Meningkatkan Kedisiplinan Peserta Didik di Madrasah Aliyah Negeri 2 Situbondo.
Kata Kunci: Internalisasi Nilai, Nilai Religius, dan Kedisiplinan
Nilai religius merupakan nilai yang pelaksanaanya berdasarkan pada nilai-nilai keagamaan. Internalisasi nilai religius pada peserta didik menjadi salah satu cara utama untuk mencegah kenakalan remaja karena jika peserta didik telah menanamkan nilai religius pada dirinya maka mereka akan mengetahui dan menerapkan mana yang salah dan mana yang benar.
Penelitian ini bertujuan untuk: 1) Mendeskripsikan tahap transformasi nilai-nilai religius untuk meningkatkan kedisiplinan peserta didik di Madrasah Aliyah Negeri 2 Situbondo. 2) Mendeskripsikan tahap transaksi nilai-nilai religius untuk meningkatkan kedisiplinan peserta didik di Madrasah Aliyah Negeri 2 Situbondo. 3) Mendeskripsikan tahap transinternalisasi nilai-nilai religius untuk meningkatkan kedisiplinan peserta didik di Madrasah Aliyah Negeri 2 Situbondo.
Metode penelitian ini menggunakan pendekatan Kualitatif jenis penelitian deskriptif Penelitian ini dilakukan di Madrasah Aliyah Negeri 2 Situbondo Kepala Madrasah, Guru Kelas, dan Peserta didik di Madrasah Aliyah Negeri 2 Situbondo. Dengan teknik pengumpulan data observasi, wawancara, dan dokumentasi. Dengan teknik analisis data yaitu Pengumpulan Data (Data Collection), Kondensasi Data (Data Condentation), Penyajian Data (Data Display), dan Penarikan Kesimpulan, serta keabsahan data menggunakan triangulasi teknik dan triangulasi sumber.
Hasil penelitian: 1) Tahap transformasi nilai religius untuk meningkatkan disiplin siswa dilakukan dengan mengembangkan kurikulum yang terintegrasi dengan nilai-nilai keagamaan, mengadakan program keagamaan, seperti kultum dan perayaan hari-hari penting Islam, menjadi bagian dari kegiatan rutin. Peran kepala madrasah penting dalam menyediakan fasilitas dan memastikan kelancaran program. Para guru juga bertanggung jawab mengawasi pelaksanaan kegiatan untuk memastikan keberlangsungan dan perkembangan pemahaman siswa. 2) Tahap transaksi nilai-nilai religius dilakukan melalui pembiasaan dan penegakan disiplin sesuai kebijakan madrasah. Dalam melaksanakan tahap transaksi nilai-nilai religius, guru berperan sebagai teladan positif dengan memberikan contoh melalui sikap dan perilaku baik yang di terapkan sehari-hari. Madrasah menerapkan program kegiatan seperti sholat dhuha dan dhuhur berjamaah, tilawah, penerapan prinsip 5S (Senyum, Sapa, Salam, Sopan, Santun), dan penerapan budaya pesantren, kegiatan-kegiatan tersebut mendukung internalisasi nilai-nilai religius agar menjadi bagian dari sikap dan perilaku siswa. 3) Tahap transinternalisasi nilai-nilai religius mencakup pembiasaan sholat, membaca Al-qur'an, penerapan budaya religius, program 5S, dan pemberian sanksi yang mendidik, hal ini diterapkan melalui pembiasaan dan teladan yang baik oleh guru. Guru memberikan teladan positif tidak hanya dalam bentuk perilaku fisik saja, melainkan dalam bentuk sikap dan mental yang baik yang dicontohkan terhadap siswa dalam kehidupan sehari-hari. Keseluruhan proses ini diarahkan untuk meningkatkan ketaatan siswa dalam beragama sehigga terbentuk karakter kedisiplinan siswa dengan konsistensi dalam kehidupan sehari-hari.

Actions (login required)

View Item