MANAJEMEN LAYANAN DIGITAL DALAM MEMBANGUN KUALITAS DI PONDOK PESANTREN NURUL JADID PROBOLINGGO

Samsur, Samsur (2024) MANAJEMEN LAYANAN DIGITAL DALAM MEMBANGUN KUALITAS DI PONDOK PESANTREN NURUL JADID PROBOLINGGO. Doctoral thesis, Uin khas jember.

Text Samsur.pdf Download (6MB)

Abstract

Abstrak
Tema penting studi ini mencakup dinamika internal pesantren dalam
hubungannya dengan pemanfaatan teknologi informasi untuk peningkatan kualitas
melalui sistem pengelolaan. Unit-unit pembahasannya mendeteksi pengembangan
yang dilakukan pada aspek isi atau bungkus. Lembaga pendidikan Islam tertua ini
mengubah dirinya dengan hati-hati sehingga tidak terbaca dengan mudah oleh para
pemerhati luar maupun dalam negeri. Lewin berargumentasi bahwa kontradiksi masa
lalu dan sekarang mengakibatkan perubahan. Pendapat tersebut diuji dengan berbagai
inovasi pengelolaan pesantren beradaptasi dengan gerak waktu. Kemajuan bidang
teknologi informasi menyasar unit-unit dakwah, pendidikan dan kaderisasi serta
keikutsertaannya dalam pengembangan masyarakat.
Penelitian ini fokus pada: (1) bagaimana pencairan tradisi menuju layanan
digital santri dalam membangun kualitas di Pesantren Nurul Jadid? (2) bagaimana
proses pergerakan layanan digital dalam membangun kualitas? dan (3) bagaimana
digitalisasi layanan santri dalam membangun kualitas?.
Tujuan penelitian: (1) membangun teori layanan digital santri dalam
membangun kualitas, (2) menemukan tahapan pengembangan pesantren pada
penerapan layanan digital santri dalam membangun kualitas dan (3) menemukan
digitalisasi layanan santri dalam membangun kualitas.
Pendekatan penelitian ini memakai kualitatif dengan desain studi kasus dengan
latar Pesantren Nuru Jadid Paiton Probolinggo karena memiliki keunikan. Teknik
penggalian data memakai metode observasi, metode wawancara dan studi dokumen.
Analisis dilakukan dengan penyajian dan pemaknaan data dan menyandingkan data
dengan teori Kurt Lewin, yakni unfreezing, moving dan freezing.
Kesimpulan studi meliputi (1) pencairan tradisi di Pesantren Nurul Jadid yaitu
responsif-maslahah untuk menjawab kebutuhan dan tuntutan masyarakat. Digitalisasi
layanan terjadi pada aspek sarana pra sarana berbasis teknologi informasi yang
dilakukan secara berimbang antara tuntutan kebutuhan masyarakat dalam hal
pemanfaatan teknologi informasi tanpa merusak tradisi (2) proses pergerakan layanan
santri yakni terencana-terpadu meliput empat fase; yaitu inisiasi, sosialisasi,
implementasi dan pengembangan, serta evaluasi dan penguatan. Proses pergerakan
layanan santri ditopang empat unsur pokok, yakni hardware, software, brainware dan
spritualware. (3). Digitalisasi layanan berupa smart-kultural pesantren dengan
membangun pusat pengelolaan data pesantren (pedatren) berupa cashless payment,
paperless dan layanan interaktif. Pesantren menyajikan adanya layanan satu pintu,
layanan mudah dan aman bagi wali santri.

Actions (login required)

View Item