Dinamika Pemakaian Kebaya di Jawa (1916-1999)

Salma, Farida Sabila (2024) Dinamika Pemakaian Kebaya di Jawa (1916-1999). Undergraduate thesis, UIN KH Achmad Siddiq Jember.

[img] Text
Farida Sabila Salma_204104040044.pdf.pdf - Accepted Version
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives.

Download (4MB)

Abstract

ABSTRAK
Farida Sabila Salma. 2024. Dinamika Pemakaian Kebaya di Jawa (1916-1999).
Kebaya merupakan salah satu pakaian tradisional di Indonesia khusunya Pulau Jawa yang memiliki perkembangan sejarah yang cukup panjang. Kebaya sendiri dikenal oleh masyrakata Jawa sebagai pakaian tradisional yang terbuat dari bahan tipis dan dipadukan dengan batik, sarung, maupun pakaian rajut tradisonal seperti songket. Perkembangan kebaya di Pulau Jawa memiliki kaitan erat dengan masuknya Islam sekitar abad ke-15. Hal ini dibuktikan oleh adanya perubahan budaya peninggalan kerajaan Jawa Kuno ke era Kesultanan Islam. Dimana pada masa kerajaan Jawa Kuno, kaum perempuan mengenakan kemben sebagai penutup tubuh seperti dibuktikan dari beberapa relief candi. Sedangkan perubahan ini juga dibuktika pada tahun 1600-an yang mana kebaya resmi diperkenalkan oleh keluarga kesultanan Cirebon sebagai pakaian sehari-hari.
Skripsi ini memiliki 2 fokus penelitian yang dibahas didalamnya yakni: (1) Bagaimana budaya berpakaian masyarakat di Jawa pada tahun 1916-1999?. dan (2) Bagaimana perkembangan pemakaian kebaya di Pulau Jawa (1916-1999)?. Adapun tujuan dalam penelitian ini yakni untuk mengetahui budaya berpakaian masyarakat di Jawa pada tahun 1916-1999 dan untuk mengetahuni bagaimana perkembangan pemakaian kebaya di Pulau Jawa pada tahun 1916-1999.
Penelitian ini menggunakan metode penelitian sejarah yang dijadikan dalam analisis penelitian. Metode penelitian ini diantaranya seperti (1)Heuristik: dimana dalam heuristik ini penulis menemukan beberapa sumber yang digunakan dalam penelitian ini diantaranya seperti sumber primer yakni beberapa surat kabar seperti surat kabar Malang Pos terbitan tahun 1953, Warna-warta Fadjar Asia, Harian Umum, serta beberapa surat kabar dari KHASTARA, Facebook Perpusnas, Galeri Banyuwangi Tempo Doloe hingga foto dari KITLV Lieden University, dan sumber sekunder salah satunya buku yang berjudul Chich in Kebaya: Catatan Inspiratif Untuk Tampil Anggun Berkebaya karya Ria Pentasari (2007), lalu (2) Verifikasi (kritik sumber): dimana dalam metode ini penulis melakukan kritik sumber untuk menentukan keaslian dan keautentikan sumber sejarah, (3) Intepretasi: yang digunakan untuk menghubungkan dan menguraikan fakta-fakta sejrahyang telah ditemukan, dan (4) Historiografi: digunakan penulis untuk mengambarkan dengan jelas proses penelitian dari awal hingga akhir.
Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui bahwa perkembangan pemakaian kebaya di Jawa tahun pada tahun 1916-1999 memiliki perkembangan yang cukup panjang. Dimulai dari kebaya yang hanya dikenakan sebagai pakaian sehari-hari yang dikenakan oleh pribumi bawah maupun elit Jawa hingga perempuan Eropa yang tinggal di Pulau Jawa. Bahkan pada masa pemerintah kolonial Belanda kebaya digunakan sebagai simbol penanda status sosial yang menyebabkan terdapat beberapa model hingga warna kebaya di setiap etnis. Perekmbangan kebaya terus berlanjut hingga masa reformasi di Indonesia. Dimana kebaya menjadi pakaian dengan fashion yang cukup menarik seperti model hingga kain yang digunakan terus mengikuti perkembangan zaman.
Kata Kunci: Kebaya, Budaya Berpakaian, Perkembangan Busana.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Subjects: 21 HISTORY AND ARCHAEOLOGY > 2102 Curatorial and Related Studies > 210201 Archival, Repository and Related Studies
21 HISTORY AND ARCHAEOLOGY > 2102 Curatorial and Related Studies > 210202 Heritage and Cultural Conservation
Divisions: Fakultas Ushuluddin, Adab dan Humaniora > Sejarah Peradaban Islam
Depositing User: Bella Farida Sabila Salma
Date Deposited: 25 Nov 2024 04:22
Last Modified: 25 Nov 2024 04:22
URI: http://digilib.uinkhas.ac.id/id/eprint/37180

Actions (login required)

View Item View Item