Perceraian Pasangan Suami Isteri Yang Disebebkan Oleh Campur Tangan Orang Tua (Studi Putusan Nomor 1592/Pdt.G/2022/PA.Jr)

Ningsi, Sri Wahyu (2024) Perceraian Pasangan Suami Isteri Yang Disebebkan Oleh Campur Tangan Orang Tua (Studi Putusan Nomor 1592/Pdt.G/2022/PA.Jr). Undergraduate thesis, UIN KH Achmad Siddiq Jember.

[img] Text (SK 105 HK 2024)
SKRIPSI SRI WAHYU NINGSI WATERMARK.pdf - Accepted Version
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives.

Download (14MB)

Abstract

Kata Kunci: Perceraian, Campur Tangan Orang Tua
Dalam sebuah keluarga pasti tidak akan selalu harmonis ada saja konflik atau problem di dalam sebuah keluarga, karena menjaga sebuah keluarga itu tidaklah mudah. Pertengkaran dalam sebuah keluarga menjadi problem yang banyak di alami, meskipun tidak semua pertengkaran menjadi suatu alasan untuk bercerai. Salah satu faktor terjadinya perceraian di masyarakat yaitu karena keikut sertaan campur tangan orang tua atau mertua terhadap pernikahan anaknya. Yang mana berdampak ketidakharmonisan diantara orang tua dengan anak. Campur tangan yang dibahas disini dengan adanya keterlibatan orang tua yang berlebihan dalam rumah tangga anaknya. Pereceraian karena campur tangan orang tau sering kali terjadi karena pasangan suami istri yang tidak hidup mandiri, baik itu keinginan anak atau orang tua. Namun di dalam ajaran islam sendiri, pasangan yang telah menikah di anjurkan untuk tinggal di rumah sendiri untuk menghidari konflik dengan orang tua. Fokus Penelitian dalam skripsi ini meliputi : 1) Bagaimana duduk perkara dalam Putusan Nomor 1592/Pdt.G/2022/PA.Jr? 2) Bagaimana pandangan hakim dalam penyelesaian perceraian pasangan suami isteri yang disebabkan oleh campur tangan orang tua pada Putusan Nomor 1592/Pdt.G/2022/PA.Jr?,3) Bagaimana pandangan hukum islam terhadap penyelesaian Perceraian Pasangan Suami Isteri yang disebabkan oleh campur tangan orang tua pada Putusan Nomor 1592/Pdt.G/2022/PA.Jr? Metode Penelitian yang digunakan kualitatif normatif atau kepustakaan,dengan menggunakan pendekatan perundang-undanagan, putusan dan konseptual, menggunakan sumber bahan hukum primer dan sekunder, teknik pengumpulan bahan hukum, analisis bahan hukum, kebasahan bahan hukum. Kesimpulan dari hasil penelitian ini:1) Perkara Perceraian yang dikabulkan Nomor 1592/Pdt.G/2022/PA.Jr. atas dasar pasal 39 ayat (2) Undang-undang Nomor 1 Tahun 1974 menyatakan, untuk melakukan perceraian harus ada cukup alasan, bahwa antara suami isteri itu tidak akan dapat hidup rukun sebagai suami isteri. Hakim juga memutus perkara tersebut dengan tidak kehadirannya pihak tergugat selaku isteri, dan tidak ada perwakilan dari pihak tergugat, sehingga putusan tersebut dikabulkan dengan Verstek. 2) Dalam Hukum Islam, perceraian karena campur tangan orang tua tidak dijelaskan secara spesifik. Al-Qur’an Surat An-Nisa’ ayat 35 memberi penjelasan mengenai kebolehan campur tangan orang tua hanya sebatas sebagai seorang hakim atau juru damai yang berasal dari pihak suami maupun pihak isteri. Campur tangan ini tidak diperbolehkan secara berlebihan ketika orang tua menyikapi dalam permasalahan rumah tangga anaknya.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Subjects: 22 PHILOSOPHY AND RELIGIOUS STUDIES > 2204 Religion and Religious Studies > 220403 Islamic Studies
Divisions: Fakultas Syariah > Hukum Keluarga
Depositing User: Ms Sri Wahyu Ningsi
Date Deposited: 09 Dec 2024 03:47
Last Modified: 09 Dec 2024 03:47
URI: http://digilib.uinkhas.ac.id/id/eprint/37489

Actions (login required)

View Item View Item