Analisis kemampuan berpikir kombinatorika dalam menyelesaikan soal model PISA materi barisan dan deret aritmatika ditinjau dari gaya kognitif di MAN 1 Jember

Putri, Ismi Azizah (2024) Analisis kemampuan berpikir kombinatorika dalam menyelesaikan soal model PISA materi barisan dan deret aritmatika ditinjau dari gaya kognitif di MAN 1 Jember. Undergraduate thesis, Universitas Islam Negeri Kiai Haji Achmad Siddiq Jember.

Text 212101070015_ISMI AZIZAH PUTRI.pdf Download (5MB)

Abstract

Kemampuan berpikir kombinatorika merupakan salah satu keterampilan penting dalam pembelajaran matematika, terutama dalam penyelesaian masalah. Keterampilan ini tidak hanya berguna untuk memahami konsep-konsep dasar matematika seperti permutasi dan kombinasi, tetapi juga sangat relevan dalam konteks materi Barisan dan Deret Aritmatika. Dalam Barisan dan Deret Aritmatika, berpikir kombinatorika membantu siswa memahami dan menyelesaikan soal. Soal model PISA memiliki karakteristik yang menuntut siswa untuk berpikir kritis dan mampu menyelesaikan masalah secara mandiri. Selain kemampuan berpikir, faktor lain yang dapat mempengaruhi keberhasilan siswa dalam menyelesaikan soal PISA adalah gaya kognitif. Berdasarkan pengamatan di MAN 1 Jember, terlihat bahwa siswa masih kesulitan dalam menyelesaikan soal-soal matematika, khususnya yang berkaitan dengan kombinatorika. Mereka seringkali tidak menggunakan pemahaman konsep yang baik dan juga kurang tepat dalam menuliskan penyelesaian menggunakan notasi matematika yang benar. Penelitian ini bertujuan untuk Mendeskripsikan kemampuan berpikir kombinatorika pada peserta didik gaya kognitif field dependent dan field Independent dalam menyelesaikan soal model PISA pada materi Barisan dan Deret Aritmatika. Jenis penelitian yang digunakan yatu penelitian deskriptif kualitatif. Berdasarkan analisis, siswa dengan gaya kognitif field dependent mampu mengidentifikasi informasi dan menyelesaikan perhitungan dengan rumus yang tepat, tetapi memerlukan arahan tambahan serta kesulitan dalam menyusun langkah sistematis dan generalisasi masalah. Sebaliknya, siswa field independent mampu bekerja mandiri, menyusun langkah sistematis, dan mengembangkan masalah menjadi kombinatorika baru dengan penalaran abstrak yang kuat. Siswa field independent menunjukkan kemampuan berpikir kombinatorika yang lebih unggul, terutama dalam integrasi representasi dan eksplorasi solusi baru. Disarankan penerapan strategi pembelajaran berbasis eksplorasi mandiri dan pengembangan pola abstrak untuk meningkatkan kemampuan siswa field-dependent.

Actions (login required)

View Item