Internalisasi Nilai Daya Juang Dan Religiositas Melalui Pembinaan Mental (Studi Fenomenologi Komando Daerah Militer XVIII / Kasuari Papua Barat)

-, Triyana (2024) Internalisasi Nilai Daya Juang Dan Religiositas Melalui Pembinaan Mental (Studi Fenomenologi Komando Daerah Militer XVIII / Kasuari Papua Barat). Undergraduate thesis, Universitas Islam Negeri Kiai Haji Achmad Siddiq Jember.

[img] Text
TRIYANA-1_removed-digabungkan.pdf

Download (12MB)

Abstract

ABSTRAK
Triyana, 2024 “Internalisasi Nilai Daya Juang Dan Religiositas Melalui
Pembinaan Mental (Studi Fenomenologi Komando Daerah Militer
XVIII / Kasuari Papua Barat)” Disertasi Program Studi Pendidikan
Agama Islam Pascasarjana Universitas Islam Negeri Kiai Haji
Achmad Shiddiq Jember. Promotor: Prof. Dr. Moh. Dahlan, M.Ag. Co
Promotor: Drs. Hasbullah, M.Pd., P.h.D
Kata Kunci : Internalisasi Nilai, Daya Juang; Religiositas.
Pembinaan Mental di TNI AD adalah serangkaian tindakan, proses, dan
usaha untuk membentuk, menjaga, dan meningkatkan kondisi mental serta jiwa
prajurit dan keluarganya, dengan berlandaskan nilai-nilai seperti Pancasila, Sapta
Marga, dan doktrin perjuangan TNI. "Bintal" atau Pembinaan Mental adalah unit
dalam Direktorat Perawatan Personil TNI AD, terdiri dari tiga aspek utama:
Pembinaan Mental Rohani (Binroh), Ideologi (Bintalid), dan Tradisi Kejuangan
(Bintra Juang). Pembinaan Mental memiliki peran penting dalam membentuk
prajurit TNI yang memiliki moralitas tinggi, ketaqwaan, dan kesadaran dalam
menjalankan tugas-tugas kompleks. Ini dilakukan melalui tiga aspek: Pembinaan
Mental Rohani, Ideologi, dan Kejuangan.
Penelitian ini menfokuskan pembahasan mendalam tentang Bagaimana
Bentuk kegiatan Internalisasi Nilai Daya Juang dan Religiositas melalui Kegiatan
Pembinaan Mental di Komando Daerah Militer XVIII / Kasuari, Papua Barat?
Bagaimana Teknik dan Metode Internalisasi Nilai Daya Juang dan Religiositas
melalui Kegiatan Pembinaan Mental di Komando Daerah Militer XVIII / Kasuari,
Papua Barat? Dan Bagaimana Faktor Pendukung Internalisasi Nilai Daya Juang
dan Religiositas melalui Kegiatan Pembinaan Mental di Komando Daerah Militer
XVIII / Kasuari, Papua Barat?
Tujuan dari penelitian ini ialah mengungkapkan, memahami, dan
mendeskripsikan Bentuk kegiatan Internalisasi Nilai Daya Juang dan Religiositas
melalui Kegiatan Pembinaan Mental di Komando Daerah Militer XVIII / Kasuari,
Papua Barat, Teknik dan Metode Internalisasi Nilai Daya Juang dan Religiositas
melalui Kegiatan Pembinaan Mental di Komando Daerah Militer XVIII / Kasuari,
Papua Barat, dan Faktor Pendukung Internalisasi Nilai Daya Juang dan
Religiositas melalui Kegiatan Pembinaan Mental di Komando Daerah Militer
XVIII / Kasuari, Papua Barat
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatf dengan jenis penelitian
etnografi. Lokasi penelitian adalah Asrama Komando Daerah Militer
XVIII/Kasuari Papua Barat. Penenntuan subjek dengan purposif. Teknik
pengumpulan data d menggunakan wawancara, observasi, dan dokumentasi.
analisis data menggunakan model interaktif dari Milles, Hunberman, dan Saldana
(kondensasi, dispal verivikasi dan penarikan kesimpulan. Uji keabsahan data
menggunakan triangulasi sumber, triangulasi teknik, membercheck dan FGD.
Kesimpulan: 1). Bentuk kegiatan Internalisasi Nilai Daya Juang dan
Religiositas melalui Kegiatan Pembinaan Mental di Komando Daerah Militer
XVIII / Kasuari, Papua Barat ialah diinternalisasikan melalui kegiatan Pembinaan
mental rohani, Pembinaan Mental Ideologi, dan Pembinaan mental kejuangan. 2).
vi
metode yang dipakai dalam Internalisasi Nilai Daya Juang dan Religiositas
melalui Kegiatan Pembinaan Mental di Komando Daerah Militer XVIII / Kasuari,
Papua Barat ialah menggunakan teknik Teknik Persuasif, Teknik Stimulatif, dan
Teknik Sugesti. Adapun metodenya yaitu Metode santiaji, dan Santikarma. 3)
Factor Pendukung Internalisasi Nilai Daya Juang dan Religiositas melalui
Kegiatan Pembinaan Mental di Komando Daerah Militer XVIII / Kasuari, Papua
Barat. ialah mayoritas prajurit memiliki jiwa religius, memiliki Kesadaran yang
tinggi dari anggota akan kebutuhan sandaran rohani, dan memiliki Kegigihan dan
semangat yang tinggi dari semua petugas kerohanian baik atasan sampai bawahan
untuk memberikan pelayanan yang memuaskan. Adapun factor Penghambatmnya
ialah dalam diri prajurit masih memiliki Kecenderungan hidup yang bergaya
konsumtif-materialistis, Sikap mental individualisti, dan Sikap berani melanggar
norma-norma kesopanan, kesusilaan dan agama

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Subjects: 19 STUDIES IN CREATIVE ARTS AND WRITING > 1901 Art Theory and Criticism > 190104 Visual Cultures
Divisions: Program Doktoral > Pendidikan Agama Islam
Depositing User: Unnamed user with email t30625428@gmail.com
Date Deposited: 06 Jan 2025 01:23
Last Modified: 06 Jan 2025 01:23
URI: http://digilib.uinkhas.ac.id/id/eprint/38831

Actions (login required)

View Item View Item