A'yun, Fatma Qurota (2024) KESALINGAN AYAH DAN IBU DALAM RAḌĀ’AH PADA SURAH AL-BAQARAH AYAT 233 PERSPEKTIF QIRĀ’AH MUBĀDALAH. Undergraduate thesis, UIN Kiai Haji Achmad Siddiq Jember.
Text
SKRIPSI FATMA WATERMAK up.pdf Download (82MB) |
Abstract
Fatma Qurota A’yun, 2024: Kesalingan Ayah dan Ibu dalam Raḍā’ah pada Surah Al-Baqarah Ayat 233 Perspektif Qirā’ah Mubādalah.
Kata kunci: Kesalingan, Raḍā'ah, Qirā'ah Mubādalah.
Penelitian ini mengkaji konsep kesalingan (mubādalah) antara ayah dan ibu dalam proses raḍā'ah (penyusuan) yang dijelaskan dalam Surah Al-Baqarah ayat 233. Terkait kewajiban dalam menyusui para Ulama’ berbeda pendapat ada yang mengatakan menyusui kewajiban ibu, ada yang mengatakan menyusui sepenuhnya kewajiban ayah. Sedangkan dalam konteks masyarakat, segala hal terkait pengasuhan anak apalagi menyusui merupakan tugas ibu. Q.S. Al-Baqarah ayat 233 ini secara eksplisit menjelaskan kesalingan antara ayah dan ibu. Secara implisit mengatur tanggung jawab bersama antara kedua orang tua dalam hal penyusuan anak, baik dari sisi biologis, finansial maupun moral. Dalam perspektif qirā’ah mubādalah, sebagaimana dikembangkan oleh Kyai Faqihuddin Abdul Qadir, ayat ini tidak hanya menegaskan hak-hak ibu sebagai penyusu, tetapi juga kewajiban ayah untuk ikut serta dalam proses tersebut dengan mendukung proses tersebut secara adil dan saling melengkapi. Pendekatan mubādalah digunakan sebagai perspektif teoritis dalam menganalisis konsep raḍā'ah menurut para Mufassir.
Fokus penelitian yang diteliti dalam skripsi ini sebagai berikut: 1. Bagaimana penafsiran raḍā’ah dalam surah Al-Baqarah ayat 233 perspektif qirā’ah mubādalah? 2. Bagaimana relevansi hasil pembacaan ulang ayat raḍā’ah surah Al-Baqarah ayat 233 dengan kondisi pada masyarakat Indonesia?
Penelitian ini menggunakan penelitian kepustakaan (library research) dengan pendekatan kualitatif. Selain itu, penelitian ini juga memadukan pendekatan mubadalah untuk mengkaji teks-teks keagamaan dalam konteks hubungan yang lebih inklusif. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan metode dokumentasi yakni dengan mengumpulkan data dari data primer maupun sekunder.
Hasil penelitian menunjukkan 1. Bahwa ayat ini mengandung prinsip kesalingan yang dapat diterapkan dalam konteks keluarga modern, di mana tanggung jawab pengasuhan anak termasuk perihal menyusui bukan hanya menjadi beban ibu, tetapi merupakan tanggung jawab yang harus dilakukan bersama oleh ayah dan ibu, mengasuh anak juga butuh komunikasi yang baik antara ayah dan ibu, oleh karena itu dari menyusui hingga menyapih sangat penting adanya musyawarah, kesepakatan bersama, dan kerelaan keduanya dalam menjalaninya. 2. Relevansi pembacaan mubādalah, menunjukkan orang tua sangat berperan besar dan bertanggung jawab atas pencegahan wasting dan stunting pada anak. Dengan adanya kesalingan dari ayah dan ibu setidaknya juga menepis isu fatherless yang ada di Indonesia. Hal tersebut juga relevan dengan masa kini yang mana adanya kesadaran mengenai menyusui dan dukungan bagi ayah dalam menyusui di berbagai Negara. Seperti cuti bagi orang tua setelah istri melahirkan dan juga penemuan alat yang disebut Father’s Nursing Assistant, yang dipakai oleh ayah untuk menyusui bayi, alat ini menyerupai payudara dan bisa diisi ulang dengan susu ASI atau susu formula.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Subjects: | 22 PHILOSOPHY AND RELIGIOUS STUDIES > 2204 Religion and Religious Studies > 220405 Religion and Society |
Divisions: | Fakultas Ushuluddin, Adab dan Humaniora > Ilmu Al-Qur'an dan Tafsir |
Depositing User: | Ms Fatma Qurota A'yun |
Date Deposited: | 03 Jan 2025 06:41 |
Last Modified: | 03 Jan 2025 06:41 |
URI: | http://digilib.uinkhas.ac.id/id/eprint/39161 |
Actions (login required)
View Item |