Alifa, Hilma Nur (2024) MEMAHAMI MAKNA “TIPU DAYA WANITA” SURAH YŪSUF AYAT 28 (ANALISIS HERMENEUTIKA MA’NĀ CUM MAGZHĀ). Undergraduate thesis, UIN KH Achmad Siddiq Jember.
Text
HILMA NUR ALIFA_201104010001.pdf Download (2MB) |
Abstract
ABSTRAK
Hilma Nur Alifa, 2024: “Memahami Makna "Tipu Daya Wanita" Surah Yūsuf
Ayat 28 (Analisis Hermeneutika Ma‟nā cum Maghzā)”
Kata Kunci : Tipu Daya, Hermeneutika, Ma‟nā cum Maghzā.
Salah satu tema yang menarik perhatian dalam Al-Qur‟an adalah
penggunaan istilah "tipu daya wanita" (kaidunn) sebagaimana disebutkan dalam
Surah Yūsuf ayat 28. Istilah ini kerap dipahami secara literal, sehingga
menimbulkan bias terhadap wanita dalam konteks sosial dan budaya tertentu.
Untuk memberikan pemahaman baru terhadap istilah tersebut, penelitian ini
menggunakan pendekatan hermeneutika Ma‟nā cum Maghzā yang dikembangkan
oleh Sahiron Syamsuddin. Pendekatan ini terdiri atas tiga tahap analisis utama:
makna historis (al-ma‟nā al-tārikhī), signifikansi fenomenal historis (al-maghzā
al-tārikhī), dan signifikansi fenomenal dinamis (al-maghzā al-mutaharrik).
Fokus penelitian ini adalah: 1) Apa makna historis (al-ma‟nā al-tārikhī)
dari "tipu daya wanita" dalam Surah Yūsuf ayat 28? 2) Bagaimana signifikansi
fenomenal historis (al-maghzā al-tārikhī) dari istilah tersebut dalam konteks
turunnya ayat? 3) Bagaimana kontekstualisasi makna "tipu daya wanita" (al-
maghzā al-mutaharrik) dalam fenomena sosial kontemporer?
Penelitian ini menggunakan metode deskriptif-analitis yang termasuk
dalam jenis penelitian kualitatif berbasis kepustakaan (library research). Metode
deskriptif digunakan untuk menggambarkan makna istilah "tipu daya wanita"
dalam Surah Yūsuf ayat 28 berdasarkan sumber-sumber primer dan sekunder,
sedangkan pendekatan analitis diterapkan untuk mengkaji data secara sistematis
dan mendalam. Dalam pelaksanaannya, penelitian ini mengikuti pendekatan
hermeneutika Ma‟nā cum Maghzā
Hasil penelitian menunjukkan: 1) Istilah "tipu daya" dalam Surah Yūsuf
ayat 28 merujuk pada tindakan manipulatif Zulaikha terhadap Yusuf untuk
menyelamatkan reputasinya setelah usahanya menggoda Yusuf gagal. Tafsir ini
tidak menyudutkan perempuan secara umum, melainkan berlaku dalam konteks
spesifik kisah tersebut. 2) Ayat ini mengandung nilai moral tentang pentingnya
integritas, kesabaran, dan kejujuran dalam menghadapi fitnah. Selain itu, ayat ini
memberikan kritik terhadap penyalahgunaan kekuasaan yang dapat merugikan
orang lain. 3) Dalam signifikansi fenomenal dinamis (al-maghzā al-mutaharrik),
tafsir ayat ini harus dipahami secara kontekstual agar tidak digunakan untuk
membenarkan bias gender. Dengan menggunakan pendekatan Ma‟nā cum
Maghzā, penelitian ini menekankan pentingnya penafsiran yang adil dan relevan,
mendukung nilai kesetaraan gender, serta mencegah kesalahpahaman dalam
memahami ayat-ayat Al-Qur‟an.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Subjects: | 16 STUDIES IN HUMAN SOCIETY > 1608 Sociology > 160802 Environmental Sociology 17 PSYCHOLOGY AND COGNITIVE SCIENCES > 1701 Psychology > 170105 Gender Psychology |
Divisions: | Fakultas Ushuluddin, Adab dan Humaniora > Ilmu Al-Qur'an dan Tafsir |
Depositing User: | Mrs Hilma Nur Alifa |
Date Deposited: | 09 Jan 2025 03:56 |
Last Modified: | 09 Jan 2025 03:56 |
URI: | http://digilib.uinkhas.ac.id/id/eprint/39541 |
Actions (login required)
View Item |