Huda, Afton Ilman (2024) Fenomena Perjodohan Antar Santri di Bondowoso Prespektif Kompilasi Hukum Islam. Undergraduate thesis, UIN KH Achmad Shiddiq Jember.
Text
Afton Ilman Huda Hukum Keluarga (S20191095) .pdf Download (2MB) |
Abstract
ABSTRAK
AFTON ILMAN HUDA 2024: Fenomena Perjodohan Antar Santri Di Bondowoso Perspektif Hukum Islam
Kata Kunci: Perjodohan, Santri, Kompilasi Hukum Islam
Perkawinan merupakan sarana untuk mewujudkan kehidupan yang bahagia baik didunia dan akhirat. Dalam Islam permasalahan tentang perkawinan sangat diperhatikan, terutama etika memilih jodoh.Salah satu praktik perjodohan yang sering kita lihat adalah di lembaga pesantren baik itu pesantren modern maupun pesantren salaf.Tiga pesantren yang dijadikan tempat penelitian di antaranya: 1) Pesantren Pelajar Islam Nurul Burhan; 2) Pondok Pesantren Nurul Islam; 3) Pondok Pesantren Nurul Ma’rifah.
Fokus penelitian dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :1) Bagaimana proses terjadinya perjodohan antar santri di Bondowoso; 2) Bagaimana fenomena perjodohan antar santri di Bondowoso dalam pembentukan kelaurga sakinah; 3) Bagaimana perjodohan antar santri di kabupaten Bondowoso menurut kompilasi hukumIslam.
Tujuan penelitian dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :1) Untuk mengetahui proses terjadinya perjodohan antar santri di Bondowoso; 2) Untuk mengetahui fenomena perjodohan antar santri di Bondowoso dalam pembentukan kelaurga sakinah; 3) Untuk mengetahui perjodohan antar santri di kabupaten Bondowoso menurut kompilasi hukumIslam.
Pendekatan penelitian kualitatif dan jenis penelitian hukum empiris. Teknik Pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara, observasi, dokumentasi. Dalam memperoleh keabsahan data peneliti melaksanakan triangulasi sumber data.
Hasil penelitian ini adalah: 1) proses perjodohan antar santri di pondok pesantren Nurul Burhan, Nurul Islam, dan Nurul Ma’rifah yang melibatkan keluarga dari santri selain keluarga pondok pesantren. Keterlibatan orang tua diantaranya sebelum terjadi pertemuan dua keluarga pihak keluarga masing- masing dipanggil ke pondok untuk ditanyakan kesanggupannya, apakah tawaran kiai cocok atau tidak, apabila cocok maka dilanjutkan dengan istikhoroh dan proses pertemuan keluarga pihak laki-laki dan perempuan dengan kiai sebagai orang ketiga. 2) Pernikahan dari hasil perjodohan berjalan baik karena suami istri mengikuti ilmu dan patuh terhadap nasehat dari kiyai dan orang tua. 3) KHI mengatur dalam perkawinan, kedua mempelai harus berlandaskan asas sukareala atau berdasarkan persetujuan bersama. Perjodohan antar santri yang terjadi di Kabupaten Bondowoso ini tetap diperbolehkan untuk dilakukan dan dilestarikan karena berpengaruh positif terhadap terwujudnya keluarga yang Sakinah mawaddah warahmah.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Subjects: | 18 LAW AND LEGAL STUDIES > 1801 Law > 180113 Family Law 18 LAW AND LEGAL STUDIES > 1801 Law > 180128 Islamic Family Law > 18012801 Pernikahan (Secara Umum) |
Divisions: | Fakultas Syariah > Hukum Keluarga |
Depositing User: | Mr Afton Ilman Huda |
Date Deposited: | 10 Jan 2025 01:31 |
Last Modified: | 10 Jan 2025 01:31 |
URI: | http://digilib.uinkhas.ac.id/id/eprint/39645 |
Actions (login required)
View Item |