Tinjauan hukum pembuktian terhadap visum et repertum dalam tindak pidana perkosaan (studi putusan nomor 802 K/Pid/2017 Mahakamah Agung Republik Indonesia

Rindang, Mutiara (2024) Tinjauan hukum pembuktian terhadap visum et repertum dalam tindak pidana perkosaan (studi putusan nomor 802 K/Pid/2017 Mahakamah Agung Republik Indonesia. Undergraduate thesis, UIN KIAI HAJI ACHMAD SIDDIQ.

[img] Text
SKRIPSI MUTIARA RINDANG.pdf

Download (3MB)

Abstract

Mutiara Rindang Sari, 2024: Tinjuan Hukum Pembuktian Terhadap Visum et Repertum dalam Tindak Pidana Perkosaan (STUDI PUTUSAN NOMOR 802 K/Pid/2017 MAHKAMAH AGUNG REPUBLIK INDONESIA).
Kata kunci : Pembuktian, Visum et repertum, Perkosaan.
Tindak pidana perkosaan yang sering terjadi pada negara kita dalam
penyelesaian masalahnya pasti melalui banyak tahapan salah satunya pada tahap penyelidikan agar dapat membuktikan suatu tindak pidana dapat terselesaikan. Dalam putusan nomor 802 K/Pid/2017 Mahkamah Agung Republik Indonesia. Alat bukti yang menguatkan di persidangan hanya berupa alat bukti surat visum et repertum yang dikeluarkan dari Rumah Sakit Polri Sukanto Jakarta Timur atas hasil pemeriksaan pada vagina korban dan kurangnya alat bukti yang dapat menetapkan pelaku bersalah atas tuduhannya. Jadi apakah putusan hakimMahkamah Agung sudah tepat dalam memutus perkara dalam persfektif hukum acara pidana.
Fokus penelitian ini adalah 1. bagaimana fungsi visum et repertum dalam menentukan bukti kasus tindak pidana persetubuhan? 2. Apakah yang menjadi dasar pertimbangan hakim dalam menentukan pelaku bersalah atas tindak pidana persetubuhan yang dilakukan (Studi Putusan nomor 802 K/Pid/2017 Mahkamah Agung Republik Indonesia)? 3. Bagaimana dasar pertimbangan hakim pada putusan nomor 802 K/Pid/2017 ditinjau dalam persfektif teori hukum acara pidana. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis fungsi visum et repertumdalam menentukan bukti kasus tindak pidana persetubuhan dan untuk mengalisis apa yang menjadi dasar pertimbangan hakim dalam menentukan pelaku bersalah atas tindak pidana persetubuhan yang dilakukan pada studi putusan nomor 802 K/Pid/2017 Mahkamah Agung. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian normatif. Penelitian ini menggunakan pendekatan undang-undang, pendekatan konsep, dan pendekatan kasus.
Hasil dari penelitian ini adalah 1. fungsi visum et repertum pada perkara pidana persetubuhan adalah untuk membuktikan bahwa terhadap wanita tersebut telah terjadi persetubuhan disertai kekerasan/ancaman kekerasan. Mengarah pada teori pembuktian berdasarkan undang-undang negatif. 2. Dasar pertimbangan hakim dalam menentukan pelaku bersalah pada putusan nomor 802 K/Pid/2017 Mahkamah Agung ditinjau dari faktor kebenaran yuridis dan non-yuridis. 3. Putusan hakim Mahkamah Agung nomor 802 K/Pid/2017 tidak sesuai dengan peraturan hukum acara pidana yang dimana kurangnya alat bukti yang menentapkan terdakwa benar-benar bersalah atas tindak pidana yang dilakukan.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Subjects: 18 LAW AND LEGAL STUDIES > 1801 Law > 180110 Criminal Law and Procedure (incl. Islamic Criminal Law, Jinayat)
18 LAW AND LEGAL STUDIES > 1801 Law > 180114 Human Rights Law
Depositing User: Ms Mutiara Rindang
Date Deposited: 13 Jan 2025 04:02
Last Modified: 13 Jan 2025 04:02
URI: http://digilib.uinkhas.ac.id/id/eprint/39733

Actions (login required)

View Item View Item