Azizi Yudhistyana Soemarsono, Adam (2024) KAWASAN TAMAN NASIONAL BALURAN DALAM GERAKAN KONSERVASI MASA KOLONIAL 1912- 1942. Undergraduate thesis, UIN KIAI HAJI ACHMAD SIDDIQ JEMBER.
![]() |
Text
Adam Azizi Yudhistyana Soemarsono_U20194039.pdf Download (4MB) |
Abstract
Adam Azizi Yudhistyana. 2024. Kawasan Taman Nasional Baluran Dalam
Gerakan Konservasi Masa Kolonial 1912- 1942.
Pemerintah Hindia- Belanda melihat ada potensi alam yang harus dilestarikan.
Keseriusan pemerintah Hindia- Belanda dibuktikan dengan membentuk Perkumpulan
Perlindungan Alam Hindia Belanda (Nederlandsch Indische Vereeniging tot
Natuurbescherming) yang dirintis Dr. S.H. Koorders selama 7 tahun (1912-1919) telah
mencapai hasil mengagumkan dalam mengusulkan kawasan yang berpotensi tumbuhan
dan satwanya sebagai Monument Alam (Natuurmonumenten). Kawasan Konservasi
Taman Nasional Baluran sebagai salah satu kawasan hutan yang di dalamnya memiliki
keanekaragaman flora dan fauna serta ekosistem yang memiliki berbagai manfaat yang
bersifat alami. Baluran sebagai Taman Nasional dideklarasikan bersamaan dengan 4
Taman Nasional lainnya yang ada di Indonesia, seperti Taman Nasional Ujung Kulon,
Komodo, Gunung Leuser, dan Taman Nasional Gede Pangrango.
Fokus dalam penelitian ini ada dua yaitu: 1. Bagaimana peran belanda dalam
gerakan konservasi di Indonesia ? 2. Bagaimana perubahan status kawasan konservasi
Baluran pada masa kolonial? Tujuan penelitian ini untuk menjelesakan gerakan
konservasi yang ada di Indonesia pada masa kolonial serta proses perubahan status
kawasan konservasi yang dilakukan pemerintah kolonial di kawasan Baluran.
Penelitian ini termasuk kedalam penelitian sejarah. Adapun metode yang
digunakan adalah metode penelitian sejarah yang terdiri dari heuristik, verifikasi,
interpretasi dan historiografi, dengan proses pengumpulan data menggunakan sumber
primer dan sumber sekunder berupa arsip dan buku serta jurnal penunjang lainnya.
Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori Ekologi Politik dari Peluso dan
Konservasi yang dikemukakan oleh Theodore Roosevelt.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa : (1) Peran Belanda dalam gerakan
konservasi yang ada di Indonesia adalah dengan mendirikan Perkumpulan Perlindungan
Alam Hindia Belanda ( Nederlandsch Indische Vereeniging tot Natuurbescherming)
pada tahun 1912. Dari adanya perkumpulan tersebut sehingga menghasilkan sebuah
gerakan konservasi dengan membentuk peraturan terhadap perlindungan satwa liar dan
membentuk kawasan konservasi melalui persetujuan Gubernur Jenderal Hindia�Belanda yang menjabat saat itu. (2) Kawasan Baluran merupakan kawasan konservasi
yang pada awalnya dijadikan hutan jati dengan luasan 1.513 hektar pada kawasan hutan
Bitakol. Penunjukan sebagai kawasan Konservasi pada di Baluran ditunjuk pada tahun
1930 sebagai Hutan Lindung dan menjadi Suaka Margasatwa di tahun 1937.
Kata Kunci: Konservasi, Kawasan, Baluran, Gerakan, Masa Kolonial
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Subjects: | 05 ENVIRONMENTAL SCIENCES > 0502 Environmental Science and management > 050202 Conservation and Biodiversity 05 ENVIRONMENTAL SCIENCES > 0502 Environmental Science and management > 050211 Wildlife and Habitat Management 21 HISTORY AND ARCHAEOLOGY > 2102 Curatorial and Related Studies > 210202 Heritage and Cultural Conservation 22 PHILOSOPHY AND RELIGIOUS STUDIES > 2202 History and Philosophy of Specific Fields > 220204 History and Philosophy of Law and Justice |
Divisions: | Fakultas Ushuluddin, Adab dan Humaniora > Sejarah Peradaban Islam |
Depositing User: | Mr. Adam Azizi Yudhistyana Soemarsono |
Date Deposited: | 13 Jan 2025 08:40 |
Last Modified: | 13 Jan 2025 08:40 |
URI: | http://digilib.uinkhas.ac.id/id/eprint/39761 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |