ANALISIS YURIDIS PUTUSAN BEBAS TERHADAP PELAKU TINDAK PIDANA PENISTAAN AGAMA PERSEPEKTIF HUKUM POSITIFDAN HUKUM PIDANA ISLAM (STUDI PUTUSAN NOMOR 18/Pid.B/2020/PN.Brb DAN NOMOR 85/PID/2020/PT.BJM.)

Riski, Muhammad (2025) ANALISIS YURIDIS PUTUSAN BEBAS TERHADAP PELAKU TINDAK PIDANA PENISTAAN AGAMA PERSEPEKTIF HUKUM POSITIFDAN HUKUM PIDANA ISLAM (STUDI PUTUSAN NOMOR 18/Pid.B/2020/PN.Brb DAN NOMOR 85/PID/2020/PT.BJM.). Undergraduate thesis, UIN Khas.

Text SKRIPSI Muhammad Riski-Skripsi-HPI1-2025 15-2.pdf - Accepted Version Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives. Download (2MB)

Abstract

ABSTRAKMuhammad Riski, 2025 : Analisis Putusan Bebas Terhadap Pelaku Tindak Pidana Penistaan Agama Persepektif Hukum Positif Dan Hukum Pidana Islam, Studi Kasus Pada Putusan Nomor 85/PID/2020/PT.BJM.Kata Kunci : Putusan Bebas, Pelaku Tindak Pidana Penistaan Agama, Hukum Positif Dan Hukum Pidana Islam.Tindak Pidana Penistaan Agama merupakan suatu perbuatan yang dapat dikategorikan sebagai perilaku yang menghina, merusak dan menyesatkan ajaran Islam karena tidak sesuai dengan syariat yang telah diperintahkan oleh Allah SWT yang dibawa Nabi Muhammad SAW. seperti kasus penistaan agama yang akan dibahas dalam dua putusan yaitu putusan di tingkat pertama nomor 18/Pid.B/2020/PN.Brb, dan putusan banding nomor 85/PID/2020/PT.BJM, Bahwa dalam kasus tersebut Nasruddi Bin H Darsani melakukan penistaan agama terhadap agama Islam sebagai mana dijelaskan dalam putusan, Namun dalam hal ini, Pelaku di putus bebas dan tidak di tuntut dalam sidang pengadilan. Analisis Putusan Bebas Terhadap Pelaku Penistaan Agama ini sangat menarik untuk dibahas lebih lanjut dengan nantinya membandingkan dua persepektif yaitu hukum positif dan hukum pidan islam.Fokus Penelitian dalam skripsi ini adalah :1. Bagaimana dasar pertimbangan Hukum Hakim pada pengadilan tingkat ke-1 Sampai Pengadilan Tingkat Banding dalam menjatuhkan putusan bebas terhadap Nasruddin Bin H. Darsani dalam putusan Nomor 18/PID.B/2020/PN.Brb dan putusan Nomor 85/PID/2020/PT Bjm ? 2.Bagaimana persepektif Hukum Positif dan Menurut Hukum Islam terkait Kasus Penistaan Agama Yang Di Lakukan Oleh Nasrudin bin H. Darsani ?Penelitian ini menggunakan penelitian yurudis normativ dengan artian penelitian yang dilakukan dengan cara mendapatkan data dan informasi yang sesuai dengan apa yang dibahas dengan kajian pustaka.Hasil dari Penelitian ini pertama:1.Dasar pertimbangan hukum dalam memutus kasus perkara pada pengadilan tingkat pertama dalam putusan putusan nomor 18/PI.B/2020/PN.Brb, dan kedua putusan nomor 85/PID/2020/PT.BJM, dari pertimbangan hukum hakim dan putusan di pengadilan dengan hasil sama-sama diputus bebas di pengadilan baik yang pertama dan kedua yang melanggar pasal 156aKUHP. kasus penistaan agama yang diputus bebas dipengadilan menimbulkan perdebatan dan kontroversi di masyarakat, namun juga harus mempertimbangkan factor lain seperti keadilan, kesetaraan, dan dampak terhadap masyarakat. oleh karena itu perlu dilakukan analisis mendalam untuk memahami komplektisitas hukum dalam kasus ini, seperti yang terjadi masalah gangguan jiwa yang dialami terdakwa dan penerapan pasal-pasal seperti pasal 44 KUHP yang menjadi landasan pemaaf tidak di hukumnya terdakwa, 2. Putusan bebas dalam kasus penistaan agama yang dilakukan oleh Nasrudin bin H. Darsani bisa dilihat dari perspektif hukum positif dan hukum pidana Islam. Dalam hukum positif, penistaan agama diatur dalam Pasal 156a KUHP, yang menyatakan bahwa orang yang dengan sengaja melakukan tindak pidana penistaan agama dapat dihukum penjara. Namun, dalam beberapa kasus, hakim memilih untuk membebaskan terdakwa karena beberapa alasan, seperti kurangnya bukti yang kuat atau karena tindakan tersebut dianggap tidak memenuhi unsur "sengaja" atau "untuk menimbulkan keresahan".

Actions (login required)

View Item