Eksplorasi Penggunaan Depth Cues dalam Membangun Distorsi Realitas dan Implikasi Nilai Tauhid pda Film Sci-fi Inception

Wahyudi, Mochammad Ferry Ilham (2025) Eksplorasi Penggunaan Depth Cues dalam Membangun Distorsi Realitas dan Implikasi Nilai Tauhid pda Film Sci-fi Inception. Undergraduate thesis, UIN KH Achmad Siddiq Jember.

Text Mochammad Ferry Ilham Wahyudi_214103010011.pdf - Accepted Version Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives. Download (5MB)

Abstract

Mochammad Ferry Ilham Wahyudi, 2025 : Eksplorasi Penggunaan
Depth Cues Dalam Membangun Distorsi Realitas dan Implikasi Nilai
Tauhid Pada Film Sci-Fi Inception
Kata kunci : Inception, depth cues, distorsi ruang dan waktu, elemen
visual, analisis film, nilai tauhid, Christopher Nolan.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis peran elemen visual dalam
menciptakan depth cues serta bagaimana eksplorasi visual tersebut
menggambarkan distorsi ruang dan waktu dalam film Inception (2010) karya
Christopher Nolan. Selain itu, penelitian ini juga menafsirkan bagaimana distorsi
realitas yang ditampilkan dalam film dapat direfleksikan sebagai bentuk pencarian
makna hidup dalam perspektif nilai tauhid Islam. Film ini dipilih karena memiliki
pendekatan sinematik yang kompleks dalam merepresentasikan realitas, mimpi,
dan ilusi spasial melalui teknik visual yang canggih.
Penelitian menggunakan pendekatan analisis visual kualitatif dengan fokus
pada elemen-elemen seperti sinematografi, tata cahaya, desain produksi, efek
visual, dan pewarnaan gambar yang saling bersinergi membentuk pengalaman
visual yang mendalam bagi penonton. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
elemen-elemen tersebut secara efektif membangun ilusi kedalaman yang tidak
hanya berfungsi secara estetis, tetapi juga memperkuat struktur naratif yang
berlapis dan kompleks melalui teknik seperti forced perspective, framing,
komposisi ruang, serta permainan cahaya dan bayangan.
Distorsi ruang dan waktu dalam film ini tidak hanya ditampilkan melalui
alur cerita non-linear dan struktur mimpi berlapis, tetapi juga secara visual
diekspresikan melalui pembengkokan arsitektur, gerakan kamera, dan manipulasi
tempo visual. Visualisasi tersebut menghadirkan pengalaman sinematik yang
menggugah persepsi penonton terhadap realitas, sekaligus membuka ruang tafsir
filosofis dan spiritual. Distorsi realitas yang dialami tokoh-tokohnya dapat
dimaknai sebagai simbol pencarian realitas sejati.
Dalam konteks nilai tauhid, hal ini merefleksikan bahwa hanya Allah SWT
yang merupakan realitas mutlak, sedangkan segala sesuatu selain-Nya bersifat
sementara dan ilusi. Dengan demikian, film Inception dapat menjadi medium
reflektif terhadap pentingnya fondasi spiritual dalam memahami kehidupan.
Temuan ini diharapkan memperkaya wacana kajian visual dalam studi film,
khususnya dalam menelaah bagaimana sinema tidak hanya merepresentasikan
persepsi ruang dan waktu, tetapi juga membuka kemungkinan penafsiran nilainilai eksistensial dan keimanan melalui teknik visual yang simbolis dan naratif.

Actions (login required)

View Item